Unexpected Part 14

2.4K 310 49
                                    

Kalau gak niat ngefollow, yaudah nggk usah difollow kalau akhir-akhirnya di unfoll😙.
Gedek banget sama yang kek gini😌.

Flashback on

Setelah latihan untuk comeback besok, kepala Rose mendadak pusing seketika. Ia sudah merasakan gejala ini berkali-kali. Di tambah lagi, hidung nya yang mengeluarkan darah(mimisan).

Rose tak ingin ambil pusing. Pikirannya, ini hanya kelelahan.

Sore menjelang malam, rasa pusing itu masih belum hilang. Sialnya, demam juga tiba-tiba menyerang perempuan itu.

Rose segera mengambil jaket dan kunci mobil nya. Ia berniat pergi ke Dokter untuk meminta resep.

Sesampainya disana, Rose tak lupa menghubungi Dokter pribadi nya. Mengabari dokter itu jika dirinya tengah berjalan ke arah ruangan nya.

Setelah lama di periksa, Rose bingung. Yang di periksa bukan lah dahi nya, melainkan sumsum tulang belakang nya.

Kabar mengejutkan langsung di lontarkan Dokter nya.

"Anda menderita penyakit Leukimia stadium awal, nona." Rose terkejut bukan main. Matanya membelo, kemudian sedikit berkaca-kaca. Ia tidak terpikirkan akan menderita penyakit yang bisa saja merenggut nyawa nya.

"Tenang saja, ini masih stadium awal. Hanya perlu pemantauan saja. Dan saya akan memberi resep untuk menghilangkan nyeri di kepala." Terang Dokter itu.

"Jangan beritahu teman-teman saya tentang penyakit ini, Dok." Rose memohon. Ia tidak ingin teman-teman nya mengetahui jika dirinya menderita leukimia. Cukup hanya dirinya, Dokter, dan Allah yang tau.

Dokter park mengangguk.

"Akan saya usahakan,nona." Jawabnya.

Semenjak pernyataan itu, Rose sering kali merasakan sakit di kepala nya, dan juga hidung nya yang mimisan. Ia akan meminum obat nya jika suasana di sekitar nya sepi. Dan mencoba menahan rasa sakitnya jika suasana di sekitar nya ramai.

Dokter park pernah menyarankan Rose untuk melakukan kemoterapi. Mumpung penyakit ini belum lumayan parah.

Tapi, Rose menolak nya mentah-mentah. Dengan alasan takut teman-temannya curiga.

Saat ini, Rose hanya bisa berharap kepada Tuhan akan kesembuhan nya.

Jika memang dirinya ditakdirkan tiada, dia akan menerima itu semua. Ia percaya, takdir Tuhan akan selalu indah.

Flashback off

Jaehyun menatap nanar tubuh Rose yang tertidur di atas brankar rumah sakit. Itu perempuannya, perempuan yang dengan hebat nya bisa menarik hati Jaehyun hanya dengan beberapa kali pertemuan.

Dan saat ini, perempuan nya tergeletak dengan mata yang terpejam, napas yang beraturan, dan bibir yang pucat.

Jaehyun berpikir, kenapa masalah percintaan nya menjadi serumit ini? Masalah restu masih belum selesai, dan ini malah datang masalah lagi. Masalah yang bisa saja memisahkan mereka ke jurang pemisah. Ya, Rose bisa saja meninggal jika itu takdir nya.

Pandangan mata Jaehyun beralih pada jari-jari Rose yang mulai bergerak pelan. Mata yang tadinya tertutup rapat, kini terbuka dengan perlahan.

Jaehyun tersenyum ketika pandangan mata mereka bertemu. Mata laki-laki itu berkaca-kaca. Tidak tahan dengan kondisi perempuan nya.

Kata Dokter, ia harus membujuk Rose untuk melakukan kemoterapi. Rose itu susah dibujuk, ia pasrah dengan keadaan.

"Sayang, mau minum?" Tanya Jaehyun.

Unexpected [Jαerose]Where stories live. Discover now