°BTS X HARRY POTTER Fanfiction
[BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]
Bagaimana jadinya jika kamu bertemu dengan dirimu sendiri? Di zaman yang berbeda dengan wajah dan bentuk badan yang sama? Apa yang bakal terjadi? Bukankah itu...
Eheiii... Nungguin yaa?:v Kangen tidak?🤭🤣 Bentar lagi mau tamat loh:v ga sabar endingnya kan😅 haha..
Jangan lupa vote dan comentnya ya untuk ngehargai penulisnya☺️ maapkeun diriku jarang update:( aku udah kelas 12:( jadi lagi sibuk-sibuknya persiapan buat ujian masuk universitas. Doain ya supaya keterima di ptn yang kutuju🥺
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alisha, tersedu menangis tak percaya akan kehilangan seorang terdekatnya dengan cara yang paling mengerikan. Ia tidak pernah menyangka akan tiba waktunya dan sesuatu hal buruk terjadi seperti dahulu kala.
Alisha berpikir selamanya akan baik-baik saja. Ya, itu yang ia pikirkan. Tetapi dunia mengatakan sebaliknya.
Alam bergemuruh, bumi berguncang, meminta keadilan agar semua hal-hal di luar nalar itu kembali pada tempatnya.
Helena. Sahabatnya yang terkasih. Di temukan tewas mengenaskan di hutan yang tak jauh dari London sebelah timur. Setelah sebulan lamanya menghilang dan di temukan dengan keadaan penuh luka di sekujur tubuh. Hampir membusuk.
Tubuh Alisha bergetar hebat, tak kuat menahan tangis dan sesak yang begitu membara dalam dadanya. Ia tak akan kuat berdiri jika tidak di papah oleh Harcourt, sang suami yang tidak bosan-bosannya menemani dan menghiburnya.
Beberapa menit setelah mendengar kabar itu Alisha benar-benar langsung kemari, tak berfikir, ada hal yang jauh lebih penting dan berbahaya yang akan menimpa orang terdekatnya, dan hal yang sama, yang juga membuat sahabatnya meninggal dunia.
----
Jimin benar-benar melawan sekumpulan orang itu sendirian. Namjoon diam tak berkutik. Tubuhnya sekaku es, tak bergerak barang sesenti pun dari jarak yang cukup jauh di belakang Jimin.
Untuk beberapa saat Namjoon menyadari ia telah menahan napasnya cukup lama melihat apa yang tengah Jimin lakukan di depan sana.
Darahnya seakan membeku, membuat otaknya ikut-ikutan berhenti berfikir secara rasional.
Bayangkan! Dalam waktu kurang dari lima menit hidupnya tiba-tiba berubah.
Entah apa yang Jimin lakukan, itu benar-benar di luar kepalanya. Ia tidak berfikir dia adalah Jimin yang ia kenal selama ini.
Jimin di depan sana. Benar-benar berbeda. Tatapannya tajam, seakan-akan tatapan itu bisa membunuh siapa saja yang ia lirik. Bukan, maksudku bukan tatapan tajam nan intes yang Jimin tunjukkan saat berada di atas panggung. Tatapannya kali ini memperlihatkan tatapan seseorang yang ...
