DRABBLE DREAM LIGHTS (4)

3 2 0
                                    

Drabble kelas Dreamlights_  mardinningrum

Tema: Bintang Jatuh
Judul: Bintangku
Oleh: rindiani_g
Partner: Laila
Jumlah kata: 298

Aku menatap luar jendela dengan sedih. Bagaimana tidak, langit sore ini mendung. Padahal, aku berharap bahwa langit cerah, agar malamnya nanti aku bisa melihat bintang. Namun, apa daya, harapanku tidak terwujud.

"Kakak?" panggil adikku.

Aku menoleh menatapnya yang sedang berdiri di depan pintu.

"Ada apa?" balasku.

"Erlan, ada di depan. Katanya mau ketemu, Kakak."

Jantungku berdebar mendengar namanya. Perutku terasa geli, seperti ada ribuan kupu-kupu di dalamnya. Kami tidak memiliki hubungan lebih dari sahabat. Hanya aku saja yang memiliki perasaan kepadanya. Sedangkan dia, mungkin tidak.

Aku menganggukkan kepala. "Ayo," ujarku membuat adikku berjalan duluan.

Saat sampai di depan, aku menghampiri Erlan yang sedang duduk.

"Erlan?" panggilku.

Erlan menatapku dengan tersenyum simpul, lalu berdiri. "Liona, kamu sibuk malam ini?"

"Nggak, kenapa emangnya?"

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Mau, ya?" mohon Erlan.

"Hm, baiklah."

***

Malam harinya, kami berjalan menuju hutan. Entah, dia mau mengajakku ke mana. Sudah berapa kali aku menanyakannya, dia hanya diam saja.

"Sampai," ujar Erlan.

Aku heran melihat ada rumah pohon di tengah hutan.

"Erlan, rumah pohon ini punya siapa?" tanyaku tanpa menatapnya.

Erlan tidak menjawab pertanyaanku, dan langsung menyuruhku untuk duluan menaiki tangga menuju rumah pohon itu.

Saat kami sampai di atas, dia langsung berbaring, dan menatap langit dengan tersenyum.

Aku menatapnya beberapa detik, lalu ikut berbaring di sampingnya.

Aku langsung tersenyum lebar melihat banyak bintang, walaupun sedikit tertutup daun. Untung saja, tidak hujan. Saat aku fokus menatap bintang, tiba-tiba saja ada bintang jatuh. 

"Erlan, ada bintang jatuh," ujarku dengan tersenyum lebar.

Erlan tersenyum manis. "Iya, aku lihat tadi. Tapi, bintang itu jatuh tepat di sampingku."

Aku mengerjapkan mata beberapa kali. Aku pikir, mungkin saja aku salah dengar. Tapi, dia mengatakannya lagi.

Aku menatapnya. "Apa maksudmu?"

Erlan membelai pelan pipiku. "Kamu adalah bintangku, Liona. Aku sangat mencintaimu. Kamu, mau menjadi pacarku?"

Aku tersenyum manis. "Iya."

Tugas Dream LightDonde viven las historias. Descúbrelo ahora