MPG-25

1K 49 0
                                    

Doorrr

Suara tembakan terdengar begitu keras terlontar ke sasaran, bahkan selang beberapa detik setelah bunyi seseorang langsung roboh menghantam lantai. Tubuhnya bersimbah darah yang mulai merembes dari dahinya, memenuhi lantai dengan warna merah pekat serta bau anyir yang menyengat.

"bereskan mayatnya.." titah seseorang yang masih menggenggam pistol kesayangannya.

Dua pengawal itu pun menyeret jasad pria yang sudah tidak bernyawa, dan yang lainnya pun menghilangkan jejak kematian pria itu.

"Maaf tuan, sepertinya musuh kita masih orang yang sama.." ujar Samuel

"aku yakin, jika orang itu suruhan si tua bangka.." geramnya

Gabriel melepaskan sarung tangannya dan membuangnya ditempat sampah. Setelah orang-orangnya berhasil membekuk tersangka yang diduga telah menyabotase kapal, Gabriel yang ditemani Samuel segera menuju ke markas barunya.

Namun sayangnya pria itu tetap bungkam dengan semua ancamannya, dan tanpa membuang waktu ia pun akhirnya membunuh pria itu.

"lalu bagaimana Zian, apa dia masih memantau keadaan bibi Susan??"

"masih tuan. Namun dua hari yang lalu, ada seseorang yang menemui nyonya Susan.." jelas Samuel

Gabriel menaikan alisnya, menatap penuh penasaran ke arah Samuel.

"setelah kita selidiki, rupanya pria itu tuan Yuda, tuan.."

"Sudah ku duga, dia akan bergerak secepat ini.." gumamnya

Gabriel memejamkan matanya sejenak, mengatur emosi dalam dirinya. Lawannya sudah melancarkan aksinya, dan bisa dipastikan jika keselamatan Deska semakin terancam.

Ucapan Nathan beberapa waktu lalu kembali terngiang ditelinganya, dimana ia harus melepaskan Deska demi keselamatannya. Hatinya menentang keras akan hal itu, Gabriel yang akan menjaga Deska sampai batas kemampuannya.

🔫🔫🔫🔫

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔫🔫🔫🔫

Deska melangkahkan kakinya menyelusuri ruang gelap itu, tidak biasanya Susan mematikan semua lampu dirumahnya. Dengan pelan ia meraih dinding rumahnya, mencari sakelar lampu.

Tekk

Ruangan yang tadinya gelap pun menjadi terang benderang, dan betapa terkejutnya saat ia melihat Susan dalam keadaan terikat si kursi makan.

"mama.." teriaknya

Deska berlari mendekati Susan yang terikat dikursi, dengan mulut tersumpal kain. Isakan Susan pun terdengar, ikatan dimulutnya pun terlepas begitu juga dengan tali yang mengikat tangan dan kakinya.

"mama, siapa yang melakukan ini??" tanya Deska sembari memeluk Susan yang masih gemetar

"kamu pergi, De. Jangan hiraukan mama, pergi.."

Didorongnya dengan kasar tubuh Deska sampai terjerembab ke belakang. Deska masih syok dengan apa yang dilakukan Susan padanya, namun ia tidak akan pergi dan meninggalkan mamanya seorang diri.

"tidak, ma. Kita berdua harus pergi.."

Brukk

Lagi-lagi susqan mendorong dan menyuruhnya untuk keluar dari rumah.

Menyelamatkan dirinya dari seseorang yang ingin mencelakai keduanya. Deska masih bertahan menolak menuruti keinginan Susan.

"jangan jadi anak pembangkang. Pergi sekarang!!" bentak Susan

"tapi ma-"

Plaaakk

Susan menampar keras wajah Deska, ketika anaknya bersikekeh menolak keinginannya.

"sekali saja kau menjadi anak yang bisa aku banggakan. Sekarang pergi dari sini, atau aku akan membencimu sampai aku mati.." ucap Susan penuh penekanan

"ma.." lirih Deska

"pergi" ucap Susan

Dengan derai air mata, Deska akhirnya meninggalkan Susan yang tidak ingin keluar dari rumah mereka. Deska menghentikan langkahnya dan mengintip dari balik jendela rumahnya.

Disana ada seorang pria paruh baya dengan satu anak buahnya sedang menatap tajam ke arah Susan.
Sempat terhadi percekcokan diantara kedua orang itu, namun entah apa yang mereka bicarakan karena Deska tidak bisa mendengarnya.

"mama..." teriak Deska saat melihat tubuh Susan teegeletak bermandikan darah

Isakan dan teriakan Deska tertahan saat melihat mamanya tidak bernyawa ditangan orang yang tidak dikenalnya.

"mama...hiks..maaf..hiks.."

"mama!!"


Anna Maria Sieklucka as Deska Putri Nandana

Anna Maria Sieklucka as Deska Putri Nandana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeng jeng jeng...
Dari kemarin visualnya babang Gabriel mulu ya. Nah ini dia visualnya Deska

My Possessive Gabriel's (End)Where stories live. Discover now