Pergi

1.7K 253 49
                                    

Baru juga tadi pagi upnya, malam udah up lagi wkwkwk, semoga kalian nggak bosen ya

Ciee pada respek sama Juleha wkwkwk

Typo kasih tahu aja ya

Di tulis untuk menemani malam minggu kalian, terutama sobat jombloku wkwkwk

Selamat membaca semoga siukak 😚

Vin, lo apain Juleha?! Gue bilangin Maknya lho!

Aku melihat punggung Mas Vino yang hilang di balik pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku melihat punggung Mas Vino yang hilang di balik pintu. Semarah itukah dia padaku, sampai tidak mau melihat wajahku sebelum pergi, bahkan tak memperdulikan perasaanku setelah di bentaknya tadi.

Iya, aku tahu apa yang tadi kulakukan memang salah. Menjadikan hal tersebut sebagai lelucon. Tapi ketahuilah, sebenarnya tadi aku memang kesakitan, tapi begitu melihat ekspresi khawatirnya akhirnya aku mencoba tertawa, agar Mas Vino tidak terlalu panik, apalagi dia bilang harus segera ke rumah sakit, mana ku tahu kalau akhirnya malah memancing kemarahannya.

Aku menghembuskan napas pelan, kemudian mengusap perutku yang tadi sempat nyeri. Untunglah sekarang sudah membaik.

Apa aku kejar Mas Vino aja ya, setidaknya meyakinkannya agar tidak marah lagi padaku.

Akhirnya aku segera ke bawah, sebelumnya menutup pintu kamar terlebih dahulu, di sana aku melihat Mama dan Bik Minah yang sedang menata sarapan di meja.

"Lho, Juleha. Sini Nak, turun sarapan." Mama menghampiriku dan mengamit tanganku menuju meja makan.

"Mama tuh suka khawatir kalau kamu turun dari tangga, apalagi dengan perut sebesar itu."

"Hehehe, nggak apa-apa, Ma, Juleha bakal hati-hati."

"Tetap aja, Le. Vino itu udah Mama bilangin suruh pindah kamar yang ada dibawah tapi sampai sekarang belum juga dilaksanakan, anak itu memang bebal sekali."

Mas Vino ya? Aku jadi teringat sama dia, kenapa perasaanku tidak enak sih, apa karena tadi Mas Vino pergi dalam keadaan marah.

"Diminum dulu, Le, tadi Vino yang buatin sebelum pergi." Mama meletakkan satu gelas susu hamil rasa coklat di hadapanku, tapi aku tidak segera meminumnya, malah hanya menatapnya saja.

'Masih sempat-sempatnya dia buat ginian, padahal wes kesiangan.'

"Diminum, Le. Malah ngelamun, pamali lho orang hamil ngelamun pagi-pagi."

"Iya, Ma?" Aku beralih menatap Mama, emangnya iya, kok aku baru denger.

"Mama bercanda, udah diminum mumpung masih hangat."

Candaan Mama nggak lucu sama sekali, kalau kata Mas Vino garing. Aku kira garing yang di maksud itu kering, bingung aja aku saat ngajak Mas Vino bercanda terus dia bilang garing, emang sing garing iku opo, aku kira gusiku ternyata istilah tidak lucu, baru tahu aku, padahal kalau di kampungku bahasa garing itu artinya kering.

Istri Dokter Somvlak (Lengkapnya di GoodNovel)Where stories live. Discover now