04. Telat

346 74 11
                                    

Yunseong memacu motornya dengan kecepatan yang lumayan tinggi karena dia hampir telat. Yunseong bangun hampir pukul setengah tujuh pagi. Ia malas telat karena hari ini guru piketnya sedikit menyebalkan. Sesampainya di daerah sekolah, ia menuju parkiran sekolah dan menaruh motornya asal dan tidak dikunci stang.

"Mang Ompong! Ini motor Yunseong ya." teriak Yunseong melihat tukang parkir sekolahnya masih membereskan motor lain.

"Oh iya, taruh situ aja, Seong. Jangan dikunci stang."

Yunseong hanya mengacungkan jempolnya lantas berlari menuju gerbang sekolah. Ia sesekali melihat jam yang melingkar apik di tangannya, masih belum telat, batin Yunseong.

Saat sampai di depan gerbang, naas, gerbang sudah tertutup rapat. Akibatnya, Yunseong harus menunggu di depan gerbang sampai jam 7 atau saat jam KBM akan dimulai. Gerbang terlihat sepi, Yunseong celingak celinguk, ia tak mau telat sendirian.

Mobil berhenti tepat di depan gerbang membuat buyar lamunan Yunseong. Ia melihat jam tangannya, pukul 6.45. Seorang siswa turun dari mobil dan ternyata siswa itu adalah Minhee.

Setelah mobil itu hilang dari pandangan, Minhee memanyunkan bibirnya. Minhee sudah menduga bahwa ia telat.

Sapa ga ya, sapa ga ya, Yunseong berpikir keras.

"Hai, Minhee."

Minhee terlihat berusaha mengingat siapa yang menyapanya kali ini, "Oh ... Kak Yunseong ya?"

"Hehe, Iya."

"Kak Yunseong juga telat?"

Ya telatlah. Kalo ga telat gamungkin dikunciin gerbang.

"Iya nih, bangunnya kesiangan."

Minhee mengangguk seolah mengerti, "Ooh. Tumben ya yang telat dikit banget. Cuma aku sama Kak Yunseong."

"Santai aja min, gue lo juga gapapa."

"Oh gapapa nih?"

"Iya gapapa."

Keduanya kembali hening, mengapa waktu terasa sangat lambat? Yunseong ingin cepat-cepat pukul tujuh, menerima hukuman akibat keterlambatannya dan duduk manis di kelasnya.

"Oh iya, temen-temen gue minta foto yang lo kirimin semalem, Kak." Minhee bersuara memecah keheningan.

"Oh, anak OSIS belum kirim link ya?"

Minhee hanya menggeleng sebagai jawaban, "Flashdisknya ada di Jungmo. Nanti gue anter ke kelas lo ya." Lanjut Yunseong

Minhee mengacungkan jempolnya, "Sip."

Jam tangan Yunseong berbunyi menandakan sudah tepat jam tujuh pagi dan bersamaan dengan itu, gerbang sekolah terbuka sekaligus menunjukkan guru piket yang terkenal garang, Pak Dongho

"Jadi yang telat cuma kalian berdua?" tanya Pak Dongho.

Keduanya pun mengangguk

"Yaudah, lari 5 keliling. Saya ngeliatin ya, jangan sampai jalan!"

Yunseong dan Minhee menaruh tasnya di pinggir lapangan dan berlari.

"Kak. Jangan cepet-cepet. Jangan duluan." Ujar Minhee sebelum mulai berlari

Yunseong mengangguk dan mereka mulai berlari bersisian.

"Heh kok larinya kayak tunggu-tungguan sih! Kalian kayak kawin lari! Lari yang betul!" bentak Pak Dongho sambil berkacak pinggang di pinggir lapangan

"Udah betul ini, Pak." Jawab Yunseong sekenanya.

Setelah selesai lima putaran, Yunseong dan Minhee mengambil tas masing-masing.

"Mau ikut ke kantin gak, Kak?" tawar Minhee

"A-"

"Sama gue aja, Min."

"Yo....." suara Yunseong mengecil ketika mengetahui kalau Junho menawarkan diri untuk menemani Minhee ke kantin.

Minhee dan Yunseong sama terkejutnya saat mendengar suara dari belakang Minhee. itu adalah suara Cha Junho.

"Kok lo gamasuk kelas?" tanya Minhee.

"Gue kan mau ke kantin."

"Oh yaudah. Kak Yunseong jadi ikut?"

"E-enggak. Gue masih ada tugas yang belum selesai. Duluan ya." pamit Yunseong lalu membalikkan badannya lantas berlari menuju tangga.

***

Yunseong bersama Jungmo menuju kelas Minhee untuk mengantar flashdisk. Yunseong menghampiri siswa yang berada di depan kelas Minhee, "Misi, ada Minheenya ga ya?"

"Oh ada, Kak. Bentar ya. MINHEE!!!! ADA YANG NYARI NIH!"

Minhee sedikit berlari menuju depan kelas dan menemukan Yunseong bersama temannya, "Eh, Kak Yunseong. Ada apa?"

Yunseong menyodorkan flashdisk ke arah Minhee, "Nih flashdisknya."

"Oh iya, makasih ya, Kak. Nanti aku balikin ke kelas?"

"Kelas XI MIPA ya."

"Nanti aku chat aja deh kalo mau balikin, makasih ya, Kak."

Yunseong tersenyum dan membalikkan badan, "Cie, udah chatan ya?" tanya Jungmo yang berdiri di sampingnya.

"Bacot."

"Cie Yunseong cie!" ledek Jungmo, "Btw, Seong. Mau tau kata Woobin ga?"

"Apa?"

"Kalo masa SMA lebih lengkap kalo punya pacar dan nonton pensi. Jangan nyesel kalo lulus SMA belum ngelakuin itu. Kan nanti kalo lo jadian sama Minhee bisa nonton pensi kita berempat sama Woobin."

"Oh jadi si Woobin masuk SMA cuma mau pacaran sama nonton pensi?" balas Yunseong.

"Ya ga gitu juga kali." jawab Jungmo dengan wajah gemasnya ingin memukul Yunseong.

Sedangkan di kelas X MIPA

Minhee memasuki kelas dan menaruh benda kecil di atas meja di mana meja tersebut ramai akan teman-temannya, "Nih flashdisknya."

"Oh yang isinya foto ya?" tanya Dongyo sambil memegang benda kecil tersebut dan Minhee mengangguk.

Wonjin mengerutkan kening saat melihat ke arah handphonenya, "Lah ini baru aja dikirim link google drive sama OSIS di grup kelas." Wonjin lantas menoleh ke arah flashdisk dan mengambilnya, "Terus flashdisk ini buat apa?"

"Ya buat copy foto lah, Won. Fotonya ada di situ." saut Dongpyo

"Enggak enggak. Maksud gue tuh kenapa Kak Yunseong ngasih flashdisk sedangkan linknya baru aja dikirim. Nih anak OSIS kurang briefing kayaknya."

Yujin memutar bola matanya malas, "Kak Yunseong tuh semalem ngechat Minhee. Ngirim foto yang ada Minheenya aja. Terus Minhee forward ke gue karena kan berdua tuh pas fashion show. Terus gue minta yang lain jadi yaudah sama Kak Yunseong dikasih flashdisk ini."

"Dia ngechat satu-satu yang ada di foto?" tanya Wonjin

"Gue enggak dichat." jawab Hyeongjun

"Gue juga." Saut Yujin

"Gue juga tuh." ujar Dongpyo

Wonjin yang kini tetap memegang flashdisknya membuat mimik penasaran, "Jadi doi ngechat Minhee doang? Mencurigakan."

Minhee mendengar ini semua hanya mengangkat bahunya tak tahu, "Gatau. Dia mau minta nomornya Yujin kali. Mau gue kasih tapi Kak Yunseongnya gamau jadi yaudah."

Hyeongjun membulatkan matanya kaget, "Lah doi naksir Yujin?"

"Iseng doang itu Kak Woobin, gue tau." balas Yujin lalu ia berdiri dan membetulkan seragamnya, "Kantin gak?"

"IKUUUUT."

doubtful • hwangminiWhere stories live. Discover now