🍇10

15.5K 2.3K 225
                                    

Sudah nyaris satu bulan lamanya Jungkook menemui Aera secara rutin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah nyaris satu bulan lamanya Jungkook menemui Aera secara rutin. Paling tidak, pria itu akan menemui putrinya sebanyak dua hari sekali, dan selama itu pula ia akan membawakan hadiah-hadiah menarik untuk putrinya.

Jungkook bahkan membelikan pendingin dan penghangat ruangan baru, sekaligus tempat tidur yang lebih besar untuk Aera beserta Lisa.

Setiap kali Lisa memberikan penolakan, maka Jungkook akan tetap memberikan alasan yang logis agar gadis itu tetap menerimanya. Jungkook sengaja membelikan penghangat dan pendingin ruangan baru untuk seluruh karyawannya, maka mau tak mau Lisa pun akan bersedia menerimanya. Jungkook juga berkata bahwa ia membelikan ranjang baru untuk Lisa dan Aera, karena ia merasa bahwa ranjang yang lama akan segera keropos dalam waktu dekat dan itu cukup berbahaya bagi mereka.

Pun dengan alasan mengapa Jungkook kerap kali datang menemui Aera. Ia berkata kalau Aera seumuran dengan keponakannya yang berada diluar kota sehingga ia begitu merindukannya. Terlebih lagi, Aera juga sering menanyakan keberadaan Jungkook jika pria itu tidak datang berkunjung.

Namun hanya ada satu pertanyaan di dalam kepala Lisa, yang sampai saat ini belum ia temukan jawabannya. Yaitu tentang mengapa wajah Aera cukup mirip dengan wajah Jungkook? Ada beberapa poin yang terlihat serupa, seperti bentuk hidung dan bibirnya. Belum lagi, mereka sama-sama memiliki kelebihan dibidang seni melukis. Apakah ini semua hanya kebetulan?

"Ibu! Kami membeli es krim cokelat untukmu!" Aera berseru antusias saat Jungkook menurunkannya dari dekapan. Ia langsung meletakkan kantong plastik yang semula dibawa Jungkook diatas meja, kemudian membongkar isinya. Ada satu kotak es krim berukuran jumbo, beberapa bungkus gula-gula kapas, snack, dan berbagai jajanan lainnya. Mereka berdua memang baru saja kembali dari minimarket.

Lisa menghela napas pelan seraya menatap Jungkook. "Sajangnim, apa ini tidak terlalu banyak?"

Jungkook tersenyum. "Tidak. Aera menyukai semuanya, kok."

Aera memang terlihat sangat bahagia dan menyukainya. Maka Lisa tidak menggaungkan protes apapun kendati ia merasa tidak enak hati pada Jungkook. Perempuan tersebut lalu melangkah ke arah dapur, hendak membuatkan minuman untuk Jungkook.

Lagi, Lisa memerhatikan guratan pada wajah Jungkook dan Aera secara bergantian seraya berpikir keras. Berdasarkan dugaan terbesarnya, bukankah Ayah biologis Aera itu adalah Kim Mingyu? Tapi kenapa gadis kecil itu justru malah lebih mirip dengan Jungkook? Kepala Lisa benar-benar terasa ingin pecah. Ia sama sekali tidak bisa menghilangkan rasa penasarannya. Apalagi, Jungkook dan Mingyu itu saling mengenal. Mereka adalah teman baik. Jadi...

"Ouch! Oh, m-maaf, Sajangnim!" Lisa tak sengaja menumpahkan segelas lemon tea yang baru saja hendak ia sajikan untuk Jungkook. Sial! Ini semua gara-gara isi kepalanya yang terus saja bergelut tiada henti sampai mengakibatkan kecerobohan seperti ini.

Jungkook juga cukup terkejut. Namun tak ada kemarahan sedikitpun pada raut wajahnya. Pria itu hanya tersenyum seraya meraih beberapa lembar tissue untuk mengeringkan kemejanya. "Tidak apa-apa, Lisa."

Namun Lisa masih panik. Kemeja Jungkook pasti memiliki harga yang mahal. Ia lalu berjongkok dihadapan pria itu, kemudian membantu membersihkannya.

Tanpa sadar, Jungkook tersenyum kecil tatkala memerhatikan Lisa. Kerutan dahi pada wajah paniknya benar-benar menggemaskan. Apalagi, jika dipandangi dalam jarak sedekat ini. Entah mengapa, ada banyak gelitik menyenangkan didalam dadanya. Selama mengenal nyaris beberapa bulan belakangan, Jungkook hanya menganggap kalau Lisa adalah sosok yang baik. Namun ternyata, gadis tersebut memiliki keistimewaan yang lebih besar dari itu. Lisa adalah sesosok Ibu yang hebat dan kuat. Hatinya begitu lembut dan penuh kesabaran.

Jungkook... menyukainya.

"Ah, nodanya tidak hilang." Lisa mendesah sendu, melihat noda kecokelatan pada kemeja putih yang dipakai Jungkook. Ia lantas bangkit dari posisinya. "Sajangnim, sepertinya aku harus mencuci kemejamu dan mengeringkannya."

"Tidak usah. Karena--"

"Kalau dibiarkan terlalu lama, nanti nodanya semakin sulit dihilangkan." potong Lisa. "Untuk sementara, kau bisa memakai kemeja milik Ayahku."

"Ohh, baiklah kalau begitu." Jungkook mengangguk setuju. Ia lalu mengekori Lisa yang memang mengisyaratkannya untuk masuk ke dalam kamar guna mengganti pakaiannya.

Lisa mengambil salah satu kemeja milik Ayahnya yang tersimpan didalam lemari, kemudian merentangkannya dihadapan tubuh Jungkook. "Mungkin ini sedikit lebih besar. Tapi untuk sementara waktu, kau bisa memakainya agar tidak kedinginan sembari menunggu kemejamu kering."

Jungkook tersenyum, kemudian mengangguk dan menerima benda itu.

Lisa segera melangkah keluar untuk membiarkan Jungkook berganti pakaian. Namun saat akan menutup pintu, gadis itu sontak dibuat terkejut. Bukan karena punggung tegap Jungkook yang terpampang dengan sangat jelas, melainkan karena ia mendapati sebuah tatto spiral yang tergambar pada punggung kanan atas si pria.

Tatto itu... sama persis seperti tatto milik laki-laki bajingan yang telah memperkosanya lima tahun yang lalu.

To Be Continued

To Be Continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
summer light | lizkook✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang