39. Possessive

57.3K 5.5K 269
                                    

Happy Reading

"Yon gue berhenti di halte aja deh."

"Lah kenapa?"

"Nanti cili-cilian lo marah." Leon terkekeh. Fans Leon memang bejibun. Tapi Leon tidak pernah menanggapi nya.

"Biarin." 

Leon terus melajukan motornya sampai parkiran sekolah. Yah seperti biasa mereka akan menjadi trending topik lagi karena berangkat sekolah bersama.

Orang-orang terus bertanya-tanya, apa hubungan Leon dan Vanya. Apakah pacaran? Oh tidak, jelas Leon tidak pernah meminta Vanya untuk menjadi pacarnya.

Di sepanjang koridor banyak pasang mata yang melihat Leon dan Vanya. Sudah seperti paparazi. Lagi-lagi mereka mengacuhkan nya. Memang dasarnya mereka ini es batu dan cuek.

Kelas Vanya dan Leon hanya terhalang satu kelas. Jadi Vanya kelas 11 IPA 2. Sedangkan Leon kelas 11 IPA 4. (Kelas mereka itu ya, maaf kalo sebelum sebelumnya salah)

"Jangan bolos Yon, nggak usah balik ke markas lagi."

"Hm, ya udah sana masuk." Vanya mengangguk. Saat ingin masuk kelas, tangan nya dicekal Leon.

"Berantakan." Leon merapikan rambut Vanya yang sedikit berantakan. Banyak perempuan yang memekik histeris. Kapan lagi melihat singa Ferberich sweet 'kan.

Vanya terkekeh dan memberikan dua jempol kepada Leon. Bukan nya baper malah bercanda nih anak.

"Tebar pesona lo, udah lah gue masuk ya."

Sebelum masuk, Vanya merapikan dasi yang dipakai Leon. Orang-orang yang kebetulan lewat memekik histeris. Pagi-pagi sudah lihat yang uwu uwu. Dikira sarapan kali ya.

"Imbang." Vanya menepuk dada Leon dan masuk ke kelas.

Leon terkekeh dan pergi dari depan kelas Vanya menuju kelas nya. Dia sudah memerintah kan anggota nya untuk langsung pergi ke sekolah saja. Dengan embel-embel ibu negara tentunya.

"Vanyaaaa!!"

"Apa? jangan teriak-teriak, masih pagi." Yang ditegur hanya cengengesan tidak jelas. Dia duduk di samping Vanya.

"Tadi kalian sosweet banget. Pacaran kan kalian?" Bisik Gita

"Enggak, tebar pesona aja. Ngasih asupan pagi," ucap Vanya diakhiri kekehan nya. Gita ikut tertawa mendengar ucapan Vanya. Sahabat nya ini ada ada saja.

"OMG Vanya!!! Lo pacaran sama Leon? Demi apa?" Vanya dan Gita sama-sama memutar bola matanya. Selalu begitu. Teriak-teriak tidak jelas. Memangnya sekolah ini hutan.

"Gue sumpel juga lambemu." Alice mengangkat kedua jarinya seolah berkata 'piss damai'

"Van yang bener lo pacaran?" Kali ini Dina yang bertanya.

"Tanya sama Gita noh."

"Lah kok gue, yang ditanya itu lo."

"Males jelasin lagi." Sahabat nya menatap Vanya cengo. Apa salahnya menjelaskan saja males. "Ya elah Van. Jelasin napa."

Akhirnya Vanya mengalah. Dia menjelaskan. Sama seperti dia menjelaskan kepada Gita. 'Enggak, tebar pesona aja. Ngasih asupan pagi.'

LEOVAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now