Warm: 08

2.3K 449 48
                                    

Ardine mulai meminum susu miliknya yang terletak di meja makan, "Pi, kak Loma, Ara izin berangkat sama Kak Zayn ya!!"

"Ara, jangan lari-lari!"

Gadis itupun merubah pergerakannya menjadi berjalan.

"Ara kayanya udah ngikutin jejak kamu sama Ele" ucap Doyun, sang ayah sembari menatap putranya lekat

"Pacaran? Sama Zayyan?" Tanya Raven sembari mengerutkan keningnya.

Doyun hanya mengangguk mengiyakan, "Papi sama sekali gak keberatan kalau Ara punya hubungan sama Zayyan." Raven pun hanya mengangguk setuju mendengar ucapan sang ayah.

— W a r m —

Ardine mulai turun dari motor milik Zayyan, "Makasih kak, besok-besok Ara berangkat sama kak Zayn lagi ya?" Ucapnya tidak lupa dengan senyuman lebar milik gadis tersebut

Zayyan mengangguk sembari membantu melepas helm Ardine. Gadis tersebut mulai menoleh menatap lekat motor yang baru saja tiba dan terparkir di dekat motor milik Zayyan.

"Kak udah belom?" Tanya Ardine sembari terus menatap Ardeen yang mulai menuruni motornya lalu berjalan pergi.

Zayyan mengangguk, gadis itupun dengan cepat langsung berlari pergi namun kembali membalikan badannya menatap ke arah pria yang masih terduduk di motornya sembari menatap tingkahnya heran, "MAKASIH KAK!" Ia kembali berlari mengejar kepergian Ardeen.

"Kak! Kak Ardeen! Kak Ardeen budeg!" Ucap gadis itu sembari terus berlari menyamakan langkahnya dengan pria yang dikejarnya. Ardine menarik lengan Ardeen lalu melepas earphone yang terpasang di telinga pria tersebut.

Ardeen menatap gadis di hadapannya sinis,

"Kak Ardeen liat Ara kan tadi?"

Ardeen hanya mengangguk.

"Terus kenapa langsung pergi?" Tanya Ardine tak terima

"Ngapain gue harus nungguin lo sama cowok itu" ucap Ardeen sinis.

Ardine menatap Ardeen lalu tersenyum, "kak Ardeen cemburu ya?"

"Enggak! Dih, geer"

Gadis itu memicingkan matanya curiga, "Bohong, Kak Ardeen keliatan loh kalau cemburu"

Sementra itu, Ardeen hanya menghiraukan ucapan si gadis lalu melanjutkan langkahnya. Ardine menghela nafasnya kesal lalu meraih salah satu memasangkan bagian lain dari earphone milik Ardeen di telinga kirinya.

Ardine tersenyum tipis saat menyadari bahwa earphone tersebut sama sekali tidak terhubung dengan apapun. Ia mendongak menatap Ardeen yang masih terus berjalan.

"Gue gak pernah bener-bener dengerin lagu apapun pake earphone ini" Ucap Ardeen datar sembari terus berjalan.

"Terus untuk apa pake earphone kaya gini kalau gak ada lagunya"

Ardeen mulai tersenyum lirih, "Biar orang nganggep kalau gue sama sekali gak tau apa yang mereka omongin tentang gue"

Ardine masih terus menatap pria di sampingnya lekat, "Ara gak bohong waktu Ara bilang suka sama kakak" ucap gadis tersebut membuat Ardeen langsung menoleh menatap wajah si gadis yang mulai terlihat merona.

"Gue juga gak bohong waktu bilang gue gak suka diganggu"

Ardine menundukan kepalanya, "jadi Ara gak bisa gantiin tempat kak Ele?"

Ardeen menghentikan langkahnya seketika lalu menatap Ardine datar, "Lo tau darimana tentang Ele? Lo kenal sama dia?"

"Enggak! Ara, cuman denger dari orang-orang yang bilang kakak bucin akut sama kak Ele padahal Kak Ele udah punya kak Lo–

WARM [NamHyeok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang