Lupakan

261 13 0
                                    

Sebuah mimpi yang tak seharusnya hadir, kembali mengusik
Merusak semua pertahanan yang selama ini dibuat
Satu harapan kembali terjatuh dari kelopaknya
Bersamaan dengan turunnya hujan salju pertama
Mengucap permohonan
Satu panah kembali mengenai sasaran dengan tepat

Ia tersenyum, "Ku harap ini tetap menjadi mimpi pagi yang indah", Katanya.

-Morning in Sumenep

Di Sepertiga MalamkuWhere stories live. Discover now