Ten

813 91 6
                                    

Seharian yang dilakukan gun hanya mengurus tugas kampusnya, tidak makan siang, menghampiri temannya atau nongkrong dikafe selepas sore, gun menyibukkan diri untuk menutupi lukanya, ia mengacuhkan off dan tidak membalas pesan atau telepon off, off yang sibuk karena keberhasilan operasinya kemarin mendapat bagian penting dalam operasi selanjutnya pun tidak memperdulikan acuhnya gun padanya, gun memang sering merajuk jadi nanti juga akan kembali manja padanya mungkin kekasihnya itu hanya rindu jadi seolah mengacuhkan off agar off menemuinya

Namun sejak kemarin malam chat dan miscall off sekalipun tidak ditanggapi gun, off yang baru saja selesai dengan pekerjaannya datang menemui gun kerumah, tapi ampere tidak mengizinkannya dengan alasan gun sudah tidur, meski kini sudah pukul 11 malam, namun biasanya ampere akan mengizinkan off tapi ia kini sangat melarang off masuk, off yang sangat lelah mengalah dan pulang, dikondonya sudah ada kakanya dengan wajah mengintimidasi, apa lagi ini apakah hidupnya tidak akan tenang sehari saja

Off menarus tas kerja dan jasnya di kursi , sementara mew masih menatapnya lekat

"off kenapa kau jarang pulang?" off memang sudah selama 4 hari tidak pulang, dua hari menginap dirumah gun dan dua hari lembur dirumah sakit, ia tidak menghiraukan mew dan membuka bajunya yang dari tadi sangat gerah

"jawab phi" off mengangkat tangannya menandakan tunggu beri off waktu, off masuk kekamar mandi dengan mew yang kesal diacuhkan olehnya

Off keluar dengan mew yang sudah ada dibalkon menyesap rokok dengan menikmati tengah malam yang damai

"aku menginap dirumah sakit duahari dan dua harinya aku menginap dirumah kekasihku" jawab off tiba tiba, mew hanya terkekeh dan kembali menyesap rokonya

"jangan terlalu sering merorok itu tidak sehat" omel off pada kakaknya itu

"kau juga berhentilah bermain solo, banyak botol sabun dan bungkus tisu di tong sampah" off yang ketauan sering melakukan solo pun hanya diam dan terkekeh pelan

"kau selalu bisa mengalahkanku dalam berdebat"

"itu bakatku" keduanya tertawa

"kau memang selalu menang dalam berdebat dengan siapa saja phi"

"ada satu kali aku kalah dan aku menyesali kekalahanku"

"siapa yang begitu hebat sampai mengalahkanmu"

"mantan ku kana, dia mengalahkanku dan kami berpisah setelah itu" mew bernostalgi dalam kenangan pahitnya

"maaf mengingatkan luka lama" mew menggeleng tidak apa apa

Pembicaraan off dan mew semakin malam semakin dalam, taka da rasa malu bagi mereka untuk mencurahkan isi hati, karena hanya off yang dimiliki mew sebagai tempatnya bersandar dikala sedih begitupun off, inilah mengapa mew ke Bangkok ia butuh off membantunya move on dari mantan terindahnya
.
.
.
.
.

Off datang menghampiri gun kerumahnya pagi pagi, meminta bantuan bright dan dibantu dengan mudahnya, jika saja bright tahu kejadian malam itu pasti ia meninju off bukan membantunya, gun keluar dari kamar dengan mata sembab, dan di awal harinya ia harus melihat wajah paling dibencinya

"MAU APA KAU KEMARI?" bentak gun, off mengerutkan alis

"kenapa kau membentakku, apa aku melakukan kesalahan?" gun melewati off dan turun ke bawah, off menahannya dan gun menepis tangan off kasar sampai menjatuhkan bunga yang off beli untuknya

"jika aku memiliki salah tolong jelaskan dimana kesalahanku"

"fikirkan oleh otak cerdasmu sendiri jumpol"

"gun apa maksudmu memanggilku begitu kau sudah keterlaluan" off mencengkram tangan gun keras, gun meringis kesakitan dan menumpahkan air mata yang sedari tadi ditahannya

Second ChanceWhere stories live. Discover now