ONE

17.4K 737 13
                                    



"Shiaaaa"
"Aku dimana?" teriak Gulf dengan kencang. tak mengetahui ada seorang lelaki masih terlelap di sebelahnya.

Lelaki yang bernama Mew itu terkejut karena teriakan begitu keras menggema di telinganya. Mew langsung terduduk dengan kesadaran yang masih berusaha ia kumpulkan.

Gulf yang sadar bahwa ia tak sendiri di dalam kamar otomatis menolehkan kepalanya menatap orang disebelahnya.

"Siapa kau? Aku tak mengenalmu"
"Apa kau menculikku sat" Gulf berteriak, dan segera berdiri mengambil ancang ancang untuk melarikan diri.

Mew tersentak.
'apa apaan pria ini!'

"Aku juga tidak mengenalmu"
"Kalau aku mau menculikmu untuk apa kau ku bawa ke kamarku sangat tidak logis"
Ucap Mew dan melemparkan selimut kearah Gulf.

Nampaknya Gulf tidak menyadari bahwa sekarang ia sedang telanjang bulat.

Gulf menyergit heran, sedetik kemudian menunduk ke bawah.

"Shiaaaa sat sat sat"
"Kau penculik mesum"
Gulf berteriak buru buru mengambil selimut tadi dan menutup rapat rapat seluruh tubuhnya.

"Kau" tunjuk Gulf kepada Mew
"keluar sekarang juga, atau aku berteriak" lanjutnya.

Sesungguhnya Mew masih agak linglung karena baru bangun tidur, ia juga tidak paham situasi sekarang. Yang jelas ia bersumpah tidak pernah menculik pemuda di depannya ini apalagi membawanya ke dalam kamarnya. Seingat Mew ia tidak melakukan hal aneh semalam, mabuk atau semacamnya tidak pernah Mew alami. Lantas bagaimana bisa ia terbangun dengan seorang pemuda di kamarnya, seranjang pula! Mew memijit pelipisnya, menutup matanya dan memikirkan kemungkinan kemungkinan yang sebelumnya terjadi.

Sedangkan Gulf sibuk mengatur nafasnya seakan habis lari maraton. Emosi menguasai pikirannya, yang dia yakini ia sedang diculik. Gulf menempelkan dirinya di dinding dan mulai terisak.

Mew menghembuskan nafas frustasi, berpikir sekeras apapun ia tetap tidak menemukan jawaban mengapa bisa pemuda itu berada di kamarnya sekarang. Mendengar Gulf yang sesenggukan semakin menambah frustasi Mew.

Mew berjalan mendekati Gulf dan menepuk pundak Gulf yang bergetar.

"Berhenti menangis, aku juga masih bingung bagaimana bisa kau berada di kamarku, aku bersumpah tidak pernah menculikmu" ucap Mew menenangkan Gulf tapi Gulf malah semakin terisak.

Mew tambah bingung, mencari cara agar Gulf berhenti menangis, Mew tidak pernah dalam situasi seperti ini sebelumnya makanya ia gelagapan.

"Oke oke sekarang katakan apa maumu"
"Katakan apa yang harus ku lakukan supaya kau berhenti menangis?"
"Kita bisa bicarakan ini baik baik kan?"
Ucap Mew dengan nada sangat lembut, hanya itu yang bisa Mew lakukan.

Dan berhasil, perlahan Gulf mulai diam dan membalikkan tubuhnya menghadap Mew.

"Berikan pakaian mu dulu, aku merasa aneh dengan selimut ini rasanya gatal" ucap Gulf masih diselingi sesenggukan kecilnya.

Mew menganga kemudian mengangguk.
Berjalan ke lemari pakaiannya dan menunjuk ruang ganti baju agar Gulf masuk di sana.

gatal di tubuh Gulf semakin terasa, buru buru ia mengambil pakaian di tangan Mew dan berlari masuk ke ruang ganti.

Masuknya Gulf, Mew mondar mandir di tempatnya masih mencari jawaban dari kebingungannya, tiba tiba sebuah ide terbersit dipikirannya.

'para maid'
'yah, aku bisa bertanya kepada mereka'




















Tbc
°°°°°°°°°°°°°°°

Shiaaaaa! Pendek sekali!
อิอิ lagi suka short chap, katanya lebih nge feel😅

Yg kemaren req ComedyRomance, ajarin aku jadi pelawak dulu yah😭

☀️🌻

OUR WORLD 🔞 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang