Akhirnyaaaaaa bisa update juga malam ini... :D
Siapa yang nungguin cerita ini, ayo angkat tangan? :D
Maaf ya readers kalau lama banget hampir sebulan baru update lagi...hahaha
Yuk ah cekidot siapin mental kalian buat baca part ini...Happy Reading :*
***
Arlita sedang sibuk menghubungi Salsa yang belum juga datang menampakkan diri, padahal aku sudah memberitahunya lewat segala macam jenis social media soal pernikahan ku. Dia berjanji akan datang di hari bahagia ku tapi nyatanya hingga riasan ku selesai dia belum juga datang.
"Gimana?" Tanya ku pada Arlita yang juga ikut kesal.
"Pesan suara mulu, ni anak kenapa sih tumben banget dihubungin susah, awas aja ya kalau dia sampe nggak dateng gue pecat dia jadi saha-"
"BEBEEEEEEEB....AAAAAAAAAAKKK" teriak suara cempreng yang langsung aku dan Arlita kenali.
"SALSAAAAA" teriak ku dan Arlita tak kalah heboh.
Dari ekor mata ku terlihat sang perias pengantin geleng-geleng pasrah melihat tingkah ku yang mendadak seperti abg mau tawuran. Kami bertiga berpelukan seperti teletubies versi the three musketeer.
"Gilak...gilak...gilak...gue hampir aja bunuh tukang taksi tau nggak sih beb" Celoteh Salsa menggebu-gebu.
"Gue kira lo nggak bakal dateng, gue udah siapin golok buat lo" Celetuk Arlita,
"Eh bebeb Arlita kunyuk! ya nggak mungkinlah gue nggak dateng ke pernikahannya bebeb Kalista yang ada kalo nggak dateng gue yang nyesel"
"Udah udah...terus kenapa sekarang kamu baru sampe sini bebsa?" Tanya ku pada Salsa sambil kembali di dandani dari awal karena riasan ku udah ancur kebanyakan cipika cipiki toel sana toel sini sama bebeb Salsa sahabat ku yang dari California, inget kan?
"Eerrrghh...lo tau nggak sih beb, harusnya gue udah nyampe disini tadi malem tapi nggak tau itu kenapa pesawat ditunda katanya gara-gara cuaca buruk, yang harusnya berangkat kemarin pagi jadi berangkat sore udah gitu ditambah ini Jakarta macetnya nggak sembuh-sembuh hampir aja tuh supir taksi mokad gara-gara nggak kuat gue omelin sepanjang jalan, bener-bener kampret dah pokoknya" Cerocos Salsa.
Semua yang mendengar cerita Salsa ikut tertawa termasuk si perias pengantin dan dua asistennya yang sedang membenahi make up Arlita.
"Udah deh buruan sana bersih-bersih mau di make up nggak, acaranya setengah jam lagi mulai lho beb" Kata ku pada Salsa.
"Oh ya jelas mau dong, gue bersih-bersih dulu ya" kemudian Salsa langsung menuju kamar mandi.
Aku dan Arlita duduk di tepian ranjang, kami sudah selesai di make up tinggal menunggu Salsa yang kini baru keluar dari kamar mandi mengenakan dress putihnya. Jantung ku mulai berdebar tidak karuan, aku mulai gugup, keringat mulai keluar ditubuh ku sampai aku menyuruh Arlita mengipasi ku. Sebenarnya sudah sejak semalam aku merasakan hal seperti ini tapi mungkin pagi ini adalah puncaknya.
Mama, papa dan kak Sammy berbondong-bondong masuk ke kamar ku. Aura kebahagiaan terpancar dari wajah mereka bertiga. Sungguh aku tidak menyangka kalau hari bahagia ini akan tiba secepat ini. Dulu aku berpikir kalau kak Sammy yang akan menikah lebih dulu.
"Elynn sayang udah siap? Keluarganya Nick udah dateng" Kata mama seraya merangkul ku.
"Family time" Celetuk Salsa yang sukses mendapat toyoran dari Arlita.
"Ngrusak suasana aja lo beb" kata Arlita.
"Lho ada Salsa, dateng kapan Sa?" Tanya kak Sam
"Abang Sammy yang gantengnya tingkat langit ke tujuh, Salsa baru aja tadi pagi dateng. Kak Sammy kemana tadi Salsa dibawah cuma ketemu sama om sama tante" cerocos Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Enemy
Romance"Nick?" kataku ketika melihat laki-laki yang baru datang. "Kalista?" Dia pun ikut terkejut. "Kalian udah saling kenal?" kata mama "Kalau gitu bagus dong berarti perjodohan ini tidak ada masalah" lanjutnya. Kemudian muncul seringaian licik dari wajah...