Chapies #33

8.8K 1.9K 1.1K
                                    

Taehyun menghabiskan berhari-hari untuk merenung. Try out kemarin juga tak bisa dibilang lancar. Pikirannya campur aduk, antara masa depan dan Choi Beomgyu.

"Coba lo renungin dulu deh perasaan lo tuh gimana. Kalau emang mau sama Beomgyu ya lo harus terima semuanya."

Hueningkai sempat berkata seperti itu padanya. Hubungan mereka sudah akur kembali walau sekarang terasa berjarak. Duduk boleh semeja tapi lingkar pertemanan sudah berbeda.

Renungannya membuahkan hasil juga. Keputusannya adalah Kang Taehyun akan dengan keras menolak kehadiran Choi Beomgyu. Malu katanya mantan ketua osis yang selalu jadi contoh siswa teladan lalu berakhir berpacaran dengan biang onar sekolah. Mereka tidak cocok. Selama ini usaha untuk saling mengerti dan mencocokkan diri hanyalah sebuah paksaan belaka. Mereka benar-benar tidak cocok.

🌸

Beomgyu ada janji belajar bersama dengan Hueningkai di perpustakaan. Hueningkai mengerjakan soal fisika sedangkan Beomgyu membaca rangkuman geografi.

"Satu soal aja gak kelar-kelar lo."

Beomgyu mengejek Hueningkai yang dahinya sudah mengerut sempurna. Kertas coretan sudah penuh tapi hasil tak kunjung ketemu.

"Enak aja, gue udah ngelarin lima soal. Ini yang ke enam."

"Fisika kan udah ada rumusnya, apa yang lo bingungin?"

Beomgyu memiringkan tubuhnya. Kedua tangannya dilipat lalu menumpukan kepalanya disana. Dia melontarkan pertanyaan sambil menatap Hueningkai yang masih sibuk menghitung.

"Kebanyakan soal cerita jadi harus nalar. Konsepnya juga harus dipahami bukan cuma asal masukin angka ke rumus."

Beomgyu tersenyum sambil mengangguk. Dia lanjut memperhatikan Hueningkai.

"Mungkin rumus lo bener tapi lo gak teliti ngitungnya. Sejak kapan empat dikali tiga hasilnya tujuh?"

"Mana sih?"

"Sini, gue aja yang ngitung."

Beomgyu merebut kertas coret-coretan milik Hueningkai. Dia mengulangi perkalian yang tadi Hueningkai kerjakan.

"Jawabannya yang b."

Beomgyu memberikan tanda silang pada huruf b di buku milik Hueningkai. Dia kemudian menutup bukunya dan membereskan alat tulis Hueningkai.

"Mending lo tidur aja. Kasian otak lo udah capek banget pasti sampai salah ngitung gitu."

Beomgyu memaksa Hueningkai menjadikan bukunya sendiri sebagai bantal. Dia pun ikut menjadikan bukunya sebagai bantal. Mereka sekarang saling berhadapan dan bertukar senyum sambil tangan Beomgyu mengelus pelan kepala Hueningkai.

"Kita tidur sampai diusir Bu Umji."

Heuningkai mengangguk lalu mulai menutup mata. Beomgyu mengikuti kemudian.

Mereka terlelap diiringi suara kipas angin perpustakaan yang lumayan nyaring dan tatapan membunuh dari Kang Taehyun yang berjarak dua meja di belakang mereka.

🌸

Beomgyu bukan tidak suka hujan, dia hanya tak suka dingin. Walau hujan sudah berhenti, udara dingin tak ikut berhenti juga. Seragamnya kini terbalut hoodie milik Haechan.

Sebagian siswa kelasnya sudah berhambur ke lapangan. Tanding bola dengan anak kelas lain. Tak peduli dengan beceknya lapangan, katanya itu yang menambah seru permainan.

Beomgyu sendiri hanya menjadi penonton bersama anak perempuan kelasnya. Sudah pakai hoodie padahal tapi masih pinjam jaket merah muda bercorak strawberry milik Chaewon. Tangannya juga dibalut sarung tangan milik Minjoo yang warnanya senada.

Koi No Yokan ; TaegyuOù les histoires vivent. Découvrez maintenant