DRABBLE KELAS DREAM LIGHTS (6)

2 1 0
                                    

Drabble kelas Dreamlights_ mardinningrum

Oleh: Laila dan 0MIDAL0
Tema: Teman online
Judul: Teman online

Ponselku berbunyi lagi, bersamaan dengan lampu merah yang berkedip-kedip. Layarnya menunjukkan adanya pesan masuk dari aplikasi sosial media. Aku melihat nama pengirimnya.

Refleks sudut bibirku sedikit terangkat. Ternyata gadis itu lagi-lagi mengirimiku pesan.

Kami sudah berkenalan selama satu bulan lewat sosial media. Dia sering bercerita tentang kehidupannya. Mulai dari asal sekolah, rumah, dan segala hal pribadi lainnya. Benar-benar orang yang lengah.

Dia juga menceritakan masalah yang dihadapinya. Mulai dari orang tuanya yang sering bertengkar, kakaknya yang suka mabuk, dan yang paling sering dia keluhkan adalah tindakan bullying yang diterimanya di sekolah.

Setiap hari dia harus menahan sakit ketika rambutnya dijambak, perutnya dipukul atau ditendang. Bahkan wajahnya tidak pernah luput dari tamparan teman-teman sekelasnya. Sungguh menyedihkan.

Tidak ada yang mau mendengarkan ceritanya, baik itu guru atau orang tuanya sendiri. Saat itulah aku menjadi pendengar yang baik, mendengarkan keluh kesahnya yang terdengar berat dan menyedihkan.

Meski berusaha memahami, aku sama sekali tidak bisa merasakan apa yang dia alami. Selain mendapat serangan di lingkungan sekolah, lingkungan keluarganya juga sangat menyiksa.

[Kak, boleh aku cerita?]

Isi pesan yang sama setiap kali dia menghubungiku. Aku langsung memberikannya izin melalui pesan balasan. Entah cerita seperti apa lagi yang akan dia bagi padaku, tetapi sudah pasti bukan cerita bagus seperti Cinderella yang akhirnya hidup bahagia di istana bersama dengan jodohnya.

[Tapi aku gak mau kalau cerita di hp. Apa kita bisa ketemuan, Kak? Kakak bilang rumahnya di kota sebelah, ‘kan?]

Aku sedikit terkejut mendapat balasan darinya. Akhirnya, setelah beberapa minggu dia berinisiatif untuk bertatap muka denganku, teman online-nya.

[Bisa, kok. Tapi, kenapa emangnya?]

[Aku udah gak kuat lagi, aku pengen kabur aja dari rumah. Kakak, mau bantuin aku, ‘kan?]

Masih tidak percaya dengan balasan yang dia berikan sehingga kau terdiam beberapa detik sambil melihat layar ponsel yang masih menyala. Akhirnya! Setelah sekian lama, aku bisa bertemu dengannya.

[Tentu bakalan aku bantu, kok. Kapan kamu mau ketemuannya?]

Dengan begini, semuanya sudah sempurna. Akan kubawa kamu keluar dari kehidupan yang mengerikan itu ketika kita sudah bertemu. Kamu pasti akan senang karena bisa lepas dari busuknya dunia ini, dan berterima kasihlah nanti di alam sana.

Pagi ini, akhirnya aku akan bertemu dengan teman online-ku. Hari yang sangat aku tunggu. Setelah aku putuskan untuk berjanjian di sebuah tempat.

[Kak, aku sudah sampai]

Aku langsung tersenyum setelah membaca pesan darinya. Sedikit lagi kau akan bahagia teman.

Aku bergegas menuju tempat dia berada. Ternyata, dia gadis yang cukup cantik menurutku. Aku mengajaknya sebuah tempat yang sudah aku siapkan.

Setelah bercerita tentang masalahnya kepadaku. Akhirnya, 'ku berikan dia makan dan minuman. Ternyata, dia gadis yang penurut.

Akhirnya, aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Setelah dia tertidur, aku langsung menjalankan misiku. Selamat jalan teman online-ku, dan terima kasih untuk organ yang ada pada tubuhmu. Kau pasti sudah bahagia di alam sana.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 07, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tugas Dream LightWhere stories live. Discover now