MPG-14

1.8K 75 0
                                    

Flashback on

Dokter Jhon serta sang istri menatap takut kearah orang-orang berbadan besar didepannya, apalagi saat ini putri semata wayangnya menjadi tawanan komplotan tersebut.

"lepaskan anakku, tuan. Dia tidak tahu apa-apa?? Sebenarnya kalian menginginkan apa dari kami??" ucap dokter Jhon gemetar ketakutan

Seseorang pria berperawakan kejam maju dan memerintahkan dokter Jhon serta sang istri duduk dengan tenang diruang tamu.

"dokter Jhon, apa perlu aku mengatakannya kembali??" ucap sang boss

Dokter Jhon menggeleng pelan, ia tidak ingin mengungkit kembali kasus beberapa tahun lalu. Ia sudah berjanji dengan seseorang untuk merahasiakan masalah itu.

"tuan Gabriel, saya tidak pernah melaporkan hasil otopsi yang palsu, apa yang diserahkan ke pihak keluarga itu adalah hasil yang asli-"

"apa kau yakin??" tanya Gabriel tajam

Dengan kasar ia membanting dokumen yang ia dapatkan dari Nathan, ia memerintahkan Samuel untuk menyerahkannya pada dokter Jhon. Dokter Jhon membaca isi dokumen itu, dokumen yang merupakan hasil otopsi Abyan yang asli.

"sudah jelas bukan, jika kau menukar hasil otopsi itu.." ucap Gabriel membungkamnya

Dokter Jhon tidak bisa mengelak lagi dari permasalahan ini, namun jika ia buka mulut sama saja ia mengorbankan keluarganya. Ia tidak yakin jika dirinya dan keluarga selamat, saat ia membeberkan yang sebenarnya.

"semua ada ditanganmu dokter, jika kau mengatakan yang sebenarnya dan memberitahu siapa petugas polisi yang membantumu. Mungkin aku akan berbaik hati melepaskan putrimu.."

Dokter Jhon menatap Gabriel yang masih menatapnya dengan tajam, ia tidak tahu harus mengambil jalan yang mana saat ini.

"tuan, aku tidak-"

"aku tahu kau diancam, bahkan keluargamu menjadi taruhannya.." sela Gabriel

Dokter Jhon hanya mengangguk membenarkan ucapannya.

"kau tenang saja, aku bisa menjamin keselamatan keluargamu. Asal kau bisa mengatakan siapa yang memerintahkanmu melakukan ini, dan siapa petugas yang membantumu?"

"apa aku bisa memegang ucapanmu tuan??" tanyanya bimbang

Gabriel tersenyum tipis saat dokter Jhon seolah meremehkannya.

"kau bisa memegang ucapan ku, bahkan hari ini pun aku akan meminta beberapa bodyguardku untuk menjaga keluargamu.." ucap Gabriel bersungguh-sungguh

Dokter jhon menelan salivanya, ia menatap kearah sang istri yang menangis sesegukan. Berallih menatap putrinya yang masih terikat, dengan wajah ketakutannya. Semoga ia tidak salah memilih jalan saat ini, karena bagaimana pun orang yang memerintahkannya bukanlah orang sembarangan.

"orang tersebut adalah tuan Yuda, sang pengusaha properti dan pertambangan. Aku tidak tahu ada hubungan apa beliau dengan si korban, namun dia memintaku untuk memberikan hasil otopsi yang palsu.."

Flashback off

Gabriel mengurut keningnya yang terasa nyeri, kasus yang ia tangani saat ini masih belum memiliki titik terang. Entah apa yang memdasari Yuda membunuh Abyan, jika dilihat dari pesaing bisnis pun mereka berbeda jauh. Yuda berada diatas Abyan, bahkan lebih karena Abyan seorang yang jujur dan bukan orang yang selalu menindas rekan kerjanya.

Berbeda sekali dengan Yuda yang akan menggunakan kekerasan jika rekan bisnis ataupun pesaingnya tidak menuruti keinginannya. Siapapun tahu siapa Yuda, pembisnis yang kejam dan bermain kotor demi mendapatkan keuntungannya.

Setahu Gabriel, Abyan tidak pernah bersaing dengan Yuda. Karena Abyan selalu memilih mundur saat tahu siapa pesaingnya, beberapa orang mengira jika Abyan seolah lebih memilih melepas tender besarnya dari pada bersaing dengan Yuda yang notabennya buruk dimata pembisnis lainnya.

Bahkan beberapa perusahaan pun memilih mundur dengan sendirinya seperti yang dilakukan Abyan, ketika mereka mengetahui siapa pesaing mereka. Bukan karena takut, namun Abyan tidak ingin mengikuti jejak Yuda yang begitu otoriter pada karyawannya. Seolah menjadikan bawahannya sebagai mesin uang untuk kepuasannya, dan Gabriel harus mengakui betapa kejamnya Yuda.

"tuan, petugas yang menjadi orang suruhan tuan Yuda dikabarkan menghilang. Sejak kasus pembunuhan Abyan ditutup, dia dinyatakan menghilang dan tidak diketahui keberadaannya. Bahkan keluarganya juga tidak tahu dimana dia berada.."

Gabriel menghela nafas beratnya, ia yakin jika Yuda sudah menghilangkan jejaknya satu persatu. Bahkan ia tahu saat ini dokter Jhon dan keluarganya akan menjadi korban selanjutnya.

"kembalilah kekediaman dokter Jhon, pastikan mereka dalam keadaan selamat. Mereka korban selanjutnya.." ujar Gabriel

Samuel dan beberapa orang suruhannya pun kembali menuju ke kota dimana dokter Jhon tinggal, mengawasi pergerakan Yuda yang sepertinya semakin gencar untuk mencari keberadaan keluarga Abyan.

Gabriel keluar dari ruangan kerjanya, menuju ke kamar Deska yang masih terkunci. Dibukanya pintu kamar itu dengan pelan, mendekati ranjang yang ditempati wanitanya saat ini. Makan siang yang ada disudut nakas pun masih penuh, tidak disentuhnya sama sekali.
Diusapnya dengan lembut wajah Deska, mata itu masih terpejam dengan nyenyaknya dalam tidur. Meskipun jam makan siang telah lewat, sepertinya ia sudah terbiasa melewatkan makan siangnya. Karena itulah Gabriel tidak pernah percaya Deska bisa menjaga dirinya, wanita itu terlalu angkuh dan keras kepala meskipun berhubungan dengan kesehatannya.

"papa..."

Gabriel menghentikan usapannya, saat Deska menginggau memanggil papanya. Didalam tidur Deska nampak begitu gelisah, dan kembali memanggil-manggil nama papanya. Dengan lembut Gabriel membawa tubuh deska ke dalam dekapannya, menghantarkan rasa nyaman dan hangat bagi wanita tercinta.

"tidurlah, aku janji. Aku akan memperjuangkan keadilan untuk papamu.." ucap Gabriel pelan

My Possessive Gabriel's (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang