Amarah

797 114 41
                                    

Vote dong... vote...

Maakasiih><

Met baca dan maaf Typo

.

.

.

. 

"A... asami..." Panggil Mui lemah.

Ia menahan tubuh Asami yang terkulai lemas kebawah.

"Mui... aku...

aku baik baik saja!" Ucapnya dengan girang.

Namun... Asami tiba tiba mematung. Atensinya beralih mencari seseorang yang tadi bersamanya.

"M... mi-chan..." Asami terkejut bukan main saat mendengar suara seseorang yang terdengar lemah dari belakangnya.

Ia membalikkan badannya dan terlihatlah seorang Doger yang terbaring berlumur darah.

"D... d... do... doger!"

Ia memegangi Doger yang tubuhnya telah terpisah menjadi dua. Cairan bening keluar dari pelupuk matanya seiring menyusuri tubuh bocah itu.

"T... tidak... hiks... Doger..." Asami memeluk erat tubuh Doger yang mulai melemah.

"Mi... chan... D... doger mau b... bilang,, bahagia se... selalu. Doger s... senang liat Mi-chan t... tersenyum. Maaf t... tapi Doger... udah g... ga bisa t... temenin Mi-chan lagi..." Ucap Doger terbata bata.

"Doger! Jangan bilang gitu... kamu masih bisa selamat, Mi-chan ada disini! Mi-chan akan buat kamu sembuh kembali!" Bantah Asami walau dalam hatinya sakit mendengar ucapan Doger yang terlalu sensitif baginya untuk saat ini.

Asami yang melihat itu tak tinggal diam. Ia mengeluarkan apa saja yang bisa di pakai untuk mengobati Doger.

"Ayolah ayolah ayolaah!!" Asami semakin frustasi mengeluarkan barang barang yang sekiranya dapat menyembuhkan Doger.

Doger yang melihat apa yang dilakukan Asami segera menghentikannya.

"Tak p... perlu mi-chan..."

"Tidak!"

'Sialan sialan sialan!! jika saja ramuan itu tak habis. Jika saja...'

Doger memegang pipi Asami dan tersenyum hangat membuat Asami berhenti bergerak karena merasakan dingin di bagian pipinya bukannya rasa hangat. Air matanya kembali terhambur begitu saja karena hal itu.

"Hugh... hiks... hiks... Doger..." isak Asami kembali memeluk separuh tubuh Doger yang mulai mendingin.

"Mi-chan... Sayonara..." Bisiknya kemudian menutup matanya perlahan.

Asami terkejut saat tak merasakan sentuhan lagi di pipinya.

"Doger...?" Panggilnya namun tak dapat sahutan.

"Dogeer??!" Panggilnya lagi sambil memegangi pipi Doger dan menggoyang kecil kearah tubuhnya.

"D... doger?" Panggilnya sekali lagi meskipun ia tau tak akan mendapat jawaban darinya.

"DOOGEEERR!!" Teriaknya tak memperdulikan lagi Gyoumei dan Sanemi yang kembali bertarung.

"DOOGEEERR!!" Teriaknya tak memperdulikan lagi Gyoumei dan Sanemi yang kembali bertarung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dream[Kimetsu No YaibaxOc]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang