Part 25

641 33 0
                                    

Entahlah sudah berapa jam bus ini berjalan tapi tak sampai-sampai juga di tempat tujuan. Banyak siswa yang sudah mengoceh karena beberapa dari mereka sudah merasa mual.

"Maaf anak-anak sepertinya bus kita tersesat" ucap guru yang bertugas di bus ini.

Keluarlah sahutan-sahutan kekecewaan para siswa.

"Yaa gimana dong pak"

"Mana gue mau muntah lagii"

"Aduhh kok bisa bus kita yang kena sih sial sih"

"Enak banget kelas lain pasti udah sampai"

Ara sengaja menendang kaki Fikri yang berada di belakang karena terganggu dengan suara mendengkur Fikri.

Nisha yang melihat Ara menggerutu sejak tadi dengan iseng memotret wajah Ara tanpa di ketahui olehnya.

"Woy diem kek!!" Suntuk Ara kepada dua manusia yang berada di belakngnya.

Akhirnya Fikri dan Bisma pun terbangun, nampaknya mereka masih setengah sadar karena keduanya terus saja meracau tidak jelas.

Sepersekian jam berikutnya bus yang tadinya tersesat akhirnya bisa sampai juga dengan selamat. Terlihat di sana para siswa dan guru lain tengah menunggu kehadiran bus terakhir yang tersesat tadi.

"Bawa barang yang penting dulu Ananda kalau yang kayak koper gitu nanti saja di ambil" ucap guru.

Nisha dan Ara yang baru saja turun dari bus dapat menghirup udara yang sangat segar. Tapi pada saat mereka berjalan satu langkah, tiba-tiba saja Bisma dan Fikri datang kemudian menyuruh mereka untuk bergaya mengambil foto.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Ara membanting lengan Fikri yang menggelantung di pundaknya, "heh! Kalau ngambil foto itu yang bener kita belum siap lo asal jepret aja!" Dumelnya.

"Ayo anak-anak kumpul semua"

Mendengar perintah untuk berkumpul Nisha dan yang lainnya pun pergi ke tempat kumpul. Panitia camping dan guru telah memberi beberapa arahan kepada para siswa. Mulai dari kegiatan yang akan di lakukan dan aturan-aturan yang harus di patuhi.

Nisha sejak tadi sudah berlalu lalang mencari sinyal, tapi sayangnya sinyal itu tak kunjung di temukan.

"Kenapa sih sinyalnya malu banget buat muncul" gumam Nisha yang masih terus berbolak-balik.

"Nis lo yang bolak-balik tapi kenapa gue yang pusing ya liatnya" sahut Fikri.

"Ngapain sih Nis ngebet banget dapat sinyal?" Tanya Bisma.

"Ini... gue cuma mau liat aja" jawab Nisha.

"Liat apaan?"

"Nihh liat ig bang Gema"

"Udah gue duga" ucap Ara.

Sementara Bisma dan Fikri yang mendapati jawaban itu hanya mendengus, mereka pikir Nisha melihat chat dari keduanorang tuanya yang ingin mengetahui keadaan anaknya tapi ternyata salah.

"YESS!!" Jerit Nisha tiba-tiba yang membuat ketiga temannya terkejut bukan main.

"Ngapa lagi sih ni anak"

"Yah.... gue telat ngelike" lirih Nisha yang kemudian menyimpan handphonenya dan membantu Ara mendirikan tenda mereka yang juga di bantu oleh Bisma dan Fikri.






🌠🌠🌠







"Gema ih main hpnya jangan sekarang kita udah mau jalan nih" tegur umi.

"Eh iya-iya bentar mi" Gema masih fokus kepada handphonenya, "yang nyetir bukan Gema gak apa-apa mi?" Tanyanya.

"Emang kenapa bukan kamu?"

"Em.... Gema masih ada sesuatu yang harus di pantau dari pada nanti Gema gak fokuskan takutnya ya itu" jawab Gema.

"Ya udah gak apa-apa" balas umi.

Gema kemudian mengangguk dan tak lupa mengucap terima kasih karena umi yang mau mengerti.

"Coy" panggil Gema kepada salah satu teamya.

"Paan"

"Gantiin nyetir dulu ada urusan" ucap Gema kemudian di jawab anggukan oleh teamnya itu.

"Ngapain sih mantengin foto yang di post terus dari tadi" celetuk Fia yang mengagetkan Gema.

"Dari kapan kamu di situ?" Tanya Gema yang tak sadar.

"Dari tadi" balas Fia, "eh abang belum jawab pertanyaan Fia tadi"

"Gak apa-apa kok"

"Ihh bohong!"

Gema tak mengubris ucapan adiknya dia lebih tertarik untuk kembali melihat layar handphonenya.

"Perasaan dia ngefollo tapi kok gak gercep like fotonya" gumam Gema dengan suara yang pelan namu masih dapat di dengar oleh Fia.

"Ohh jadi bang Gema lagi nungguin orang buat ngelike foto bang Gema ya..." tuding Fia.



Duhh mampus ketahuan kan seru Gema dalam hati.

Superstar (SELESAI)Where stories live. Discover now