Yena terbangun, ia memecamkan matanya berkali-kali mengumpulkan arwahnya. Lagi-lagi ia terbangun mencium aroma parfum pria, aroma parfum yang tak asing baginya yaitu parfum Juyeon
Yena kaget setengah mati melihat Juyeon bertelanjang dada di hadapannya. Yena teriak namun dengan cepat Juyeon menarik tengkuk Yena dan mencium bibirnya agar teriakan Yena tertahan
Juyeon mengemut dan menghisap kuat bibir Yena hingga Yena berhenti mengeluarkan suara. Juyeon membuka matanya saat Yena sudah diam lalu melepas ciumannya
"Masih pagi jangan berisik" ujar Juyeon
"Kenapa saya di sini pak?"
Juyeon bangkit lalu menindik badan Yena "bosan saya dipanggil pak terus" ujarnya sambil menatap Yena yang berada di bawahnya
"Posisi macam apa ini?" Tanya Yena
Juyeon menyeringai. Juyeon merubah posisinya menjadi duduk bersamaan mengangkat tubuh Yena bersamanya. Hingga posisi Yena berubah berada di pangkuan Juyeon
"Kamu mabuk, kamu main gila sama saya semalam" ujar Juyeon dengan suara beratnya
Yena menelan ludah, ia tak tahu harus jawab apa. Lalu Juyeon menunjuk tanda kemerahan di dadanya. "Hasil karyamu semalam" ujarnya
"Gak mungkin" sahut Yena
"Trus menurut kamu saya bikin sendiri? Gimana caranya bibir saya nyentuh dada saya sendiri?"
Yena menahan tawanya dengan menggigit bibirnya "kebayang bang" sahutnya
Juyeon tertawa, bisa-bisanya Yena kebayang omong kosong Juyeon barusan. Karena gemas, Juyeon kembali mencium bibir Yena. Yena menikmatinya karena ciuman Juyeon sangat memabukkan baginya
"Bang, gue udah bikin sara-pan" ucap Sihyeon terbata saat melihat abangnya pagi-pagi ciuman dengan seorang wanita di dalam kamarnya
"Kebiasaan gak ketuk pintu sebelum masuk kamar gue. Kalau gue lagi sama-sama telanjang gimana hah?!" Bentak Juyeon kepada Sihyeon
"Kunci pintu kalau bawa cewek ke rumah" Sihyeon pergi sambil menutup pintu kamar Juyeon. Yena cuma diam karena posisinya tadi ia memunggungi Sihyeon
"Siapa itu?" Tanya Yena
"Adik saya. Rapikan pakaianmu dan keluarlah. Adik saya pinter masak. Kamu bisa masak?" Tanya Juyeon, Yena menggeleng sebagai jawabannya
"Nanti saya suruh adik saya ajarin kamu masak" Juyeon mencium bibir Yena sekilas lalu bangkit dari kasurnya
Juyeon langsung masuk ke kamar mandi yang berada di kamarnya
Yena berdiri lalu merapikan pakaiannya. Pakaiannya masih lengkap persis seperi semalam. "Kalau iya gue bikin kissmark di dada pak Juyeon. Berarti dia gak balas dong? Atau dia udah mainin badan gue trus dia pakaikan baju lagi?" Batin Yena
Yena melangkah maju mundur "selangkangan gue juga gak sakit. Berarti gue masih aman" batinnya. Yena menoleh saat suara pintu terbuka di belakangnya
"Di kamar mandi saya ada sikat gigi baru, kamu bisa pakai itu" ujar Juyeon. Yena mengangguk lalu masuk ke kamar mandi
🚬🚬
"Siapa cewek itu bang?" Tanya Sihyeon yang duduk di samping Juyeon
"Calon kakak ipar lo" desis Juyeon
"Kak Eunseo gimana?" Pertanyaan Sihyeon membuat Juyeon menatapnya dengan tajam
"Jangan bahas Eunseo di depan Yena, ngerti?"
"Ooh namanya Yena. Dia tau soal kak Eunseo?" Juyeon mengangguk sebagai jawabannya
YOU ARE READING
Boss || Lee Juyeon✔️
Fanfiction🔞 Berawal dari ketidaksengajaan melihat wanita cantik saat makan mie instan di depan mini market. Juyeon menghampiri wanita itu lalu memberinya pertolongan dengan memperkerjakan wanita itu sebagai sekretarisnya. Ia menyukai sekretarisnya itu, dan s...