Delapan/5-Balapan Liar

174 41 57
                                    

Setelah gak ada waktu sama sekaleeh wkwk, akhirnya bisa juga dikasih waktu luang :((

Berharap banget vote dan komen hari ini rameee biar jadi penyegar mata gitu :v

Berharap banget vote dan komen hari ini rameee biar jadi penyegar mata gitu :v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"𝒮𝓊𝓀𝒶 𝒷𝒶𝓃𝑔𝑒𝓉 𝓁𝑜 𝓀𝒶𝓎𝒶𝓀𝓃𝓎𝒶 𝓈𝒶𝓂𝒶 𝓂𝒶𝓈𝒶𝓁𝒶𝒽 𝓎𝒶?"

KALAU diukur kapan Radel merasa hidupnya normal. Mungkin sudah terlalu lama dia tak lagi merasakan, sampai dia lupa bagaimana rasanya. Andai kehidupan remajanya itu klise. Cuma beban soal cinta dan sekolah, tanpa tekanan masalah keluarga.

Pergabungan antara keduanya, Radel dituntut luar biasa. Belajar. Belajar. Dan belajar. Terkadang melihat teman-teman sekolahnya yang santai. Pulang sekolah, main bersama, dan bukan justru mengikuti les tanpa jeda.

Radel tahu Ara memang keras. Tapi sejak kejadian itu, mamanya lebih seperti tak punya hati. Sedikit saja, dia sangat berharap Ara bertanya bagaimana kehidupan sekolahnya? Bukan tentang nilai yang harus mati-matian dia kejar.

Dan malam ini, selain mengikuti les renang, Radel seperti mengancam nyawanya sendiri dengan menginap di rumah Jovita bersama Lula. Dia cuma berharap tidak ada pembatalan penerbangan tiba-tiba mamanya yang ditugaskan ke luar kota selama beberapa hari.

Selama ini, Radel terbiasa diam dan mengikuti perintah.

Dan tidak masalah bukan dia jadi anak pembangkang sehari saja.

Pertama kali tiba di rumah Jovita dia langsung disambut oleh Erin, mama Jovita yang biasa perempuan bule itu panggil mami. Perawakkan yang ramah dan mungil, tampak membuatnya awet muda di usianya yang kepala empat.

Erin bahkan sudah menyiapkan banyak snack untuk mereka. Selain itu, ruang keluarga sudah disulap jovita seperti tempat perkemahan dengan tiga kasur lipat sekaligus bantal, guling dan selimutnya. Boneka-boneka Jovita juga ikut dikeluarkan beberapa.

Dan, semua sangat lengkap dengan film yang sudah mereka siapkan untuk menemani mereka sepanjang malam.

"Ah senengnya," Lula menarik naik selimutnya menutup kedua kakinya yang ditekuk. "Gini ya rasanya kalo di pertengahan minggu ada tanggal merah. Sebahagia ini coba."

"Lebih enak lagi, kalo senin pas tanggal merahnya," sahut Jovita sambil membuka kaleng soda.

"Oh iya bener juga," Lula terbahak. "Gue butuh liburan panjang tau gak sih." Dia merenggangkan otot tangannya. Sebelum menyeret tubuhnya mendekati Jovita, mengambil snack kentang. "Jov, udah setel filmnya. Lama bener sih. Nungguin apaan?"

"Otak lemot lo pasti lupa tujuan kita kumpul malam ini bukan cuma film ya," Jika Lula mengernyit tak mengerti. Jovita sendiri memberi kode dengan menunjuk Radel yang santai setengah tiduran dengan yakult di pelukan.

DelapanWhere stories live. Discover now