Pernikahan Valdo dan Naya telah berlangsung, keduanya resmi menjadi sepasang suami istri secara terpaksa dan tiba-tiba. Pernikahan keduanya berlangsung di sebuah gedung yang jauh dari keramaian, jauh dari pusat kota, gedung tersebut dipilih oleh Valdo sendiri.
Orang-orang yang hadir hanya berjumlah lima puluh orang, hanya orang terdekat dan benar-benar dikenal saja yang boleh datang dan menyaksikan detik-detik Valdo dan Naya menjadi sepasang suami istri.
Naya tidak pernah jauh dari kedua orangtuanya dengan rasa sesak di dada sebab besok pagi dirinya sudah harus ikut dengan Valdo.
Naya terpaksa tersenyum di balik rasa sedihnya ketika melihat Katherine yang duduk di kursi roda mendekat dengan seorang suster yang mendorong kursi roda tersebut. Valdo yang berjalan di sebelah kursi roda itu juga ikut mendekat.
"Terima kasih banyak," ucap wanita tua itu dengan sorot bahagia sekaligus terharu.
Naya mengangguk sembari menggenggam tangan Katherine.
"Oma harus balik ke rumah sakit. Perjanjian kita abis Oma liat Valdo nikah, Oma bakal langsung balik," kata Valdo meminta kepada suster untuk segera membawa Katherine kembali ke rumah sakit.
"Sekali lagi terima kasih, Anaya." Katherine kembali mengucapkan terima kasih sebelum benar-benar pergi pada Naya yang hanya bisa tersenyum.
"Valdo, titip Naya, ya. Tolong jagain Naya," ujar Rafa sembari mengelus lengan Naya.
Valdo mengangguk kecil. "Pasti."
"Kalo udah di sana, Naya jaga kesehatan, ya. Sering-sering telepon Mami, Papi, Abang, terus Kak Atha."
Naya mengangguk menahan diri untuk tidak menangis mendengar ucapan ibunya, kepala Naya tertunduk karena ia tidak ingin menunjukkan matanya yang sudah merah dan berkaca-kaca.
"Kalo ada apa-apa kasih tau Onti, Nay." Nia tiba-tiba bersuara dengan matanya yang tertuju pada Valdo.
"Awas, ya, kalo keponakan saya sampe kenapa-napa. Gak yakin saya sama kamu." Nia mengarahkan telunjuknya pada Valdo sebagai tanda peringatan di mana Ansel yang berdiri di sebelah wanita itu langsung menepuk pelan punggung Nia.
-mtadm-
John F. Kennedy International Airport.
Naya beranjak dari kursinya ketika melihat Valdo beranjak dan berjalan lebih dulu untuk keluar dari pesawat pribadi milik laki-laki itu.
Saat berada di ambang pintu pesawat, Naya sempat tertegun melihat tiga mobil sedan hitam mengkilap berada tepat di dekat pesawat dan kehadiran beberapa orang pria berjas yang tampak seperti menunggu kehadiran mereka.
Naya berjalan di belakang Valdo, mengikuti setiap langkah laki-laki itu lalu masuk ke mobil yang berada di tengah-tengah mobil lainnya.
Naya duduk dengan perasaan canggung di sebelah Valdo, mata Naya tertuju pada dua orang pria yang ada di jok depan, satu seorang supir dan satunya lagi seorang bodyguard, pikir Naya.
Melihat mobil di depan sudah melaju, mobil yang Valdo dan Naya tumpangi ikut maju dan disusul mobil yang ada di belakang mereka untuk pergi meninggalkan landasan bandara.
Naya melirik Valdo yang sedari tadi betah dalam keheningan, diamnya Valdo membuat Naya tidak berani membuka suara. Naya pun lebih memilih untuk memperhatikan keadaan luar melalui jendela mobil, memperhatikan transportasi yang berlalu lalang dan gedung-gedung tinggi yang mencuri perhatian Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to a Dangerous Man [COMPLETED]
RomanceMempersiapkan diri untuk kuliah adalah fokus utama Naya sejak lulus sekolah beberapa bulan lalu. Namun, rencananya berubah setelah dia bertemu dengan Valdo, pria yang ingin menikahi Naya atas permintaan sang Oma, juga pria paling berbahaya yang pern...
Wattpad Original
Ini bab cerita gratis terakhir