Eleven : Nightmare

599 74 4
                                    

Naruto always belong to M.K

happy reading minna:)




Tubuh naruto menegang,



Dapat dia lihat wajah sasuke yang pucat, baju yang biasanya selalu bersih sekarang bernodakan darah, mata hitam itu memandang nya sendu, bibir tipis yang biasanya selalu menggodanya hanya bisa menampilkan senyuman tipis, laki-laki didepannya sekarat , naruto tau itu, dadanya seperti dihimpit batu besar, bahkan bernafas pun sulit rasanya, setetes air mata jatuh, dulu dia pernah berjanji unutk tidak akan menangis lagi




namun apa yang dilihatnya sekarang benar-benar menyakitkan, ingin rasanya naruto berlari namun kakinya seperti terpaku kebumi, tubuhnya sulit untuk digerakkan, dia hanya bisa menatap sasuke dari jauh, dapat naruto lihat air mata sasuke jatuh, laki-laki itu menangis sambil tersenyum menatap kearahnya, mengatakan bahwa semua baik-baik saja, bahwa apapun yang terjadi sasuke sangat mencintainya, perasaan apa ini, kenapa terasa sangat menyakitkan




naruto berusaha menggerakkan tubuh nya, namun nihil, dia tidak bergerak sedikitpun, naruto jatuh terduduk, air matanya tidak mau berhenti, berkali-kali bergumam jangan pergi,jangan tinggalkan aku sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak, mata hitam itu perlahan menutup, menyembunyikan gelap malam yang akan selalu menjadi candu bagi naruto




berkali-kali naruto berteriak untuk tetap membuat sasuke tersadar, namun mata itu tetap tertutup, tidak ada lagi harapan, cintanya telah pergi, bahkan dia tidak akan pernah bisa menggapainya lagi, naruto menangis dan berteriak ,menyesali keraguannya untuk datang kekerajaan uchiha, seharusnya dia cepat mengambil keputusan




seharusnya dia tidak boleh ragu, sasukenya tidak akan mati jika dia tidak selalu menampik perasaan, mengapa baru sekarang dia sadar, setelah sasuke nya pergi, dia tau perasaan ini, dia sangat mencintai laki-laki itu,




"akkkhhh,,jangan pergi,,huhuhuhu,,,hiks,,hiks,,,jangan pergi sasuke" naruto berteriak


"aku mencintaimu" Naruto menggigit bibir nya kuat.



Seolah ada yang menariknya, naruto tersadar dengan peluh membanjiri tubuhnya, wajahnya pucat, dadanya berdebar kencang , naruto meremat dadanya, jejak air mata tercetak jelas dipipinya,


"kau bermimpi buruk"


Naruto menoleh kesamping, rubah putih itu memandang datar,


'terasa sangat nyata' batin naruto

"tubuh mu gemetar Naruto" rubah kecil itu menatap khawatir kearah naruto






Naruto mengangkat tangan nya, benar tubuhnya sedikit gemetar, perasaan takut menghampiri sudut terdalam hatinya, lama naruto terdiam


Rubah didepannya hanya menatap lelah "mungkin mimpi mu adalah bagian dari masa depanmu"



"jangan selalu menyangkalnya, pikirkan lah baik-baik, kau tau betul ini adalah harinya, jangan sampai kau menyesal dengan keputusanmu" tambahnya lagi



Naruto menghembuskan nafas kasar, hari ini acara berburu itu akan dilaksanakan,beberapa desas desus mengatakan bahwa acara ini lebih besar dan meriah dari acara yang biasanya diselenggarakan, dari situ saja naruto sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa akan terjadi sesuatu hal yang besar, berapa kali pun naruto menampiknya, ramalan tetua rubah didepannya tidak mungkin salah.



"dan kau rubah buluk, cobalah untuk meyakinkannya dengan benar, kau benar-benar tidak bisa diandalkan" rubah putih itu tersenyum remeh




Shadow CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang