4. I Have a Girlfriend - Yuta

574 83 14
                                    

"Yak! Lo ngapain disini?!" Pekik Yuta kaget, langsung bangun dari tidurnya disaat menoleh terdapat Winwin yang tengah menatapnya.

Winwin pun ikut terkaget, ia juga terduduk disaat Yuta terduduk.

Winwin mendecak disaat detak jantungnya sudah normal kembali. "bisa gak sih kamu gak usah ngagetin?!" Cibir Winwin.

"Bisa gak sih lo gausah ngikutin gue sehari aja!" Balas Yuta tak kalah kesal dengan Winwin.

Winwin menggeleng lalu terkekeh. "Hehe gabisa sebelum Na Yuta terima cinta-nya Winwin." Balas Winwin.

"Ck! Perempuan kok kaya gak punya harga diri." Sindir Yuta.

Winwin menoleh menatap Yuta. Ia tak percaya apa yang diucapkan Yuta. "Siapa maksud kamu?" Tanya Winwin.

Yuta bangun dari duduknya lalu menyeringai. "Siapa lagi kalo bukan lo? Plis ya, gue jijik sama cewe yang murahan." Ujar Yuta lalu pergi meninggalkan Winwin yang mematung.

"Sakit!" Ujar Winwin sembari memukul dadanya pelan.

"Tapi cinta." Tambah Winwin lalu bangun menyusul Yuta yang terlebih dahulu meninggalkannya.

Winwin menelusuri lorong sekolah, celingak-celinguk kekanan dan kekiri, terlihat sedang mencari seseorang.

"Nah itu d--" ucapan Winwin terpotong karena ada 4 orang anak perempuan yang sudah ada dihadapannya.

Winwin tersenyum menatap mereka berempat. "Eonni kenapa? Gak punya uang lagi? Ini Eonni--"

"Bisa gak sih lo diem! Kita gak MISKIN!" Ujar Seulga menekan kata miskin.

Winwin mengerutkan dahinya bingung. "Terus, mau Eonni apa?" Tanya Winwin.

"Bisa gak sih gausah manggil Eonni! Sejak kapan gue dilahirin sama emak lo! Gue masih kelas 11 juga. " Ujar Sulbin yang mulai kesal.

Winwin menganggukan kepalanya. "Terus, mau kamu apa? Plis ya, aku gaada waktu buat ladenin kalian." Ujar Winwin.

Baru saja Sulbin ingin membalas, namhn Winwin sudah teriak.

"Yuta!" Teriak Winwin lalu lari menghampiri Yuta.

"Dadah kalian." Ujar Winwin sebelum pergi meninggalkan mereka berempat.

Yuta yang dipanggil, bukannya berhenti malah makin mempercepatkan jalannya seraya mendengus dan menyumpah serapahi Winwin yang masih mengejarnya.

"Ih Yuta! Pelan-pel--"

*dugh!* kepala Winwin terkena lemparan bola basket.

Winwin meringis seraya memegangi kepalanya.

"Kamu gapapa?" Tanya seorang laki-laki.

Winwin menoleh lalu menggeleng. "Sakit!" Ujar Winwin seraya menunjuk kepalanya.

Lelaki itu tersenyum lalu terkekeh. "Kamu lucu." Ujar lelaki itu yang membuat Winwin mengerucutkan mulutnya.

"Lucu apa sih! Aku beneran sakit tau! Tanggung jawab!" Pinta Winwin.

Lelaki itu mengangguk. "Yaudah, ayo ke Uks." Final lelaki itu.

Baru saja lelaki itu ingin memegang tangan Winwin, membawanga ke Uks. Tapi ada seorang laki-laki yang tiba-tiba datang mencegahnya.

"Biar gue aja!" Ujar lelaki itu.

Winwin menoleh lalu tersenyum seketika. "Na Yuta!" Pekik Winwin bahagia.

"Kamu kenal?" Tanya orang itu.

Winwin mengangguk dengan semangat. "Iya aku kenal." Jawab Winwin.

"See?" Ujar Yuta lalu menarik Winwin agar menjauh dari orang itu.

"Makasih ya udah mau nolongin Winwin!" Teriak Winwin kepada orang itu dengan antusias.

"Winwin? Nama yang manis sesuai dengan orangnya." Ujar lelaki itu diiringi seringai.

"Na Yuta, bisa pelan-pelan gak? Aku pusing nih habis kena bola." Pinta Winwin.

Yuta memberhentikan jalannya, mendecak lalu berdiri dibelakang Winwin.

"Yak Na Yuta." Pekik Winwin kaget karena Yuta yang tiba-tiba menggendongnya ala bridal style.

Yuta tak mengubris protes-an Winwin, ia tetap fokus terhadap jalannya yang membuat Winwin tersenyum lalu mendaratkan wajahnya didada bidang milik Yuta.

'Kok detak jantungnya gak bunyi jedag jedug kaya detak jantung Winwin?" Gumam Winwin.

'Tenang aja Na Yuta! Winwin bakalan buat detak jantung Na Yuta jedag jedug kayak lagu remix-nya treasure Neol Saranghae!' Tambah Winwin.

Yuta menaruh Winwin di ranjang Uks. Mengambilkan minum serta obat pereda sakit.

"Udah makan?" Tanya Yuta sebelum memberikan obat kepada Winwin.

Winwin menggeleng. "Bekal aku kan ada ditaman belakang tadi, lupa aku ambil." Jelas Winwin.

Yuta mendecak kesal. "Nyusahin lo!" Sarkas Yuta sebelum meninggalkan Winwin pergi untuk mengambil kotak makan.

"Aneh ih!" Gumam Winwin.

Setelah menunggu beberapa menit, Yuta akhirnya kembali dengan membawa 2 bekal dan 2 air minum lalu memberinya dengan lemparan kecil ke Winwin.

Dengan senang hati Winwin mengambil bekal itu 1 dan satunya lagi ia berikan ke Yuta.

"Ini buat kamu." Ujar Winwin karena Yuta tak kunjung mengambil bekal yang ia berikan.

Yuta menggeleng, sedangkan Winwin mendengus kesal.

"Ambil aja ish! Mommy nitipin bekal ini buat kamu! Katanya sebagai ucapan terima kasih karena udah nganterin aku pulang." Paksa Winwin.

"Lo buta? Gue udah geleng tanda gak mau. Lo bego apa?" Tanya Yuta sarkas.

Winwin mendesah pasrah, menganggukan kepalanya seraya mengambil ponsel yang ada disaku bajunya.

"Oke kalo gitu, aku bakalan bilang mommy kalau bekalnya gak dimakan." Ancam Winwin seraya me-loud speaker ponselnya.

Yuta masih tak bergeming, ia masih mau lihat sejauh mana tindakan yang Winwin ambil.

Hallo sayang, kenapa telepon mommy? Emangnya Kamu tidak belajar?

Hallo Mom? In--

Perkataan Winwin terpotong karena melihat Yuta yang mengambil bekalnya serta langsung melahap bekal itu.

Winwin tersenyum.

Apa Mom? Enggak, Winwin freeclass. Winwin cuma mau nyampein, kata Yuta bekal yang mommy buat itu enak. Kata Yuta makasih, Mom.

Oh seperti itu. Sama-sama Yuta, besok mommy bawakan bekal lagi buat kamu dan Winwin. Mommy titip Winwin ya. Dia anak polos yang keserempet bego Yuta, jadi tolong jagain ya.

Mommy~~~

Setelah rengekan itu, Winwin mematikan ponselnya.

Yuta memgambil bekal yang Winwin pegang, memasukan obat kedalam mulut Winwin lalu memberikannya Air.

"Gue udah punya pacar. Jadi plis jauhin gue. Gue gamau pake kekerasan karena lo wanita. Ngerti?" Ucap Yuta penuh penekanan disetiap kalimatnya.

Setelah mengatakan itu, Yuta pergi meninggalkan Winwin yang termenung diruang UKS.

STRANGE LOVE - YUWIN (DONE)Where stories live. Discover now