Babo-4: Kau Bukan Monster

129 17 9
                                    

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Eunhyuk tak menjawab pertanyaanku, dia hanya meneruskan kegiatannya yang sedang mengikatku dengan kursi. Berkali-kali aku mengaduh pelan karena ikatannya terlalu kencang, tapi dia tak menghiraukannya, dia mengikat seluruh tubuhku dengan kursi itu.

"Mengikatmu," jawabnya singkat.

"Aku tahu, tapi untuk apa? Bukankah ini terlalu berlebihan? Harusnya kau melepaskannya, kita harus segera kabur dari sini sebelum Park Jung Soo datang."

Eunhyuk menghentikan kegiatannya, menatapku.

"Kau percaya padaku?"

Untuk sepersekian detik aku terpaku karena pertanyaan yang mendadak itu, apalagi dengan ekspresi wajah Eunhyuk yang berubah menjadi serius, sejujurnya aku takut Eunhyuk berubah menjadi Hyukjae. Tatapan matanya berhasil menghipnotisku, aku mengangguk sebagai jawaban, aku percaya Eunhyuk.

"Maka diam saja dan ikuti semua rencanaku, jangan banyak bicara, dasar bawel." Ekspresi menyebalkan itu kembali menghias wajahnya.

Jika tanganku tidak terikat, aku pasti sudah memukulnya. Lagi pula rencana apa yang dia maksud? Mana ada rencana kabur seperti ini, apa dia akan menyuruhku lari dengan membawa kursi sialan ini? Aish, memangnya aku ini seekor kura-kura?

Setelah selesai mengikatku, tiba-tiba Eunhyuk menyeret kursiku ke sudut ruangan, dekat dengan meja yang penuh dengan peralatannya Park Jung Soo.

"Aish, kenapa kau sangat berat, hah?!" protes Enhyuk dengan napas yang masih memburu.

"Yak! Bukan tubuhku yang berat, tapi kau saja yang tidak punya tenaga, payah." Aku tak mau kalah, balas mencibir Eunhyuk.

"Kau mengejekku?"

"Tidak, aku hanya mengatakan sebuah fakta."

"Aah, jadi itu adalah fakta..." Eunhyuk meremas-remas tangan kanannya, entah apa maksudnya, tapi menurutku dia seperti melakukan peregangan, bersiap untuk memukul seseorang.

"Heheh, Aku tidak serius, Eunhyuk-aah Mianhae." Aku meralat perkataanku, tentu saja aku tak mau bogem mentah itu kembali menghantam wajahku, meskipun aku yakin, satu tinju dari si ikan teri tidak akan berarti apa-apa, tetapi wajah tampanku sudah cukup hancur karena pukulan Hyukjae. Aku tak mau Eunhyuk merusaknya lebih banyak lagi.

"Hyukjae?!" Tiba-tiba sebuah suara datang dari arah pintu masuk, suara itu mengagetkanku juga Eunhyuk. Kami berdua tahu suara itu berasal dari siapa, Park Jung Soo.

Bughh..

Hal yang aku takutkan terjadi, Eunhyuk meninju wajahku, dengan tangan kanannya, meskipun tidak sekuat tinjunya Hyukjae tapi tetap saja itu terasa sakit karena pukulannya mengenai pipi kiriku yang masih bengkak karena pencabutan gigi ilegal oleh Park Jung Soo.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Belum sempat aku protes, suara itu lebih dulu menyela, Park Jung Soo sudah berada di dekat kami, memperhatikan kami secara bergantian.

"Apa lagi? aku sedang memberikan pelajaran pada si bodoh ini."

Kini aku mengerti, Eunhyuk memukulku untuk menghayati perannya sebagai Hyukjae, dia sedang berakting, tapi aktingnya sangat buruk.

Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang