work

9.4K 1K 37
                                    

Sejak Junkyu melahirkan, Haruto memang hanya cuti sebulan lagi. Tapi setelah masa cutinya habis, ia paling hanya pergi ke kantor 2 atau 3 hari, sisanya pekerjaanya ia bawa ke rumah. Serius ini sih definisi sayang istri ya kan.

Junkyu jadi kasihan juga, masalahnya si sulung suka sekali mengganggunya. Biasanya Haruto memulai bekerja di rumah saat anak sulungnya tidur, tapi kadang kalau lagi terburu-buru dengan deadline, ia menyalakan laptop sambil memangku Doyoung. Meskipun di suruh Junkyu menjauh dari sang ayah, Doyoung tetap bersih keras menggeleng. Karena Haruto sering di rumah, Doyoung semakin hari semakin lengket saja sama ayahnya, tidak mau lepas.

"Doyoungi ayoo sini.. main sama bunda.." panggil Junkyu tapi anak sulungnya tidak bergeming sedikitpun, malah semakin menyamankan posisinya di pangkuan Haruto. Haruto hanya mengusak rambut anak sulungnya pelan.

"Kamu tuh kalo ada kerjaan masuk ke kantor aja..." ucap Junkyu.

"Gapapa kok.." Haruto lalu tersenyum, sambil tangannya menahan tangan Doyoung yang berusaha memencet keyboardnya.

"..ayahh.. tuuu..." Doyoung masih berusaha menggapai keyboard laptop, tapi tidak bisa.. laptopnya di jauhkan dan tangannya ditahan Haruto. Haruto kemudian menarik kepala anaknya agar bersender di dadanya.

"Doyoungi.." panggil Junkyu lagi, tapi si kecil masih nyaman bersender.

"oweekk..oweekkk.."
(*ih sumpahh gatau nulis suara tangis bayi kaya gimanaa huhuhu)

Junkyu menoleh ke arah kamarnya, mendengar suara tangis bayinya.

"Udah kamu ke Junghwan aja, biarin doyoung disini." Junkyu menurut, beranjak ke kamarnya.

Haruto kemudian mencium pucuk kepala anak sulungnya sambil mengetik laporannya.

"...aaayaahh..ndaa.. hwanii.. nanniss.."

"Hmmm.." Haruto hanya bergumam membalas celotehan ribut anaknya.

"..ayaahh.. erjaa...."

"Iyaa.."

"...core..main.. tamann..."

".. iyaa sayang.."

Haruto tetap membalas celotehan anaknya masih dengan pandangan terfokus di laptop, sesekali mencium rambut anaknya.

Haruto melirik anak sulungnya yang tiba-tiba diam. Lalu tersenyum melihatnya.

Junkyu yang baru kembali ke ruang tamu hanya menggeleng melihat anak sulungnya tertidur dengan nyamannya di pangkuan suaminya.

"Sini aku pindahin Doyoungnya.."

"Udah biarin ajaa, nanti kebangun lagi kalo di angkat."





To be continued

Family Time!!Where stories live. Discover now