BAB 2 : Pertemuan

3.4K 327 15
                                    

Aku terus menyusuri jalan ke utara, jika hari mulai gelap dan aku berada di perdesaan aku akan ikut tidur di rumah orang saja, dan keesokan nya aku pergi melanjutkan perjalanan.

     Sudah 2 Hari dan aku belum menemukan apa pun, hari pun mulai gelap dan aku masih belum menemukan pedesaan terpaksa aku melanjutkan perjalanan walau hari sudah gelap, dan ternyata di balik hutan yg lebat ada sebuah gubuk, tidak ada cahaya disana, aku pun duduk di gubuk itu, dan mulai mengantuk. Tiba tiba terdengar suara gersak gersak di balik semak semak, awalnya sih aku pikir itu hanya tikus hutan, atau monyet. Tapi suara itu semakin dekat saja, sontak membuat aku kaget dan langsung berlari. Aku meninggalkan bekal ku digubuk, yang kubawa hanyalah kipas pemberian ayah yg dibungkus kain dan di selendang kan ke punggung ku. Setelah terus berlari anehnya suara itu terus mengkiuti, aku memberanikan diri untuk menengok kebelakang dan terlihat siluet sosok yang agak besar dan ada tanduk di jidatnya, yang bisa kulakukan hanyalah berlaru sambil teriak minta pertolongan, sampai akhirnya aku menemukan jalan buntu dan kanan kiri sudah dihalangi oleh bambu bambu yang lebat di depan dihalangi oleh tebing gunung, aku tak tagu harus bagaimana.

"Beranikanlah dirimu ayah tau kamu bisa!" -Suara ayah yang terlintas di pikiranku

Sambil merasa takut aku mengeluarkan kipas besi itu dan bersiap untuk menyerang atau menerima serangan.

"Jangan panik tenangkan dirimu, lakukanlah tarian itu" - suara samar ayah keluar lg dalam pikiran

Aku mengambil nafas sedalam dalamnya dan bersiap siap menari.

Aku mengingat ingat gerakan tarian itu. Lalu aku mengangkat kipas ku ke atas dan...

"Tarian Roh, Gerakan pertama tebasan naga matahari"

Aku menebaskan kipasku dengan cara mengayun karena ini kipas jadi agak susah untuk menebas secara horizontal, aku menebasnya melengkung dan mengikuti arah angin sama seperti saat melakukan tarian, akhirnya makhluk itu terlihat aku yang agak gemetar harus tetap fokus dengan tarian ku, saat makhluk itu meloncat ke arahku dan hendak untuk mencakarku aku mengarahkan kipas ku ke badannya dan benar saja aku berhasil menebas badannya sehingga terbagi menjadi dua. Makhluk itu malah tertawa dan berkata "wahahahaha gerakan yang unik, tapi itu tidak cukup untuk membunuhku " seketika tubuh makhluk itu pulih kembali, aku pun kaget dan tambah ketakutan , aku fokus kembali dan sudah mulai sadar gerakan tarianku sama seperti teknik berpedang, jadi aku langsung melakukan gerakan tari yang bisa dilakukan jarak dekat dengan makhluk itu dan...

"Tarian roh gerakan ketiga tebasan sumbu mata angin"

Aku menari dan mengayunkan kipas ku sesuai arah mata angin dengan target makhluk itu, barat ke timur, utara ke selatan, barat ke timur , dan selatan ke utara. Dari semua serangan ku yg berhasil hanya dua gerakan utara keselatan dan barat ke timur, yang mengakibatkan kepalah makluk itu terbelah menjadi dua dan terpenggal dari tubuhnya. "Aghhhh bagaimana bisa gerakan aneh itu mengenaiku, dan kenapa aku tidak meregenerasi lagi, aghhhh". Tanpa disadari aku pun ternyata terluka dibagian lengan kanan di pergelangan tangan, tanpa kusadari darah sudah keluar banyak dan anehnya tangan ku membengkak, kepalaku pun pusing aku pun terjatuh, tiba tiba terdengar "wahahaha ternyata serangan mu itu masih belum bisa membunuhku uhuhuhuhu, dasar manusia lemah" ucap makhluk itu.

     Makhluk itu langsung mendekati ku dan mengangkat tangannya ke atas hendak untuk mencakarku. Aku yang sudah kelelahan tak bisa apa apa hanya bisa, berkata "yah, maafkan aku aku tak bisa menjaga diri, aku hanya bisa sampai sini, maafkan aku" tiba tiba terdengar suara dari atas "ara ara, kenapa kamu berkata seperti itu, apakau sudah putus asa?" Suara itu suara perempuan aku melihat nya secara samar samar dia menusuk pedangnya ke bagian dada makhluk itu, seketika makhluk itu tiba tiba diam dan mulai membengkak sampai akhirnya meledak.
"Malam, apakau baik baik saja? Nama ku Shinobu, Shinobu Kocho. Siapa namamu?" -shinobu

Aku yang bahkan tak bisa membuka mulut hanya bisa diam saja.

"Ara ara seperti nya luka mu cukup besar juga ya, baiklah, gotou-san tolong angkat anak ini ke rumah ku"

Itulah kata kata yang terdengar dari telingaku sebelum akhirnya aku tak sadarkan diri.

Aku terbangun dari tidur ku, aku berada di  sebuah kamar seperti rumah sakit. Disampingku terlihat seorang yang menggunakan topeng, dibelakangnya tertulis KAKUSHI, "hei, dimana aku?".
"Wahh ternyata kau sudah bangun?, Tunggu disini aku akan memanggil kocho sama" -kakushi.
Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka, "wah kau sudah bangun, bagaimana lengan mu apa masih merasa sakit?" Ucap Shinobu. "Yah, lengan ku sudah baikan terima kasih, ngomong ngomong dimana aku?"
"Kau berada di rumah ku kediaman kupu kupu. Kau kubawa kesini karena luka di lengan mu cukup dalam dan tercampur darah iblis sehingga merusak sel sel mu."
-shinobu

"Begitu ya, jadi makhluk itu iblis? Makhluk itu aneh sekali aku sudah membelah kepalanya menjadi 2 dan memenggal nya tapi ntah kenapa kepalanya tumbuh kembali. Jujur saja aku takut" -(nama)

"Wahh, hebat kau bisa melakukan itu, tapi kau takkan bisa membunuh makhluk itu tanpa pedang khusus atau sinar matahari. Oh ya, aku ingin menanyakan ini kenapa kau bisa berada di hutan belantara, dan siapa namamu?" -shinobu

"Ohh begitu ya, aku berasal dari keluarga di hutan, keluargaku dibantai ntah oleh siapa, bahkan tubuh ibuku menghilang hanya tersisa kepala nya saja, kemungkinan yang membantainya adalah iblis, oh iya salam kenal nama ku (nama) (keluarga)"

"Oh ya ku lihat banyak darah di kipas itu apa itu adalah senjata mu? Bentuknya seperti kipas tarian roh." -shinobu

" Oh, jadi kau tahu ya?"

"Ya, aku pernah melihat nya satu di rumah Oyakata sama, tapi itu terbuat dari kayu, milikmu terbuat dari besi, itu aneh?"-shinobu

"Ya, kipas yang terbuat dari kayu,khusus digunakan untuk tarian, tapi yang terbuat besi akupun tidak tahu, karena ayah bilang kipas ini senjataku, mungkin untuk bela diri? Oh ya ngomong ngomong siapa itu Oyakata sama, kenapa kau menyebutnya denga SAMA, siapa dia?"

"Oh, dia adalah tetua dari organisasi pemburu iblis, namanya Kagaya Ubuyashiki. Dia adalah orang yang hebat"-shinobu

"A-apa katamu Ubuyashiki?"
"Ya, benar memang kenapa apa kau mengenalnya?"-shinobu
"T-tidak tapi nama itu, nama itu disebutkan oleh ayahku sebelu dia mati, dia bilang pergilah ke arah utara, dan temui rumah yang dihuni oleh keluarga Ubuyashiki, nona Shinobu, kumohon antarkan aku kesana, aku harus bertemu dengannya"

"T-tapi tidak semua orang boleh kesana, kediaman beliau sangat rahasia"-shinobu

"Kumohon tolong antarkan saja aku sampai depan rumahnya kumohon...aku berjanji tidak akan menyebarkan lokasi nya... Kumohon.."

"Baiklah kalau begitu, bersiaplah bawa kipas mu itu, lalu ayo kita makan dulu, baru berangkat." -shinobu

"Baiklah, terimakasih"

# bersambung dulu ya tunggu saja, jangan lupa vote + comment biar cepet update

[Kimetsu No Yaiba] Readers X Demon Slayer WorldWhere stories live. Discover now