MDIMH 3|24. Anissa

412 49 15
                                    

Sebelum memulai part, harap tinggalkan jejak kalian ya!

Vote/komen kalian (khususnya yang untuk silent reader)

Semangat kalian untuk cerita ini, semangatku juga 💜

***
Pagi pun tiba, kini keluarga Valentino dan keluarga Hilmawan pun sedang sarapan pagi bersama, membuat keberadaan mereka yang berada disana pun terlihat mencolok, sekaligus mengagumkan.

Bagaimana bisa tidak mencolok?

Disaat keluarga Valentino biasanya memilih menempati ruangan yang khusus untuk mereka, kini keluarga Valentino pun mau berbaur dengan mereka, dengan bergabung di ruang makan umum, membuat para penghuni hotel yang berada disana pun terlihat antusias, sekaligus histeris.

Pemandangan seperti biasanya, yang selalu diliat oleh mereka semua.

"Dimana saudaramu, Re? Kenapa sampai sekarang belum ada juga?" tanya Andrian kepada Andre, membuat Andre yang ditanyai oleh ayahnya itu pun menggelengkan kepalanya.

"Re gak tau pa, mungkinan sebentar lagi juga ikut bergabung pa."

"Biasalah pak Andrian, namanya juga pengantin baru maunya di kamar terus." ucap Axel disertai tawa kecilnya, yang dibalas senyuman oleh Andrian.

"Saya paham pak Axel, tapi yang saya maksudkan disini Andrey, bukan Andrae. Jadi tidak mungkin bukan, putra saya itu telat karena pengantin baru?" ucap Andrian diakhiri pertanyaannya kepadanya, membuat Axel yang mendengarnya pun terdiam.

"Ah maafkan saya pak Andrian, saya kira menantu saya yang dimaksudkan oleh bapak." ucap Axel merasa tidak enak hati dengannya, yang dibalas gelengan kepala oleh Andrian.

"Tidak apa pak Axel, ini juga kesalahan saya karena tidak menyebutkan namanya pak. Jadi wajar saja, jika bapak sendiri mengira yang saya maksudkan adalah Andrae." ucap Andrian yang dibalas anggukan kepala oleh Axel, tidak tau lagi harus menjawab apa.

Takut-takut dirinya akan salah lagi, seperti tadi, jika dirinya menjawabnya.

"Pa, ma, semuanya, maaf Rey telat." ucap Andrey sambil menundukkan kepalanya, membuat Andrian yang melihat keberadaan putranya itu yang baru saja datang, bergabung bersama mereka, pun menatap putranya itu dengan tatapan tajamnya.

"Kamu tau kan Rey, kami semua gak makan karena menunggumu?" tanya Andrian kepada Andrey, membuat Andrey yang ditanyai seperti itu oleh ayahnya pun semakin menundukkan kepalanya, tidak berani menatap ayahnya.

"Maaf pa Rey janji, Rey gak akan ulangi lagi pa." ucap Andrey dengan nada pelannya, yang dibalas anggukan kepala oleh Andrian.

"Sekarang duduklah" ucap Andrian tegas, yang langsung saja dituruti oleh Andrey, tanpa menyadari keberadaan seseorang disebelahnya.

"Ma kok Friska bisa duduk di sebelah Rey sih? Bukannya yang duduk sebelah Rey harusnya Erlan?" tanya Andrey dengan tatapan bingungnya, membuat Jeniffer yang mendengar pertanyaan putranya itu pun tersenyum.

"Mama yang sengaja pindahkan Friska disebelahmu nak, sudah jangan banyak protes, Erlan saja gak protes." ucap Jeniffer yang dibalas dengusan oleh Andrey.

"Hati ini terasa sakit, Rey ketika melihat kamu didekatkan terus dengan wanita lain." lirih Anissa dalam hatinya, sambil memandang Andrey dengan tatapan sedihnya.

"Rey tukeran tempat kamu sama Friska dan kamu Erlan pindah ke sebelah Nita yang kosong." perintah Andrian tiba-tiba, serta lebih tegas dari sebelumnya, membuat semuanya yang mendengarnya pun menatapnya bingung.

My Dosen Is My Husband 3 √ [END]Where stories live. Discover now