54

42.9K 5.1K 354
                                    

Happy Reading

Sedih banget yang baca banyak tapi ngga mau vote 😊😊

"SAH"

"SAH"

Leon langsung terbangun dari tidurnya. Dia duduk bersandar pada sandaran kasur.

"Gila. Gue benar-benar kebelet kawin. Sampai kebawa mimpi."

Leon melihat jam. Ternyata sudah pukul 5 pagi. Leon segera bangkit dan melaksanakan kewajibannya yaitu sholat. Lalu dia turun untuk makan bersama keluarganya. Orang tua Leon sudah pulang dari luar negeri.

Leon tidak sekolah karena hari ini libur. Dia sedang merencanakan sesuatu kepada kedua orang tuanya dan Vanya. Bukan hanya kedua orang tuanya tetapi seluruh keluarganya.

"Pagi ma pa."

"Pagi Lio."

Leon duduk di kursinya dengan kasar. Dia tidak suka jika ada yang memanggilnya 'Lio'

"Ck jangan panggil Leon dengan nama itu lagu"

"Why?" Tanya papa Marcel

Leon hanya diam dan memakan sarapannya. Papa dan Mama Leon menahan tawa melihat Leon yang kesal. Mereka tahu apa alasan Leon tidak mau dipanggil dengan nama masa kecilnya. Mereka pikit Leon saja yang bodoh sampai tidak menyadari jika..... Lupakan.

"Udah udah makan dulu. Nanti kita bahas acara pertunangannya."

"Eh tapi Vanya ngga tau?"

"Engga Ma. Biar jadi surprise."

"Gelo. Jadi lo langsung ke rumah bawa seserahan gitu."

Leon mengangguk dan mengajukan kedua jempolnya.

"Cincinnya udah ada?"

"Udah tadi gue ambil daun singkong dikebon nya Bunda."

"HAHAHA mama jadi ingat dulu sering buat cincin sama kalung pake daun singkong."

"Kamu mana tau kayak begituan." Lanjut Ana

"Ehh jangan salah dulu Leon juga main kayak gitu sama La--"

"La," sambung Marcel tertawa

"Halah dasar anak muda, cinta trosss. Ingat ya lo itu mau nikah ngga usah lah cari Lala lagi. Kalo Vanya tau abis lo."

"Siapa juga yang cari Lala."

"Sipi jigi ying ciri lili."

Ana menggelengkan kepalanya melihat perdebatan dari suami dan anaknya.

"Assalamualaikum sepadaaa." Teriak Vanya

Leon, Marcel dan Ana langsung menoleh ke arah Vanya. Mereka tampak terkejut dengan kedatangan Vanya. Beruntung Vanya tidak mendengar percakapannya yang tadi. Bisa failed acara surprise pertunangannya.

"Ya ampun Tu abis dari mana lo. Buset udah kek gembel aja."

Vanya tidak menjawab, dia langsung menghampiri meja makan dan duduk di kursi samping Leon. Dia mencomot ayam goreng, tetapi belum sempat menyentuhnya Mama lebih dulu menepuk keras tangan Vanya.

"Heh cuci tangan dulu. Asal comot aja."

Vanya mengusap tangannya yang perih. Dia berjalan ke wastafel dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Ngga dirumah orang tua sendiri, ngga diruamah mertua. Sama aja. Sengsara benar gue didunia ini. Yon cepet kawinin gue deh." Teriak Vanya sambil mencuci tangannya. Lalu dia kembali duduk disamping Leon.

LEOVAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now