Bab 13

1K 124 54
                                    

Bahahha maaf ya, cerita ini belum End... End disana maksud aku tuh End masa SMA mereka ya... Oke, disini di kehidupan baru Leo... Akan ada Author ikut menjadi peran disana. Dan perkenalkan "Iman..." Pakai nama author aja ya bingung cari nama...

Lagi dan lagi pakai picnya dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi dan lagi pakai picnya dia... Aku suka dia, sayang dia inginkan diaaaa.... Oke Cekidot....

____________________________________

SEPULUH TAHUN KEMUDIAN...

Dubai, adalah kota yang sangat indah dan menakjubkan. Terlebih pemandangan indah yang selalu di suguhkan baik siang maupun malam hari. Seorang pria tampan, kaya, dan mapan tengah sibuk di kantornya. Satu gedung tinggi mencakar langit itu milik pria itu. Pria itu adalah Leo, kini ia memiliki sebuah perusahaan yang sangat maju dan berkembang pesat. LeiM Group, adalah nama perusahaan itu. Leo menggabungkan nama Leo dan Baim. Perusahaan itu bergerak di bidang Property dan Real Estate.

"Presiden Le, kamu yakin akan membuka lowongan pekerjaan lagi? Bukannya sudah banyak ya?" ujar Salah satu asistennya.

"Apa salahnya, kita membantu orang yang membutuhkan?" ujar Leo.

"Ya tidak salah sih, tapi ya sudahlah. Yuk kita makan siang. Di kedai kakek dan nenek." ujar orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Mario dan Bima.

Mario dan Bima bekerja di kantor milik Leo,  mereka bertemu kembali waktu itu di saat Mario dan Bima mengalami kesusahan. Sekarang Mario dan Bima pun tinggal satu rumah dengan Leo, kakek, dan nenek Baim. Leo bahkan membukakan sebuah restoran yang sangat besar, mewah, dan sangat terkenal di Paris. Leo, Mario, dan Bima pun sampai di restoran yang di beri nama Baim Resto.

"Kakek, Nenek kami datang." ujar Mario.

"Kalian, ayo ayo sini duduk kita makan dulu." ujar Sarinah, meski tua Sarinah masih terlihat cantik, sehat dan bugar.

"Ayo, mau pesan apa?" ujar Bayu yang masih terlihat tampan di usia lima puluh tahunnya.

Leo, Mario, dan Bima pun memesan makanan mereka. Makanan pun datang, lalu saat mereka semua tengah asik makan. Datang seorang pemuda atau pengunjung yang membuat mereka terperangah dan terkejut. Para pelayan menyambutnya.

"Selamat datang di Baim Resto, silahkan tuan. Oh iya maaf sebumnya tuan, untuk berapa orang?" ujar pramusaji itu.

"Halo, untuk satu orang saja." ujar pemuda itu.

"Mari tuan silahkan mau duduk dimana?" ujar pramu saji itu.

"Saya duduk di ujung sana saja, dekat jendela." ujar pemuda itu.

Pramusaji itu mengantarkan pemuda itu ketempat yang di tunjuk, pemuda itu berjalan dan lewat tepat di samping meja dimana Leo, kakek, nenek, Mario, dan Bima duduk. Jantung Leo serseran, darahnya berdesir, matanya nyaris tidak berkedip ia mengikuti kemana arah pemuda itu duduk.  Semua orang pun melihatnya, termasuk kakek dan nenek Baim. Merasa ada yang memperhatikannya, pemuda itu menoleh kearah meja keluarga Baim. Lalu pemuda itu tersenyum kearah mereka. Senyum bahkan jauh lebih manis dari senyum alm Baim, wajahnya jauh lebih manis dan tampan dari Baim. Ya wajah pemuda itu bahkan sangat mirip dengan Baim, namun lebih tinggi dari Baim.

BL- PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang