Gagal Satu, Muncul Yang Baru

808 79 11
                                    

Kim Seokjin sibuk mematut penampilannya di depan kaca seukuran tubuhnya. Ia merasa tak menemukan cela dari penampilannya - seperti biasa, tentu saja - dan mengangguk puas.

"Aku pasti akan membuatnya terpukau dan membuatnya ingin menjadikanku pacarnya!" Seokjin terkikik geli membayangkan reaksi teman kencannya hari ini. "Baiklah, berangkat sekarang!"

Seokjin mengendarai mobilnya selama dua puluh menit menuju sebuah rumah makan mewah. Saat ia memasuki rumah makan bergaya klasik tersebut, ia melihat teman kencannya melambaikan tangan dengan semangat.

"Maaf, Soobin-ah, aku terlambat."

"Tidak apa-apa, Hyung. Aku baru saja sampai." Choi Soobin, teman kencannya hari ini, memberi senyuman yang sangat manis di mata Seokjin. "Kau sedikit beda hari ini, Hyung."

"Masa sih? Rasanya biasanya saja," balas Seokjin yang menyembunyikan fakta bahwa ia sengaja membeli baju baru dan mengunjungi salon kecantikan untuk kencan makan malam dengan Soobin hari ini.

"Aku tidak bohong, Hyung. Wow!"

"Kau manis sekali dan pintar memuji, Soobin-ah." Seokjin tersenyum. "Malam ini, boleh pesan apa saja. Jangan kuatir, Hyung mentraktirmu. Oke?" Ia mengedipkan mata untuk menggoda Soobin.

"Terima kasih, Hyung. Maaf merepotkanmu."

"Tenang saja. Kita pesan sekarang?"

"Boleh."

Seokjin mengangkat tangannya sebatas kepala dan seorang pelayan mendekati mereka.

"Selamat malam, Tuan. Sudah siap memesan?"

"Ya. Aku pesan Greek Salad dan satu beef steak medium rare. Oh, dan satu botol red wine terbaik di sini, oke?"

"Baik, Tuan." Pelayan tersebut mencatat pesanan Seokjin dan beralih ke arah pria yang lain yang menunduk. "Bagaimana dengan Anda, Tu- Soobin?"

"I-iya?" Soobin menatap lelaki di hadapannya dan nampak ciut melihat kilatan marah di kedua matanya. "Yeon...Yeonjun Hyung."

"Soobin-ah, dia temanmu?" tanya Seokjin.

"Anu...itu, Hyung. Dia...dia pa-pacarku."

Bibir Seokjin terbuka membentuk huruf O selama beberapa detik sebelum menyadari pernyataan Soobin.

"Pacar? Pacarmu maksudnya?"

Soobin mengangguk. "Iya, Hyung."

"Kenapa tidak pernah bilang kalau kau punya pacar?" Seokjin perlahan merasakan amarahnya mulai naik.

"Kan Seokjin Hyung tidak pernah tanya."

Seokjin menarik nafas kesal. Pupus sudah harapannya untuk menjadi kekasih Choi Soobin yang empat tahun lebih muda daripada dirinya.

"Aku pulang." Seokjin berdiri dari kursinya. "Semoga kita tidak perlu bertemu lagi."

---

Seokjin menenggak soju langsung dari botolnya. Sesekali suaranya yang seolah-olah sedang flu itu terdengar meracaukan bermacam-macam hal tentang Choi Soobin. Mantan calon pacarnya.

"Dia itu - hiks, manis sekali. Kulitnya putih, badannya tinggi. Sungguh menggemaskan!"

Ia meneguk soju sekali lagi.

"Tapi dia sudah punya pacar - hiks. Aku patah hati, Jeon! Huaaaaaaaa!!!"

Jeon, yang bernama lengkap Jeon Jungkook, duduk dengan bertopang dagu. Kedua matanya sudah terpejam walaupun sesekali ia mengeluarkan suara 'hmm' atau 'ehmmmmm' saat Seokjin bercerita.

Ujung-UjungnyaWhere stories live. Discover now