8. Pergi Sulit, Bertahan Sakit

2K 99 17
                                    

Pergi Sulit
Bertahan Sakit.

-Allisya Leshan Shaenette-

Sudah pukul 08:30 namun Sasha masih berada didalam selimut tebal kesukaannya. Dengan selimut itu yang sangat lembut dan terasa hangat membuat Sasha merasa sangat nyaman dan tertidur pulas. Namun tidurnyapun terganggu akan kedatangan orang yang membuka pintu kamarnya.

Cklek.

"Astagfirullah Sasha, bangun, ini udah siang," ucap seorang wanita paruh baya saat melihat keadaan Sasha yang masih tertidur. Wanita paruh baya itu mengguncang-guncangkan tubuh Sasha agar segera terbangun. "Sasha?" teriak seorang wanita paruh baya itu.

"Gaada kerjaan banget. Cepet bangun beres-beres rumah, bukan malah enak-enakan tidur!"

Sasha membuka matanya, ia melihat sosok bunda dihadapannya. Naura bundanya Sasha beranjak pergi setelah membangunkan Sasha. Sashapun langsung beranjak ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Walau rasanya kepalanya sangat puyeng, ia ingin mengumpulkan nyawanya terlebih dulu, namun ia tidak melakukannya. Karena ia tahu kalau dia tidak langsung bangun maka ibunya itu pasti akan terus-terussan mengomel.

Setelah mencuci wajahnya, ia langsung membereskan kamarnya. Setelah selesai Sasha beranjak kebawah menuju dapur. Sasha menghampiri meja makan berharap ada makanan. Namun nihil, diatas meja itu kosong tidak ada apa-apa. Didalam benak Sasha ia bertanya, kemana bibi? Kenapa ia tidak masak makanan?

Sasha menuju keruangan tengah, disana ada ibunya. Sasha menghampirinya. "Bun, Bi Sumi kemana ko gaada?" Tanyanya.

"Berhenti kerja," jawab Naura tanpa menoleh kearah Sasha.

"Hah? Kenapa?"

Tidak ada jawaban. Naura bundanya Sasha hanya terdiam.

Sasha menghela nafas, lalu ia pergi keatas ke kamarnya lagi.

Naura bundanya Sasha sedang asik asik nonton film kesukaannya. Hari ini ia tidak berangkat kerja karena ada asistennya. Mungkin selamanya ia ada dirumah. Itu sih keinginan Sasha hhe. Namun ia terganggu dengan suara ketukan pintu rumahnya itu.

Tok... tok... tok...

Naura menghiraukannya.

Tok... tok... tok...

Naura masih tidak peduli dengan suara ketukan pintu itu. Namun suara ketukan pintu itu semakin keras. Naurapun beranjak untuk membuka pintu itu. Siapa yang sudah mengganggunya. Batin Naura.

Saat membuka pintu itu, terlihat lah Arsen yang sedang tersenyum padanya.

"Asalamualaikum bun," ucap Arsen seraya menjaba tangan Naura dan mencium pundak tangan Naura.

"Waalaikumsalam,"

"Sasha nya ada?"

"Ada, bentar bunda panggilin dulu ya! Ayo masuk dulu,"

"Nggak bun, cuma mau sebentar kok. Disini aja," ucap Arsen seraya terduduk dikursi yang berada didepan rumah itu.

"Yaudah bunda panggilin dulu Sashanya," ucap Naura yang diangguki Arsen.

Naura pergi menuju kamar Sasha. Setiba didepan pintu kamar Sasha ia langsung membuka pintu itu.

Cklek.

Didalam kamar ada Sasha yang sedang memainkan gitarnya.

"Sha, ada Arsen tuh didepan," ucap Naura yang membuat Sasha seketika terdiam. Naurapun langsung pergi meninggalkan kamar Sasha. Sasha melihat jam yang ada dinakasnya.

Hurt Girl! (Completed)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt