2. Hospital

666 17 9
                                    

Seorang pria yang sedang berada di lantai 6 gedung perusahaan 'DERMC.AG' baru saja mematikan telponnya secara sepihak dengan raut wajah yang terlihat panik.

"VIERA !" ia memanggil sekretarisnya dengan nada tinggi agar terdengar pada sang empu nama yang sedang berada di samping ruangannya sekarang.

"Ada apa pak Bryan ? ada yang bisa saya bantu ?" tanya Viera Angeline Demusa- sekretarisnya setelah berada di hadapan bosnya- Bryan Stevened Dermaco.

"Panggil ambulance" ucap Bryan terdengar tegas namun sedikit panik karna mengetahui penyakit neneknya yang bisa membahayakannya ketika terjebak dalam elevator.

"tetapi untuk apa pak ? siapa yang membutuhkan ambulance saat ini" Tanya Viera yan tidak mengetahui apa apa.

"saya bilang CEPATT !!" Perintah Bryan dengan keras membuat Viera terkejut. "kemudian panggil David ke ruangan saya" lanjutnya.

"Baik pak" Viera kemudian keluar ruangan dan dengan cepat melaksanakan perintah bosnya.

Bryan meremas rambutnya frustasi. ia takut sesuatu akan terjadi kepada nenek kesayangannya itu. ia tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan dirinya kedepannya akan seperti apa jika ia tak ditemani neneknya.

"Ada apa Bryan ?" Suara bariton milik pria ber jas biru navy dengan kemeja putih menghampiri Bryan.

"Panggil teknisi gedung sekarang!" Singkat Bryan.

"Apa ada kerusakan ?" tanya David- sahabat sekaligus asisten Bryan yang masih belum mengerti.

"Seseorang memberi tahuku lift gedung ini rusak. dan disana ada nenek. nenek terjebak di dalam"

"Bagaimana ini bisa terjadi Bryan ?" tanya David yang mulai khawatir

"Aku tidak tahu. cepat kau hubungi teknisi gedung sekarang ! setelah itu hubungi juga eengineer agar lift segera di perbaiki." Perintah Bryan yang diangguki David dengan cepat.

***

"Nek , nenek jangan khawatir ya saya akan berusaha mencari cara agak kita cepat keluar dari sini. nenek tenang saja ya" ucap Ameera menenangkan nenek itu.

Ameera kemudian baru teringat bahwa gedung ini memiliki ARD (Automatic Rescue Device , Alat Penyelamat Otomatis). Ameera dengan cepat mencari tombol interphone dan menekannya. tak lama kemudiam terdengar suara dari belakang lift yang Amerra fikir itu adalah teknisi gedung. dan benar saja lift kemudian bergerak turun ke bawah dengan sangat lambat.

Ameera menghela nafas lega " Nek , sabar ya kita akan segera keluar. tahan ya nek" ucap Ameera yang menggenggam erat tangan nenek yang sedang duduk menahan sakitnya tersebut.

tak lama lift berhenti kemudian terlihat teknisi gedung sedang membuka pintu lift. setelah pintu lift terbuka Ameera dan nenek itu dengan cepat dan hati hati keluar dari lift. disana sudah banyak orang beserta petugas rumah sakit. setelah keluar , nenek itu memeluk seorang pria berjas hitam dengan tubuh kekar dan wajah datar frustasi. nenek itu pun kemudian pingsan di pelukannya dan segera ditangani oleh pihak medis untuk dibawa ke rumah sakit.

Dirumah sakit..

Ameera berdiri di koridor rumah sakit dekat ruang UGD bersama dua pria tampan dan satu wanita berpakaian kantor. dengan sedikit kedinginan Ameera mengeratkan pelukannya pada tubuhnya karna bajunya yang masih basah akibat kehujanan tadi. tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang UGD itu.

"Bagaimana keadaan nenek saya dok ?" Tanya Bryan yang sedari tadi khawatir

"Nenek anda tidak mengalami apa apa karna sudah mendapatkan pertolongan dengan cepat. hanya saja , ia butuh istirahat dan tidak memikirkan sesuatu dulu agar dia tidak mengalami trauma. sekarang nenek akan di pindahkan ke ruang rawat inap." ucap dokter yang di angguki Bryan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 02, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Terjebak Dalam Penikahan Dengan Mr.ArogantWhere stories live. Discover now