Queen

3.9K 287 97
                                    

Setelah ledakan cahaya, angin panas berhembus dari arah dalam bangunan itu, dindingnya bergetar seperti gempa dan beberapa bongkah batu berjatuhan. Situasinya semakin tidak kondusif, jika mereka tetap berdiam diri, mereka akan terkubur hidup-hidup di sana.

"Perubahan titan... Sai, bawa Hanji keluar dari sini!" Teriak Levi.

"Tidak mungkin, tidak ada jalan keluar kecuali kita menjebol langit-langitnya. Gambarku tidak cukup kuat untuk melakukannya." Jawab Sai sambil membopong Hanji yang masih pingsan.

"Sial, bagaimana..."

"Kuchiyose!"

BOFF

"Katak?!" Teriak Jean. Levi membelalak.

"Akhirnya aku bisa melihatnya lagi... Katak yang bisa bicara."

"Kurang ajar kau, Naruto! Berani-beraninya kau memanggilku di tempat yang mau hancur ini! Dasar bodoh! Kau mau menguburku hidup-hidup ya?!" Gamakichi marah-marah.

"DIA BISA BICARA?!" Teriak Jean, Connie, Sasha dan Armin bersamaan.

"Eeeh... Aku minta maaf, tapi bisakah kau keluar dari sini? Ada temanku yang terluka. Aku mohon, Gamakichi!" Naruto memohon di depan katak raksasa itu.

"Tidak!" Gamakichi melipat tangannya dengan memalingkan wajahnya.

"Eeeh?! Kau jangan seperti itu! Cepatlah...!" Naruto masih merengek.

"Tidak mau."

"Oi!" Naruto berseru kesal. Levi berdiri tepat di depan Gamakichi.

"Oi, Katak! Kalau kau tidak mau keluar dari sini, kau boleh menghadapi titan ganas setinggi 100 meter di depan sana. Kebetulan camilan favoritnya adalah kaki katak yang masih bernyawa. Kami semua akan keluar dan menyerahkan urusan yang disini padamu, semuanya bersiap kembali ke pintu keluar!" Seru Levi. Gamakichi memperhatikan Levi.

"Tunggu! Dia titan... Maksudmu titan yang tidak memakai baju itu?" Tanya Gamakichi.

"Benar." Jawab Levi singkat.

"Dia suka katak?"

"Suka sekali. Titan itu lebih suka mengunyah isi perutnya dulu sebagai makanan pembuka." Ujar Levi lagi. Gamakichi lama menatap Levi. Angin panas masih berhembus.

"Ada angin panas." Ujar Gamakichi lagi sambil menunjuk ke arah sumber anginnya.

"Di, dia sedang menyiapkan perapian!" Sasha berseru. Gamakichi masih menatap Levi.

"Mana temanmu, Naruto?! Kita harus segera menolongnya!" Seru Gamakichi.

"Bukankah kau bilang tidak mau membantuku?"

"Jangan bodoh! Aku lebih memilih keluar dari sini sambil membawa temanmu dari pada jadi makan malam titan itu! Dia, ya?!" Gamakichi menjulurkan lidahnya, dia membawa Hanji dan Sai sekaligus.

"Bawa Armin juga! Kalian bertiga segera keluar dari sini!" Seru Levi.

"Ba, baik!" Armin berpegangan pada baju yang Gamakichi kenakan. Karena merasa akan sangat berbahaya, Gamakichi memegangi Armin dengan tangannya.

"Kami pergi! Hati-hati, Naruto!" Seru Gamakichi. Naruto melambaikan tangannya dan melihat Gamakichi melompat menjauh dan berhasil menjebol langit-langit goa itu membawa 3 orang bersamanya. Bebatuan langsung menutupi lubang yang Gamakichi buat. Merasa Hanji sudah aman, Levi dan yang lainnya berlari menuju ke arah datangnya cahaya dan udara panas itu. Mereka bermanuver dengan sangat cepat, khawatir kalau Eren akan segera dimakan.

BWOSH...!

"Kyaaah...!" Historia jatuh terguling ke belakang dan dengan sangat cepat Naruto melompat dan menyelamatkannya sebelum kepalanya menghantam dinding kristal itu.

The HeroesOù les histoires vivent. Découvrez maintenant