12. Confess

992 96 0
                                    

HAPPY READING


•••

Jam 7 malam. Rashel baru saja selesai mandi. Ia langsung menggunakan pakaian tidurnya.

Setelah menyisir rambutnya, gadis itu pun merebahkan tubuhnya di atas kasur kesayangannya.

Untung saja malam ini tidak ada tugas, jadi ia bisa berbaring santai.

Ponselnya yang berada di atas nakas pun berdering. Rashel meraihnya.

Sagara menghubunginya? Ada apa? Tanpa berlama-lama lagi Rashel pun menerima panggilan video dari Sagara dan terpampanglah wajah tampan Sagara di layar ponselnya.

"Hai" ucapnya di sebrang sana.

"Hai juga," balas Rashel dengan senyum ramahnya.

"Gue ganggu lo gak?"

"Nggak kok, Kak,"

"Bagus deh"

Keduanya larut dalam percakapan random. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Eh udah jam sepuluh aja, lo tidur gih,"

Rashel menoleh ke arah jam yang menempel di dinding kamarnya. Dan benar saja jam itu menunjukkan pukul 10 malam.

"Eh iya, gak kerasa udah jam sepuluh,"

"Iya, makanya lo tidur sana."

Rashel pun mengangguk.

"Good night,"

Rashel mematung di tempatnya. Ia memegangi dadanya, jantungnya berdetak tak keruan. Sebelumnya ia belum pernah mendapatkan ucapan selamat malam dari laki-laki selain papanya dan kakaknya.

"Hei ngapain lo ngelamun? Mikirin gue ya?"

Suara dari Sagara berhasil membuyarkan lamunan Rashel.

"Eh nggak, ge-er banget huh"

"Ya udah sana tidur! Sekali lagi, Good night."

"Good night too, kak."

Setelah itu panggilan terputus. Rashel langsung menenggelamkan wajahnya pada bantal. Rasa malu, senang, grogi, semuanya berkumpul hanya dengan kalimat 'Good Night' dari Sagara.

Sedangkan di kediaman Sagara, ternyata Sagara sedang tersenyum geli. Bisa-bisanya ia spontan mengucapkan kalimat itu kepada Rashel. Sepertinya besok, saat di sekolah ia akan malu bertemu dengan Rashel.

*****

Siang ini Rashel pulang sekolah bersama Syifa. Syifa mengajak Rashel untuk pergi ke mall terlebih dahulu sebelum kembali ke rumahnya masing-masing. Anak sultan mah gituu.. Pulang sekolah Nge-Mollll...

Seperti saat ini, keduanya sedang berada di salah satu toko yang menjual perintilan-perintilan alat tulis. Ini adalah tempat favorit Rashel. Selain toko buku, toko stationery juga merupakan salah satu tempat favoritnya.

Rashel berjalan mengelilingi rak-rak yang berisi pulpen-pulpen dan sticky notes yang bermacam bentuk dan warna.

Dibelakangnya, Syifa hanya mengikuti saja. Tangannya sudah menenteng beberapa paperbag yang berisi banyak barang mahal. Seperti baju, sepatu, bahkan kacamata.

Rashel dan Syifa berjalan ke arah kasir. Rashel meletakkan beberapa pulpen, sticky notes, memo pad di meja kasir. Hanya itu yang ia beli dan hanya itu yang ia butuhkan.

SAGARA [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang