Episode 20: Enam Mata

3.2K 442 15
                                    

Salah satu meja di sudut ruangan coffee shop diisi oleh tiga manusia dengan raut wajah yang tidak mudah didefinisikan. Yoongi dan Hajun berpandangan dalam diam, layaknya saling menanyakan eksistensi mereka.

Hingga gerakan Seyi yang menyeruput Latte miliknya mengalihkan perhatian kedua lelaki. Dalam sekali teguk minuman itu tinggal setengah. Seyi menurunkan gelasnya dan tidak sadar dengan sisa buih Latte tertinggal di bibir.

Yoongi tergerak mengambilkan tisu untuk sang gadis. Namun, gerakannya terhenti saat Hajun lebih cepat menggapai tisu di meja dan meletakkannya lembut di bibir Seyi.

Seyi tersenyum pada Hajun dan berterimakasih. Yoongi memutar mata malas menyaksikan hal itu.

"Oke. Aku akan bicara jujur." kata Seyi setelahnya, mengundang fokus dua lelaki di dekatnya. "Aku ingin membatalkan perjanjian kita waktu itu,"

"Maksudmu?" Yoongi tidak menduga hal ini.

Seyi melirik Hajun sekilas lalu menjawab, "Aku... tidak bisa membantumu lebih jauh lagi,"

"Kau tidak bisa menarik perkataan semudah itu, Seyi-ssi."

"Aku mengerti. Aku paham. Tapi, tolong hargai keputusanku, Yoongi-ssi... Aku tidak bisa lagi membantumu,"

"Kenapa?"

Pertanyaan itu membuat Seyi terdiam, ia menghela nafas perlahan. "Karena ini bukan pilihan yang bagus, terlebih lagi tidak baik membohongi keluargamu lebih lama," dalam batin Seyi menambahkan, "dan juga keluargaku,"

"Kalau begitu jadilah kekasihku sesungguhnya!"

Seyi terkejut. Ia tidak menyangka Yoongi berani berkata seperti itu padanya. Terlebih ada Choi Hajun bersama mereka. Min Yoongi ini tak tahu malu!

Sementara Hajun mendelik. Ia ikut terkejut mendengar perkataan spontan itu. Ternyata sifat Yoongi masih sama dengan Yoongi semasa remaja, selalu penuh kejutan.

"Jangan menambah masalah lagi, Min Yoongi-ssi!" berang sang gadis.

"Dengan begitu tidak ada lagi kebohongan, bukan?"

"Tidak! Itu semakin menambah masalahku!"

Yoongi hendak membalas ucapan Seyi, namun Hajun berkata lebih cepat. "Dia bilang tidak bisa, Yoongi. Hargai pendapatnya!"

Beruntung ada Hajun di sisinya. Seyi tidak bisa lagi berargumen dengan Yoongi. Ia juga tidak bisa mengatakan alasan sebenarnya mengapa ia berubah pikiran.

Lama Yoongi diam mengamati gadis di depannya. Ia ingin mencari kesungguhan dan apa yang sebenarnya terjadi lewat netra sang gadis. Namun Seyi yang terus menunduk membuat Yoongi tidak bisa mencapai netra indah itu.

"Bisakah kau menatapku dan berkata dengan sungguh-sungguh?"

Yoongi hanya ingin menatap manik bulat dan bersinar sang gadis.

Dengan berani Seyi mempertemukan tatapan mereka. Seyi tidak bisa berbohong, sejujurnya ia juga tidak tega meninggalkan Yoongi yang butuh bantuannya saat ini. Ia mengerti, Yoongi hanya ingin membuat orang tua dan keluarganya senang. Namun, ini cara yang salah. Salah bagi mereka berdua.

"Maafkan aku," ucapnya sungguh-sungguh.

Hajun memperhatikan mereka. Diam bukan berarti tidak mengerti apa-apa. Ia menghargai kedua temannya yang menurutnya sedang memiliki waktu yang sulit.

Perkataan Seyi sangat membekas. Ketiganya hening di antara ramai dan berisiknya pengunjung kafe. Hingga tak lama Yoongi mengakhirinya.

"Aku mengerti. Terimakasih, dan maaf, aku sudah menyulitkanmu..."

Mendadak pikiran Seyi kosong seiring kosongnya kursi di hadapannya. Min Yoongi meninggalkan mereka. Lelaki itu menghargai keinginan Seyi.

 
Ada apa nih Rich Min update pagi hari? >.<

Semoga part ini tidak membuat mood kalian hari ini berantakan yaa HoHoHoHoHo!!!!
╮(. ❛ ᴗ ❛.)╭

RICH MIN ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя