Part 43

576 35 0
                                    

"Jadi apakah Gema Putra Ramadhan tidak bersalah?" Tanya ketua polisi.

"Iya pak dia tidak bersalah, hanya saja mungkin bapak bisa membawanya juga ke kantor polisi untuk mendapat bukti yang lebih lanjut" ungkap Ara.

"Siap, tapi sepertinya tidak perlu karena tadi kami sudah bertanya tentang beberapa hal kalau begitu kami permisi"

Ara mengangguk, seketika suasana menjadi ricuh karena para awak media sudah berbondong-bondong bertanya.

"Lo diem aja gak usah ngomong yang lain awas aja lo!!" Ancam Ara kepada Gema.

"Ka..kalian siapa?" Tanya Gema.

"Kepo!" Ketus Fikri.

"Kita sahabat orang yang lo udah sakitin puas?!" Sahut Bisma.

"Ka..kalian temennya Nisha kan?"

"Iya kenapa?!"

"Nisha dimana sekarang? Gue bener-bener mau minta maaf" ucap Gema.










🌠🌠🌠











"Lagian Ara ngapain sih mau aja ikut ke sini"

Saat ini mereka bertiga berada di kediaman milik Gema. Dari tadi Gema berusaha membujuk ketiganya untuk datang sebentar ke rumahnya sebentar. Di ruang tamu semua anggota keluarga Gema beserta mereka bertiga tengah berkumpul.

"Gue bisa jelasin semuanya"

"Tumben lo pakai gue-lo biasanya juga aku-kamu" sahut Bisma.

"Kok lo bisa tau?" Tanya Fikri.

"Gue setiap hari denger Nisha nontonin dia ya kali gue kaga tau" jawab Bisma.

"Udah ya 'abang Gema' kita gak perlu penjelsan lagi" celetuk Ara.

"Kok songong sih" ujar Fariz.

Ara menatap Fariz dengan lekat kemudian berseru, "wahai tuan rumah terhormat gak usah sok tahu sama hidup gue!"

"Lha kok ngamuk?!" Ucap Fikri.

"Lama-lama gue coret ya nama lo dari daftar sahabt gue!" Ancam Ara.

Sejurus kemudian Fikri diam kayaknya tentara yang patuh kepada sang pemimpin.

"Denger baik-baik ya Nisha yang atur semua ini, dia yang dari awal udah feeling gak enak liat foto lo berdua sama Seira, karena menurut dia lo Gema gak mungkin cepat tertarik modelan kayak si Seira itu, dan tadi Nisha bener-bener udah buat kita percaya karena feeling dia benar adanya, kita semua bahkan Nisha pun juga udah nebak pasti ada alasan lo setuju sama ancaman Seira dan bisa jadi ancamannya Nisha bener kan?" Jelas Ara.

Gema hanya bisa mengangguk tanpa berbicara karena takjub dengan setiap kata yang menceritakan tentang Nisha.

"Lo itu cowok paling berengsek yang pernah gue temui! Lo terlalu gegabah dan takut buat cerita tentang ini bahkan sama keluarga lo sekalipun?!" Ujar Ara.

"Lo cowok bego yang udah nyakitin hati seorang perempuan yang menurut baik ya meskipun niat lo baik" timpal Fikri.

Ara dan Fikri kini menatap Bisma menunggu kata-kata keluar dari mulutnya namun nihil Bisma tak kunjung berbicara dia lebih memilih memakan hidangan yang di berikan oleh umi dan abi Gema. Peka di tatap oleh kedua temannya akhirnya Bisma pun mengeluarkan suara.

"Gue gak tau mau ngomong apa, tapi gue cuma mau ngasih ini titipan dari Nisha sebelum dia pergi" kata Bisma yang kemudian menyerahkan sebuah flashdisk.

"Oh iya dia juga mau ngucapin terima kasih buat keluarga lo terutama umi sama abi berkat pelajarannya selama ini dan minta maaf karena dia gak bisa pamitan secara baik or something like that" jelas Ara.

Ara, Bisma, dan Fikri pun memutuskan untuk pamitan dan segera menuju ke bandara. Sementara Gema dan keluarganya mengubah posisi seperti mereka akan menonton film.

Gema mulai menyunting alat-alatnya karena kebetulan teknologi adalah salah satu kegemarannya. Selang beberapa saat terpampang jelas Nisha di layar tv yang sedang duduk rapi, menggunakan styel yang casual dan di balut dengan hijam pashmina favoritenya.

"Mm... udah mulai belum sih?"

"Udah deh kayaknya" ucap Ara.

"Sumpah ya gue udah gak akan pernah mau lagi jadi juru kamera!" Kesal Fikri.

"Dah-dah bicara aja Nis udah mulai ni dari tadi" sahut Bisma.

"Okee"

"Assalamualaikum, hay semuanya apa kabar? Nisha harap semuanya baik-baik aja"

Gema membatin hati ku yang sedang tidak baik Nis

"Mm.... kalau video ini sudah sampai dan kalian nonton bareng-bareng tandanya aku udah pergi tanpa pamitan yang seharusnya. Maafin Nisha ya buat semuanya, umi, abi, bang Atha, kak Mimah, dan lain-lainnya. Maafin aku yang langsung main ninggalin. Aku juga mau bilang makasii sebanyak-banyaknya buat umi, abi, kakak-kakak, abang-abang, adek-adek, serta tim-tim yang selama jni udah bantuin Nisha"

"Kalau di tanya Nisha kecewa atau enggak pasti Nisha jawab kalau Nisha kecewa. Ya, Nisha marah, kecewa, dan gak percaya tentang apa yang terjadi pada masalah antara Nisha dan G..Gema. But bukan berarti Nisha benci terhadap kalian semua, Nisha masih sama kayak yang dulu, masih sayang sama kalian, masih nontonin youtube, ngelihat kalian di tv semuanya masih sama, Nisha masih menjadi salah satu dari beribu bahkan berjuta fans kalian"

"Pesan khusus buat bang Gema, jangan terlalu menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, dan jangan pula melakukan kesalahan yang sama. Jodoh ada di tangan Tuhan bang, perlu bang Gema tahu Nisha masih tetap suka, sayang, dan cinta sama abang. Tapi mungkin ini saatnya kita di pisahkan karena terlalu lama menjalin rasa tanpa ada ikatan. Dan jika suatu hari kita bertemu tolong jangan menjadi orang asing, karena bagaimana pun kehadiran bang Gema bisa menjadi salah satu alasan Nisha tersenyum di saat dulu hingga kini. Sebagai penutup sawf aishtaq lak madha eank?"

Video itu berakhir, Gema menintikkan air matanya. Merasa gagal menjadi lelaki yang gagah dan kuat. Malah kini ia terlihat sangat rapuh. Kemudian umi menghampirinya dan memeluk Gema dengan erat.

"Dia anak baik jangan khawatir nak, ingat surah An-Nur ayat 26? Dan jika memang dia untuk mu pasti akan kembali dan kalaupun tidak kamu akan mendapat yang lebih baik" ungkap umi.

Tapi Gema juga udah sayang umi Gema mengucapkan itu tanpa suara dalam artian hanya dalam hati. Tak mampu mengeluarkan suara karena saat ini ia sungguh sangat terpukul.

Superstar (SELESAI)Where stories live. Discover now