16

371 60 29
                                    

Warning ⚠️:
-harsh words
-TYPO
-BxG

0000((((4444

Hari ini kelas lia pembagian rapot dan yang ngambil rapot lia itu seulgi, papa lia.

Lia sama seulgi duduk bersebelahan menunggu no antrian  di panggil.

Dan dari kejauhan lia bisa lihat interaksi antara chaeryoung dan moonbyul.

"Chaer? Kok diem aja? Kenapa chaeryoung sakit?"-moonbyul

Chaeryoung menggelengkan kepalanya. "Maafin chaeryoung ya pi? Nilai chaeryoung ga sebagus nilai abang". Chaeryoung menundukkan kepalanya tanda dia menyesal.

"Loh? Chaeryoung ngapain minta maaf? Dulu nilai papi gaada yang di atas 70 tapi papi tetep hidup sampe sekarang. Nilai tidak menjadikan seseorang sukses tetapi usaha lah yang membuat seseorang menjadi sukses. Papi yakin pasti chaeryoung udah berusaha sebaik mungkin kan? Jadi anak papi ini gausa sedih. Udah ya? Gausa di pikirin mending sekarang kita ke mall aja beli skincare buat chaeryoung gimana?"-moonbyul, dia berusaha banget buat ngehibur chaeryoung yang sedih karena nilai dia di mata pelajaran fisika 73. Dan karena hal itu chaeryoung dapet C karena KKM nya 75.

Chaeryoung menatap moonbyul dan memeluk moonbyul erat. "Makasi pi, hiksss... chae...chaeryoung janji...hiksss akan berusaha sebaik mungkin huaaaa!".

Moonbyul tersenyum dan menganggukan kepalanya dan mengelus rambut chaeryoung lembut. "Berlian papi ga boleh nangis ok? Papi ga ngizinin kamu nangis kecuali tangis kebahagiaan. Udah berenti ya nangisnya sekarang pulang yuk? Mami sama abang udah nunggu di rumah kan hari ini kita mau pergi mau merayakan hasil jerih payah chaeryoung belajar selama ini".

Chaeryoung melepas pelukannya di moonbyul dengan perlahan dan mulai menghapus air matanya sambil menganggukan kepalanya.
"Makasi pi, chaeryoung ber untung banget punya papi kayak lee moonbyul!". Chaeryoung mengakhiri kalimatnya dengab senyuman yang manis.

Moonbyul menganggukan kepalanya dan kembali mengelus surai hitam chaeryoung.
"Yauda pulang yuk?".

Bener chaer, lo beruntung banget punya papa kayak om byul. Tenang aja gua ga iri kok. Lia menatap kepergian chaeryoung dengan moonbyul dengan pandangan datar.

"Mau kemana?"-seulgi

"Kamar mandi"-lia, dia langsung pergi dari hadapan seulgi , tapi tujuan dia bukan ke kamar mandi melainkan ke taman sekolah.

"Huftt... gaboleh nangis di depan papa"-lia, selama 4-10 menit lia berada di taman menenangkan dirinya agar tidak menangis. Karena dia yakin walas nya akan memberitahukan kenakalan yang dia perbuat selama di sekolah dan berakhir dengan dirinya di marahi dengan kata2 sarkas oleh seulgi selama perjalanan pulang. Setelah di rasa cukup lia segera melangkahkan kakinya kembali ke kelasnya.

-
-
-
-

"Baik, atas nama choi julia?. Peserta didik atas nama choi julia sangat bagus di semua mata pelajaran selalu mendapat nilai 90 ke atas namun sifat peserta didik sedikit buruk. Sering melawan guru bahkan bolos. Dalam seminggu bisa bolos sebanyak 4x. Mohon di perhatikan lagi tingkah laku peserta didik. Nilainya sangat bagus tetapi sikapnya berbanding terbalik dengan nilainya. Tetapi peserta didik mampu membawa nama sekolah menang di beberapa olimpiade bergengsi nasional bahkan internasional hanya saja sikapnya yang sangat buruk. Tolong di perbaiki lagi. Yang saya suka dari peserta didik adalah kecerdasan dan kejujuran beserta sikap bodo amat dan pendiam yang dia miliki. Selain itu saya kurang suka jadi mohon bimbingannya agar peserta didik jadi lebih baik"-dara.

Seulgi menganggukan kepalanya. Dan memahami semua perkataan dara namun, seulgi lebih memperhatikan keburukan di banding yang baiknya. Ibarat kertas manusia akan melihat bagian yang kotor daripada yang bersih dan langsung mengatakan 'jangan gunakan kertas itu, kertas itu kotor gunakanlah yang lain' padahal hanya ada bulatan kecil tinta yang terdapat disana. Manusia akan lebih mengingat keburukan di banding kebaikan manusia lain padahal itu hal wajar karena manusia tidak ada yang sempurna selain tuhan yang maha esa.

A heart that is hurt (End)Where stories live. Discover now