The Way
"...min, Jimin? Ya ampun kamu udah bangun! Kakak panggil dokter! Jangan banyak gerak dulu. Bobokan aja ya?" Kata kak Jin sewaktu gue melek.
"Ini, di mana?"
"Di rumah sakit."
Rumah sakit? Kok? Gue kan nggak sakit.
Bentar, kayaknya sebelum ini gue mau balik sama Tae. Tapi malah bareng sama Dosen Min, terus ke Mall, abis itu naik mobil.
"Dosen Min mana?"
Kak Jin noleh ke gue, dia senyum.
"Dia nggak papa, sehat walafiat. Lagi cari makan sama Taehyung. Kamu bobokan, nanti kakak bisa ditebas sama Tae kalau tau kamu lecet dikit." Katanya.
Nggak lama ada dokter sama dua suster masuk. Kayaknya gue nggak asing sama dokternya deh.
Oke bentar, itu kayaknya kalau rambutnya item terus maskernya dibuka mirip,
CHANYEOL?!
"Maaf, masnya bisa keluar dulu. Dokter akan segera melakukan pemeriksaan." Kata susternya.
Pas Kak Jin mau keluar, gue refleks pegangin tangan dia terus geleng kepala waktu doi ngeliatin gue bingung.
"Jangan keluar." Gue ngebisik.
Tapi Kak Jin malah ketawa kecil terus usak rambut gue.
"Nggak akan disuntik kok, ya kan dok?"
Dokter yang gue tebak dia Chanyeol ngangguk. Kalau soal suntik mah gue nggak mikir, tapi selain itu.
"Jimin, kakaknya biar keluar dulu ya? Kamu saya periksa dulu." Katanya.
Halah bango.
"Tuh, dengerin. Kakak di luar kok." Kata Kak Jin.
Kak Jin ini nyadar nggak sih kalau dokter yang di depan dia ini gelagatnya aneh? Ngeliatin mulu gitu.
"Tapi--"
"Kakak keluar dulu, dadah~" Terus Kak Jin keluar. Sumpah gue nggak mau satu ruangan sama orang ini.
Dia lepas maskernya.
"Hai Jimin."
KAN BENER!
"Kita ketemu lagi, tapi di rumah sakit. Lain kali kita ketemunya yang sehat-sehat." Katanya.
Lah kalau bisa milih gue juga ogah masuk rumah sakit.
"Sini diperiksa."
Biar cepet pulang, gue nurut aja. Tapi tiba-tiba Kak Chan senyum.
"Kamu deg-degan, ada aku ya?"
"..."
"Gejala trauma kamu kambuh. Tapi untungnya bisa reda, orang yang tadi nganter kamu bilang kalian hampir kecelakaan."
"..."
"Jimin, jangan diemin saya."
Tiba-tiba Kak Chan meluk gue, gue secara refleks ya dorong dia. Walaupun percuma, badanya gede.
"M-maaf dok, lepasin nanti ada yang liat."
"Panggil aku Kak Chan kayak biasanya." Katanya.
Oh, apa?
Bukannya dari dulu udah jelas?
Jelas, gue nggak mau.
"D-dok,"
"Aku nggak bisa nunggu lagi, Jimin aku jatuh cinta sama kamu!"
Gue melotot lah apa-apaan?!
"Enggak, tolong lepasin!"
Tangan Kak Chan yang awalnya meluk, pindah ke muka gue.
"Apa kamu nggak bisa buka hati buat aku? Jim, kakak cinta sama kamu udah lama!"
"Enggak kak, enggak!"
Kak Chan tiba-tiba ngedeketin mukanya, tangannya makin lama makin kenceng sampai sakit muka gue. Dan gue juga baru sadar, dua suster yang tadi ikut masuk udah nggak ada di dalem.
"ENGGAK! KAK JIIIN! TOLONG! TAEE!"
Gue usaha buat lepasin tanganya, tapi susah sampai akhirnya Kak Chan berhasil cium gue. Lama-lama dia dorong paksa badan gue yang awalnya duduk jadi baring. Ini nggak bener.
Pake dengkul, gue dengkulin perutnya keras-keras.
Ciuman itu lepas, gue teriak.
"TAEHYUNG TOLONG!"
Dan akhirnya ada Dosen Min masuk pertama, disusulin Tae sama Kak Jin.
"Astaga Jimin!"
Taehyung narik Kak Chan buat ngejauh. Sementara Kak Yoongi langsung meluk sambil pakein jaketnya ke gue.
"Apa-apan ini?!" Kak Jin teriak.
"Maaf, tapi saya cuma mau meluruskan masalah dengan pasien."
"Meluruskan masalah tapi kenapa dicium?"
"Saya berhak atas dia."
"..."
"Dia calon tunangan saya."
"Bukan! Gue nggak pernah mau--hiks--diem aja lo kak!" Gue bener dong, gue kan nggak mau.
"Jimin udah, nanti sesek." Kata Kak Yoongi, doi meluk gue terus abis itu ngeliatin Kak Chan.
"Nggak ada simbol apapun yang bisa buktiin kalian terikat hubungan, Park Chanyeol."
Kak Chan yang awalnya agak bungkuk terus tegap.
"Belum Min Yoongi. Juga, gue nggak akan biarin Jimin jatuh ke lo. Gue tau, lo juga suka sama Jimin kan?"
Mendadak, tangis gue berhenti. Kuping gue nggak konslet kan? Kok mereka kayak kenal?
"Bang, diem aja deh. Maaf ni bukannya nggak sopan. Jimin bener-bener anggap lo udah kayak keluarga sendiri, kenapa masih nggak ngerti-ngerti? Kalau lo kayak gini terus, lo sama aja nyakitin Jimin."
Sejenak gue liat Kak Chan agak kaget setelah Taehyung ngomong ke dia.
"Jimin,"
"Mau pulang. Mama, Tae, Mama--hiks."
Taehyung ngangguk liat gue yang sesenggukan sambil meluk Kak Yoongi.
"Kak Jin, Kak dosen, kita bawa Jimin pulang sekarang."
Hello
💜
Pecah dulu, ambiar.
Kok jadi gini?
Kan intinya jodohnya admin bot,
kenapa ngelantur?
Ya biarin, yang dapet ide saya kok 🤓
Tunggu aja napa sih sayang
Kalau nggak sabar nanti dapet YoonMin loh
Eh?
Udha, udha!!
YOU ARE READING
YOONMIN
FanfictionCuma cerita pendek yang selesai perchapter, kecuali kalau memang sekiranya terlalu panjang untuk satu chapter dan otak pemula ini sanggup bikin lanjutannya bakal ada lanjutannya. hope u like it ya :") Top!yoon Bot!jim Dilarang salah lapak! Menghorma...
