Prolog

19 4 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading for all🐝
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Mimpi itu datang lagi
Bagai menyayat hati
Tanpa habis walau sekali

Semesta, apa tidak boleh aku berharap hidup bahagia. Tanpa, perpisahan di ujung cerita?

Semesta, apa tidak boleh aku selalu tersenyum ceria di sepanjang hariku?

Semesta, apa tidak boleh aku merasakan hidup bahagia seperti yang lain nya?

Semua itu menari indah dalam ingatan, setiap detik dan menit bagai kaset rusak yang di iringi suara desikan ngilu.

Semua orang hanya basa-basi biasa saja. Omong kosong dengan berkedok simpati. Ini kisah ku yang kebanyakan dari mereka hanya menganggap berlebihan.

Ternyata benar, kebanyakan orang hanya kepo saja. Setelah tahu, mereka pergi dan menggunjing bagaikan hidup mereka amatlah sempurna.

❤❤❤

Annisa Ruqayyah yang kerap disapa Ruqayyah. Tetapi, Keluarga dan seorang sahabatnya memberikan nama panggilan khusus yaitu Qay.

Malam itu tepat di mana untuk sekian kalinya dia harus memaksakan mata untuk terpejam mengistirahatkan hidup sejenak.

Dia pikir bisa melupakan beban masalah nya untuk sejenak. Namun nyatanya tidak, mimpi buruk bayang-bayang kesedihan, selalu hadir bagaikan mangsa yang ingin mereka lahap.

KringKringKring

Alarm berbunyi tepat pukul 00.00 WIB. Tangannya meraih ponsel yang ada di atas nakas. Seketika darah nya serasa membeku.

"Tolong berhenti!" Teriak Ruqayyah sambil memegang kepalanya kasar. "Aku lelah ..." Lirih nya.

Flashback on:

"Selamat ulang tahun ... Selamat ulang tahun ..." Aku menyalakan lampu tidur disertai tawa yang terharu. Di hadapanku ada Bunda yang memegang kado dan Ayah yang memegang kue ulang tahun.

"Ah ... kejutan untuk Qay?" tanyaku meyakinkan.

"Iya, siapa lagi kalau bukan putri Ayah."

Aku mengikat rambut lalu duduk dengan selimut yang menutupi kaki. Ayah dan Bunda mengulangi lagu ulang tahun dan aku meniup lilin. Aku senang, akhirnya aku diberi kesempatan ini. Tak sengaja airmata ku tumpah karena saking terharu.

"Loh, jangan nangis dong maaf ya, Ayah dan Bunda pernah bikin kamu sedih," ucap Bunda kemudian mereka berpelukan.

Aku menghapus airmata dan tersenyum. Lalu, mengangkat tangan tinggi-tinggi ke langit dan berdoa. "YaAllah ... terimakasih sudah memberikan kesempatan ini. Aku memohon agar keluargaku tetap harmonis selamanya. Aamiin..."

"Aamiin ..." Balas Ayah dan Bunda kompak.

"Dipotong dong ini kue nya. Ayah udah gak sabar nih." Mendengar perkataan Ayah. Aku dan Bunda tertawa bahagia lalu memotong kue ulang tahun.

"Aaa" aku menutup mulut ketika Bunda ingin menyuapiku. "Aku diet Bunda gak mau makan malam," ucapku cengegesan.

"Oh gitu ..." Bunda seperti memberikan kode ke Ayah. Dan benar saja tak lama Ayah memeluk ku dari belakang dan Bunda menyuapi.

Canda tawa dalam kamar malam itu tak pernah habis. Bunda memberikan aku sebuah kado. Tanpa aba-aba aku langsung membuka sampul kado itu.

"Kotak musik?" tanyaku.

"Iya, suka tidak?" Bunda balik tanya. Aku menjawabnya dengan senyuman lebar dan anggukan kepala.

"Bund, kita malam ini tidur bersama ya di sini."

"Iya ayah," ucapku dengan sangat semangat. Dan akhirnya kami tidur bersama.

Flashback off.

Perlahan Ruqayyah melangkahkan kaki keluar balkon. Memandang kotak musik yang kemarin malam dia sempat buang. Dengan gemetar dia meraih kotak musik itu dan memeluk erat bagaikan memeluk ayah dan bundanya.

Ruqayyah menghela napas dengan kasar. Ruqayyah benci semuanya. "Mengapa ini harus terjadai padaku ..." Ruqayyah semakin terisak.

Jika dongeng tahyul tentang Jin dalam lampu ajaib yang bisa mengabulkan permintaan ada. Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkannya. Tak banyak permintaan, aku hanya ingin Ayah dan Bunda kembali seperti dahulu. Menginginkan kebahagiaan keluarga yang harmonis kembali.

Ruqayyah kehilangan kendali. "AKU MEMBENCI MU YAALLAH! AKU ... sangat membenci mu." Teriaknya yang semakin lama semakin melemah.

Ruqayyah meringkuk lemas tak berdaya di pojok balkon. Kini Ruqayyah membiarkan airmata keluar. Terlalu egois pada diri sendiri tidak baik bukan? Dia membiarkan semuanya keluar. Karena menangis bisa membuat hati sedikit lega dan bisa sedikit tenang bernafas. Hanya sedikit tetapi biarkan lah ...

TBC🔜



Halo semuanya ... Bagaimana bagian awal cerita ku? Aku memang belum mahir menulis. Jadi ... bantu aku ya, kasih kritik dan saran agar aku bisa mengembangkan tulisanku ini. Eits, jangan lupa vote dan komentar nya juga ya ...

Aku berharap kalian suka, Aamiin...

Instagram: @nrl.kamalia_

Terimakasih cahaya ( On Going)Where stories live. Discover now