🍇5

15.1K 2.3K 241
                                    

Terkejut? Tentu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkejut? Tentu saja. Hari ini benar-benar dipenuhi oleh hal-hal yang membuat Jungkook terkesiap. Tak hanya fakta bahwa Lisa terlihat terkejut akan kedatangan Mingyu, kehadiran Aera, dan sekarang? Kenyataan bahwa gadis itu mengandung Aera karena tragedi pemerkosaan.

"M-maaf, Nona Hwang. Aku tidak bermaksud untuk mengingatkanmu pada kejadian itu."

Lisa tersenyum tipis. Ia menatap televisi yang tak menyala dihadapannya, memandang jauh dengan pikiran yang melayang kembali pada masa lalu. "Tidak apa-apa, Sajangnim. Dahulu, aku memang sempat terpuruk. Kejadian itu tak hanya meninggalkan benih didalam perutku, tapi juga beban moral dan mental yang harus aku tanggung. Aku terpaksa berhenti sekolah. Awalnya aku lahir dan besar di Daegu. Tapi karena nasib sial itu, Ibu membawaku pindah ke Seoul karena orang-orang disekitar kami terus mengusik dan mengutuk kami hanya karena aku mengandung darah daging dari bajingan itu. Mereka memandang kami dengan hina. Kami disisihkan. Dibuang. Tak dianggap diwilayah kami sendiri."

"Ayah tetap tinggal di Daegu untuk mengurus kebun, sementara aku dan Ibu menyewa sebuah flat dipinggiran Seoul. Setidaknya, kehidupan di kota lebih baik karena nyaris semua orang sibuk dengan pekerjaan dan aktifitas masing-masing. Mereka tidak terlalu ingin tahu mengenai kehidupan orang lain, termasuk mengapa aku mengandung diusia yang sangat muda tanpa seorang suami."

"Enam bulan yang lalu aku baru saja menyelesaikan pendidikan SMA. Memang sangat telat. Tapi setidaknya bisa membantuku dalam mendapatkan pekerjaan. Sementara Ibu kembali ke Daegu untuk membantu Ayah." lanjut gadis itu.

Jungkook tertegun. Sekelebat memori yang tak bisa terpampang dengan jelas tiba-tiba terlintas dikepalanya, bagaikan roll film yang diputar cepat dan tak beraturan. Ia tidak mengerti mengapa hal ini bisa terjadi. Lalisa Hwang. Gadis itu... seolah membawa sebuah misteri tersembunyi dalam hidup Jungkook. "Tapi... kenapa kau memilih mempertahankan janin itu dibandingkan harus melakukan aborsi?"

Lisa tersenyum sendu. Entah sudah berapa banyak luka dan kesedihan yang telah ia lalui. Yang jelas, gadis itu sungguh tak ingin menyerah pada takdir sekalipun itu mencekiknya sampai nyaris mati. Ia jauh lebih kuat dan tangguh dari apa yang dipikirkan oleh orang-orang. "Aku pernah berpikir seperti itu. Aku pernah ingin menggugurkannya ketika aku benar-benar putus asa pada hidupku. Tapi suatu ketika, aku merasakan detak jantungnya." bola mata Lisa tampak memanas dan berkaca-kaca, sebelum kembali melanjutkan, "Aku bisa merasakan kalau ia hidup didalam diriku. Ia menggantungkan sukmanya padaku. Sejak saat itu, aku memilih untuk mempertahankannya dan berusaha melupakan peristiwa sial itu."

Lisa menatap Jungkook. Sekelumit senyum tipisnya cukup menandakan ada banyak guratan kebahagiaan yang dirasakan setelah kesedihan yang perlahan berlalu. "Ya, aku bahagia. Aera tidak pernah salah karena ia telah hadir didunia. Mungkin Tuhan hanya sedang memberikan cara yang berbeda ketika Ia menitipkan bayi kecil itu untuk tumbuh didalam perutku."

Jungkook menegang. Kepalanya semakin terasa pening. Ada apa? Sebenarnya apa yang terjadi? Ia berusaha mengais kepingan memori yang berserakan didalam kepalanya, mencoba untuk merangkainya menjadi satu kesatuan dan sukses menghantarkan keterkejutan untuk diri sendiri. "T-tadi kau bilang peristiwa itu terjadi di... Daegu?"

Lisa mengangguk. "Ya. Di Daegu, kampung halamanku. Lima tahun yang lalu." sesungguhnya, ia sama sekali tidak mengerti mengapa ia bisa dengan gamblangnya menceritakan insiden pahit itu pada Jungkook. Bukankah seharusnya ia tetap bungkam dan merahasiakannya?

Jungkook merasakan dadanya bergemuruh, gelisah. Bulir-bulir keringat sebesar biji jagung bahkan mengaliri sekitar dahinya meski hujan masih menghantam tanah sampai detik ini. "Kau.. apa kau ingat wajah pelakunya?"

Lisa menatap Jungkook, sempat merasa bingung tatkala mendapati raut wajah si pria yang tampak cemas dan begitu risau. Gadis tersebut lantas terdiam sejenak, terlihat menimbang-nimbang dan berpikir keras, lalu kemudian mengangguk pelan. "Wajah pelakunya itu.. sangat mirip dengan temanmu. Kim Mingyu."

To Be Continued

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
summer light | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang