11. Whatever!

478 73 5
                                    

Hendery membawa Winwin ke kantin yang ada dilantai 3. Duduk dibangku paling pojok dengan makanan yang telah ia pesan.

"Hendery! Kenapa kau membawa-ku kesini?! Aku harus memberikan Na Yuta obat! Nan--" Protesan Winwin terpotong karena Hendery membekap mulutnya.

"Ssttt! Jangan ngomongin cowo pengecut kaya dia, oke?!" Titah Hendery. Winwin menepuk tangan Hendery agar dilepaskan, Hendery pun melepaskan cekalan tangannya.

"Dia gak pengecut tau!" Bela Winwin.

Hendery terkekeh lalu menoyor kepala Winwin. "Memang bodoh! Kalau dia gak pengecut?! Dia gak mungkin ngebentak lo didepan semua orang Win."

"Dan kalau dia memang bukan pengecut, dia udah pasti kasih kejelasan tentang status dia sama lo." Tambah Hendery yang membuat Winwin memukul kepalanya menggunakan garpu.

"Dia udah kasih kepastian. Na Yuta gak suka Winwin. Dia udah kasih tau Winwin untuk ngejauh." Jelas Winwin.

Hendery menjentikkan jarinya. "Bagus kalau kaya gitu! Berati lo gak susah-susah buat ngejauh dari di--aw! Kenapa cubit gue sih?!" Protes Hendery.

"Winwin gabisa! Winwin sayang Na Yuta. Winwin gamau ngejauh dari Na Yuta!" Sergah Winwin yang membuat Hendery mendengus kesal.

"Bodoh! Memang bodoh! Sangat bodoh! Terlalu bodoh! Lo ngapain masih ngedeketin dia kalau emang dia gak suka?! Buang-buang waktu sama tenaga lo Win!" Sarkas Hendery.

Winwin memberingus tak suka dengan penuturan Hendery, tapi ia tak juga menyalahkan penuturannya. "Winwin tau! Tapi gaada salahnya untuk mencoba-kan?! Sekeras apa-pun tembok, bakalan ancur juga kalo dipukul secara terus menerus. Dery gak nonton drama Ya?! Semua drama yang Winwin tonton, cowo yang cuek bakalan luluh sama cewe yang berusaha! Contohnya drama korea, Naughty Kiss. Drama China, A Love So Beautiful. Drama tha--"

"Sssttt! Gue gak perduli! Itu drama Win! Bukan kehidupan nyata! Lo harus realistis dan jangan buang waktu lo buat hal yang gak berguna! Ingat Win! Kodrat wanita itu dikejar, bukannya mengejar!" Potong Hendery.

Winwin makin memberingus tak suka. "Iya Winwin tau! Tapi mau gimana lagi?! Winwin udah jatuh cinta pada pandangan pertama! Winwin gabisa kalau berhenti ditengah jalan." Sergah Winwin.

Hendery terkekeh. Jauh cinta pada pandangan pertama? Alasan logis macam apa itu?! Tidak ada yang namanya jatuh cinta pada pandangan pertama. "Terus, apa rencana lo saat ini agar Yuta ngelirik lo?" Tanya Hendery yang mulai pasrah akan tingkah perempuan dihadapannya.

Winwin mengedihkan bahunya acuh. "Winwin bakalan kaya Oh Hani yang deketin Baek Seong jo tanpa lelah." Balas Winwin yang membuat Hendery mengacak rambutnya frustasi.

"Dery kenapa? Kerasukan ya?" Tanya Winwin heran dan mulai memegang dahi Hendery.

Hendery menepis tangan Winwin yang berada dikeningnya. "Gue gak kenapa-napa?! Gue cuma heran sama Mommy lo! Dia ngidam apa sampai punya anak yang lemotnya udah overload kaya lo?!" Sarkas Hendery.

Winwin mengedihkan bahunya acuh. "Gatau deh, nanti Winwin coba tanya deh. Dan ya! Winwin gak lemot ya! Kalo Winwin lemot, Winwin gak bakal dapet peringkat satu dari Sekolah Dasar! Ngerti?!"

Hendery hanya mengangguk. "Terserah!" Ujar Hendery.

"Oh iya! Hendery kenapa disini? Hendery-kan bukan sekolah disini?" Tanya Winwin heran.

Hendery menghela nafasnya kesal. "Gue dikeluarin dari sekolah karena ketauan nyerang sekolah lo waktu itu." Jawab Hendery kesal.

Winwin mengerutkan kedua alisnya bingung. "Jadi, waktu itu Hendery juga ikut tawuran? Tapi kok Winwin gak ngeliat Hendery." Tanya Winwin sekali lagi memastikan.

Hendery mendecak kesal. "Mana keliatan sih! Orang banyak orang." Sinis Hendery.

Winwin hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai jawaban. "Udah ah! Winwin udah habis makannya! Winwin mau balik lagi kekelas!" Ujar Winwin yang ingin kembali kekelas, tapi ditahan oleh tangan Hendery.

"Gue anter." Ujar Hendery yang langsung mendapat gelengan kepala dari Winwin.

"Gausah! Disini kan area kelas Hendery. Winwin bisa kebawah sendiri! Winwin bukan anak kecil dan Winwin lebih tua dari hendery!" Peringat Winwin.

Ya, Hendery itu kelas 1 yang berada dilantai 3 sedangkan Winwin kelas 2 yang berada dilantai dua dan kelas 3 yang berada dilantai 1.

Hendery hanya mengangguk pasrah. Winwin pun bergegas kembali ke kelasnya.

Tapi, ketika ia sedang ditangga, dirinya melihat Yuta yang ingin naik kelantai 3. Dengan cepat Winwin menarik pergelangan tangan Yuta, membawa-nya ke ruang Unit kesehatan sekolah. Sedangkan Yuta yang kaget, hanya mengikuti kemana Winwin membawanya.

"Na Yuta, minum obatnya! Gaada nolak-nolak lagi ya!" Titah Winwin yang langsung memasukkan obat yang sedari tadi ia pegang kedalam mulut Yuta lalu memberi Yuta minum agar Yuta menelannya.

Yuta yang masih kaget pun hanya mengikuti arahan Winwin. Setelah kesadarannya sadar, ia mulai menatap Winwin heran.

'Ini anak, muka tembok ya? Kenapa dia masih mau melakukan ini sama gue yang jelas-jelas udah membentak plus mempermalukan dia dikantin?' Guman Yuta heran.

"Hello Yuta! Kau tidak kerasukan kan?!" Tanya Winwin seraya menggoyangkan tubuh Yuta. Membuat Yuta kaget dan mendorong Winwin agar menjauh dari dirinya.

Winwin meringis kesakitan karena tubuhnya yang terpentok tembok. Namun, ia segera bangkit dan menghampiri Yuta.

"Lo itu bener-bener muka tembok ya?! Gue harus ngebilangin lo pake bahasa apalagi?! Apa bahasa gue kurang jelas?!" Marah Yuta.

Bukannya takut, Winwin malah mempoutkan mulutnya. "Winwin-kan udah bilang kalau Winwin itu suka sama Na Yuta! Winwin bakalan ngelakuin apa aja supaya Na Yuta mau nerima cinta-nya Winwin. Winwin mau jadi Oh Hani yang gak pernah nyerah dapetin Baek Seong Jo." Ujar Winwin yang membuat Yuta mengerang frustasi.

"Terserah!" Final Yuta lalu pergi meninggalkan Winwin.

"Na Yuta marah-marah mulu! Padahalkan yang pms cuma perempuan! Tapi, kenapa Na Yuta yang terus-terusan marah?! Masa iya, Na Yuta juga pms?!" Racau Winwin lalu mulai menyusul Yuta.

---

Sampai dikelas, Winwin langsung diserbu tuntutan oleh ketiga temannya. Siapa lagi kalau bukan Taeyona, Tennie dan Jungwoona.

"Win, kamu gapapa?" Tanya Jungwoona.

"Lebih baik, kamu jauhin Yuta deh!" Tambah Tennie.

"Iya, terus jadian sama cowo yang tadi nolongin kamu!" Lanjut Taeyona.

Winwin menatap aneh ketika temannya. "Petama, Winwin gapapa Uwu. Kedua, Winwin gabisa jauhin Na Yuta. Ketiga, Winwin gasuka sama Hendery." Jawab Winwin yang membuat ketiga temannya mendecak kesal.

"Winwin! Yuta itu gak baik buat lo! Dia udah mempermalukan lo didepan semua orang!" Rutuk Tennie kesal.

"Kalau emang dia laki-laki, dia gak mungkin membuat lo mengejarnya seperti ini!" Tambah Taeyona.

Jungwoo mengangguk setuju. "Iya Win, lebih baik kamu cari lelaki lain yang bisa menghargai-mu lebih baik daripada Yuta." Lanjut Jungwoona.

Winwin mencebik kesal. "Masalahnya Winwin cuma suka sama Na Yuta! Kalian tenang aja. Winwin bakalan berhenti kalau Winwin udah capek." Ujar Winwin.

"TAPI KAPAN?!" Ujar ketiga temannya jengah.

Winwin mengedihkan bahunya. "Aku pun tak tau." Balas Winwin.

"TERSERAH!" Sahut mereka secara bersama.

STRANGE LOVE - YUWIN (DONE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang