Chapter XIV

509 17 22
                                    

Anindya : Bagus, dalam satu hari aku sudah dapat 6 like dan malah nge-stuck segitu doang yang ngelike, bodo amat penting update dulu terus gua tinggal lagi aja.

Tap! Tap! Tap!

Pasukan Readers : wE sMelL uPdAte! WEEEEEEEEEEE!!! (Lari ke arah Author)

Anindya : aaaaaAAAAAA!!! (lari)

Shiho : Ini bukan tempat ngememe woi!

Shinichi : Sabar, efek pandemi.. dan stress classonline.

|~|~|~|

Shuuichi terlihat masih berusaha menghindari mobil silver yang terus mengikutinya, dia bahkan merasa sedikit kesal karena mobil itu sama sekali tidak hilang dari pandangannya.

"Sampai kapan dia terus mengejar?" Shuuichi kemudian melihat sebuah mobil putih merek MAZDA RX7 mendekatinya dan melaju beriringan.

Dia melihat dua orang berada di dalam mobil tersebut dan salah satunya memegang sebuah pistol, Shuuichi tersenyum sinis dan melajukan mobilnya lebih cepat, sementara mobil putih itu memelankan mobilnya hingga mendekati mobil silver itu.

"Rena, kau sudah siap?" tanya Amuro terfokus pada jalan.

"Ya" jawab Rena sambil memegang erat pistolnya.

Mobil silver itu tancap gas mengejar mobil Shuuichi, namun Rena segera mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil dan menembakan peluru tepat ke arah ban mobil silver itu.

Ciiitt!

Mobil itu terlihat hilang kendali kemudian menabrak tiang listrik, terlihat seorang wanita keluar dari mobil tersebut dan menatap mobil Amoru yang melaju pergi.

"Bagus" Amuro terlihat tersenyum sinis. "Kazami, tolong urus mobil itu dan jangan lupa gunakan earphone untuk pencegahan" ucap Amuro lewat earphone handsfree yang dia pakai.

"Ini hanya sementara saja, kita bisa kembali ke markas untuk mencegah kecurigaan" ucap Rena sambil menyembunyikan pistolnya.

"Kau yakin dia tidak melihat wajahmu bukan?" tanya Amuro.

"Banyak anggota organisasi yang tidak menyukainya, aku yakin meskipun dia membuka mulut pada anggota organisasi, mereka tidak akan mudah percaya padanya" ucap Rena.

"Bagaimana kau bisa tahu sedetail itu tentang dia?" tanya Amuro terlihat terkesan.

"Duo gila, kebanggaan organisasi baru-baru ini. Mereka biasa di tugaskan untuk melenyapkan parasit, aku dengar mereka bisa saja tidak terkalahkan jika bersama. Tapi aku yakin kali ini kita bisa lolos walaupun hanya sebentar" ucap Rena.

Amuro hanya tertawa kecil mendengar penjelasan Rena. "Menakuti ku tidak ada gunanya"

Sementara itu di mobil Shuuichi, terlihat Profesor Agasa sedang mengatur detak jantungnya yang berdegup kencang setelah merasakan kecepatan mobil Shuuichi. Tentunya bagi orang tua, itu sangat berpengaruh bagi kondisi jantung mereka.

"Maaf Profesor, kondisi sudah aman jadi aku akan memelankan mobilnya" ucap Shuuichi.

"Terimakasih" ucap Profesor Agasa sambil memegang dadanya.

Shiho menatap ke arah belakang dan mobil silver itu sudah tidak lagi terlihat. "Apa orang yang mengendarai mobil silver itu adalah anggota organisasi terlarang itu?" tanya Shiho.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 16, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

 Zettai ni shiawase ni suru kara!Where stories live. Discover now