⌛23

2.7K 217 28
                                    

WHAT YOU WAITING FOR?















Hari terus berlalu kedua ingsan yang saling mencintai itu hanya bisa pasrah pada takdir, entah apa lagi yang mereka tunggu.

Jeno dengan rasa nggak enakkannya dan Yeji dengan banyak keraguan.

Mereka sedih memikirkan masa lalu dan cemas memikirkan masa depan, saat ini mereka cuma butuh ruang untuk menenangkan diri.

Namun sampai kapan?

Hari - hari dilalui dengan penantian tanpa kepastian, mereka terus menunggu tanpa bertindak bahkan tanpa tahu jelas apa yang sedang mereka tunggu.

Rasa benci perlahan mulai hilang di hati Yeji, berganti dengan perasaan yang tak pernah disangkah - sangkah sebelumnya.

Merubah cara pandang dan pikirnya untuk si anak laki - laki berusia 7 tahun yang dulu tak pernah absen membuli dan mendorongnya, hingga Yeji kecil selalu pulang dengan seragam kotor dan lutut yang lecet.

Tumbuh bersama Jeno bagi Yeji adalah seperti hidup di neraka, bagaimana anak berusia 12 tahun menindas dan mengkritik semua aspek dalam dirinya.

Memang tidak adil, tapi bukan berarti dia salah cuma caranya yang salah!

Alasan mengapa Yeji nggak bisa lebih membenci Jeno yang sekarang karena cowok itu selalu ada untuk Yeji saat butuh atau bahkan saat tidak dibutuhkan sekalipun.

Alasan lain juga karena Jeno terlalu ganteng, bohong kalo Yeji nggak pernah terpesona sama visual seorang Lee Jeno.

Beberapa momen buat Yeji merasa terlalu emosional dan bertingkah seakan dia bisa lepas dari yang namanya Lee Jeno, karena meskihpun Ryujin nyuruh dia jauhin makhluk Tuhan yang ganteng pake banget itu tetap aja dunia Yeji berputar dan berpusat pada Jeno seorang, seakan nggak ada titik lain yang bisa melepas perhatian cewek itu.

Terkesan berlebihan tapi itulah kenyataannya.















"Kak Yeji!"

"Yah?" Teriakan Yuna membuyarkan lamunan Yeji dan membuat gadis itu terkejut.

"Kenapa malah di perpus?"

"Apa sih Yuna, hampir jantungan gue."

"Kenapa disini, unnie nggak tahu kalo ada pertandingan final basket? sekolah kita jadi tuan rumah ayo kelapangan!" Ajak Yuna sambil narik - narik lengan Yeji.

"Nggak gue nggak mau, lo pergi aja sama yang lain."

"Ah unnie mah nggak asik." Yuna masih narik - narik lengan Yeji dan akhirnya dengan terpaksa Yeji bangun.

"Yaudah ayo!"















Sesampainya di lapangan Lia langsung menarik Yeji untuk duduk di sebelahnya, "Yeji lihat deh Jeno keren banget," ucap Lia sambil menunjuk pemain bernomor punggung 13.

Yeji cuma senyum tipis sambil melempar padangannya kearah lain tepat kearah gerombolan tim pendukung dengan jas sekolah berwarna kuning, mereka rusuh banget bahkan sesekali memancing emosi siswa - siswi SMA Hanlim.

Pertandingan tengah berlangsung dan kedua mata Yeji seakan - akan nggak bisa berhenti untuk mengikuti pemain dengan nomor punggung 13, seakan dia satu - satunya yang menarik di atas lapangan itu.

"Ehem nggak usah natep sampe segitunya juga kali, kalo dia salting terus nggak fokus gimana?" goda Lia mengundang tawa Ryujin, Yuna dan Chaeryeong yang seperti diberi lampu hijau untuk ikut menggoda Yeji.

ᴡʜᴀᴛ ʏᴏᴜ ᴡᴀɪᴛɪɴɢ ꜰᴏʀ ; (✓) Where stories live. Discover now