bagian duaenam

1.8K 231 69
                                    

"kok bude belum ngabarin gue, ya? biasanya nggak selama ini, deh." gumam bright sendiri, di tengah-tengah pelajaran pak gulf, guru pelajaran bahasa indonesia yang cuma suka cerita-cerita tentang istrinya.

bright menengkulupkan kepalanya di lipatan tangannya, dengan mata yang sibuk menatap isi kotak pesannya yang kosong.

lelaki itu merasakan adanya kejanggalan pada budenya tersebut. karena seumur-umur baru kali ini bude ngusir dia selama ini, ini udah hampir seminggu, dan bude belum ngabarin dia.

kalau mbak nem, mbak nem emang lagi ambil cuti. jadi sementara ini nggak kerja di rumahnya dulu karena anaknya mau menikah.

suara derakan sendi yang bergeser beberapa kali itu begitu menarik perhatian bright yang tengah uring-uringan di atas mejanya.

kepalanya ia tolehkan pada temannya yang sedang meregangkan tubuh karena terlalu sering menunduk -untuk bermain game online secara sembunyi-sembunyi selama pelajaran dimulai.

ohm memicingkan matanya mendapati lirikan dari bright, seolah bertanya 'kenapa lihat-lihat?' bright malah mendengus.

lelaki itu melipat hoodie hitam-nya dengan rapi dan menjadikannya bantal untuk tidur siangnya kali ini.

tapi, seolah teringat sesuatu, kelopak matanya kembali terbuka. sikutnya berkali-kali menoel tangan ohm yang tengah sibuk bermain dengan game nya.

"apa sih?!" gerutu ohm lirih, matanya melotot tajam pada bright selama lima detik sebelum kembali fokus pada game di hadapannya.

"elah, dengerin dulu. kalau pak gulf lihat sini, bangunin ya? gue males lari di lapangan, panas." ohm menggumam menjawab, sementara bright malah mencibir pada temannya satu itu.

tak ayal, bright kembali memposisikan kepalanya untuk mendapatkan tidur siang yang efeksien hari ini. ditemani dengan suara pak gulf yang mendayu-dayu sedang menceritakan anak bungsunya yang sedang belajar bersepeda.

juga dengan hembusan angin ac kelasnya yang hari ini sungguh mendukung acara tidur siangnya. pokoknya pas sekali.

🔆

kelopak matanya ia paksakan terbuka begitu indera pendengarannya menangkap suara berisik dari sampingnya, ia juga beberapa kali mendapat senggolan dari arah ohm.

merasa ia belum terlalu lama tidur dan tahu-tahu sudah di ganggu saja, ia merasakan keamarahan yang berada di puncak. ingin memukul ohm secepatnya begitu ia sadar.

setelah berhasil menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya, yang pertama ia tangkap adalah sesosok ohn yang saat ini sedang berkedip-kedip padanya, tangannya juga tak henti-henti menyenggol lengan juga kaki brighg agar lelaki itu segera sadar dengan situasi yang saat ini tengah terjadi.

"apa sih, om? ganggu bangettt!" keluh bright, kembali menidurkan kepalanya di atas jaket.

"anu- bang, ini gue mau ngembaliin buku catatan biologi lo, hehe. sorry deh, kalau ganggu."

astaga, suara menyejukkan apa ini?

tubuh bright menegak begitu saja, sampai membuat ohm yang duduk di sebelahnya ikut menegakkan tubuhnya karena kaget.

manik mata bright langsung jatuh pada seorang cowok dengan seragam yang sama dengannya yang sedang menaruh buku catetan di atas meja yang sedang ia gunakan.

cowo itu tersenyum kikuk, lalu pergi dari hadapan bright saat itu juga.

dari yang bright lihat, selama lelaki itu berjalan keluar dari kelasnya, ia selalu mengernyitkan dahinya sambil beberapa kali bergidik dan bergumam tidak jelas.

adore you • brightwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang