Bagaimana mungkin aku bisa hidup? Hari demi hari kulalui seorang diri dengan kesepian. Tidak ada yang peduli dengan perasaanku ... Cheng Yuan pun tak peduli dan enggan menemuiku.
Tak lagi mampu tertahankan, kristal-kristal bening buah dari rasa sakit hati yang tertampung meluncur bebas, dirinya mengalihkan pandangan pada pecahan porselen tanpa tahu pria penyebab luka hatinya telah berperjalanan. Suatu perjalanan tak biasa, dipenuhi kegelapan berlantaikan kaca.
"Yue Hua ...?"
Sosok di hadapannya sontak berbalik, kebingungan dan terkejut begitu melihat Cheng Yuan. Tanpa sadar, kedua tungkai mereka bergerak mendekat tanpa diperintah, pandangan menerka-nerka. Gema, itulah yang menjadi latar saat ini.
"Kaukah itu ... Yue Hua ...?"
"Bagaimana bisa?" gumam Yue Hua, tak percaya akan apa yang dilihatnya.
Ketidakpercayaan itu pula yang mungkin mendatangkan kilasan cahaya terang, membutakan pandangan keduanya selama sesaat sebelum akhirnya meredup, menampilkan sosok tak asing, Long Jun.
"Kaukah yang membawa kami kemari?" tanya Cheng Yuan.
"Aku ingin bertemu jadi hanya ini caranya agar tidak ada yang mengganggu."
"Kau ... siapa?" tanya Yue Hua, mengalihkan pandangan Long Jun seketika ke arahnya.
"Aku adalah orang yang bicara denganmu di hari pengeksekusian kanselir."
"Kau membawanya? Tapi, kenapa aku tidak melihat kalian?" tanya Cheng Yuan, bergantian melihat dua orang yang saling terpaku.
"Wujudku tampak seperti roh, tidak mungkin kau bisa melihatku."
"Aku menemui kalian untuk membicarakan hal mengenai Zhao Yong."
"Apa kau tidak salah? Bagaimana mungkin kami berdua bisa memengaruhi Mo Wang?" tanya Cheng Yuan.
"Bukan memengaruhinya ... melainkan menggoyahkan keyakinannya agar bertindak buru-buru." Long Jun mengarahkan atau lebih tepatnya memberikan pandangan akan suatu keseriusan pada Yue Hua. "Dan hal itu ... hanya kau yang bisa melakukannya," tambahnya.
"Apa maksudmu?" sela Cheng Yuan kemudian.
"Yue Hua, aku ingin kau memberi tahu Zhao Yong mengenai pertemuan kita. Beritahu dia bahwa Long Jun menemuimu dan berjanji akan membawamu kembali ke Alam Manusia. Juga ... ini janjiku pada kalian."
Meskipun tak sepenuhnya mengerti, tapi cukup membuat dua orang yang saling merindukan ini bertukar pandang, tersenyum lebar dengan kedua binar mata penuh harap dan tentunya penuh kepercayaan.
"Aku akan menunggumu kembali," ucap Cheng Yuan mantap dan penuh keyakinan.
Sementara yang menyaksikan hanya terdiam, setelahnya tampak berbincang bersama. Sedangkan sosok yang akan ditargetkan oleh mereka, kini duduk di singgasananya dengan raut serius mendengar Penasihat Kerajaan yang bicara.
"Jadi, apa yang Paman temukan untuk serangan kali ini?"
"Manipulasi kekuatan alam."
Sontak, semua mata teralihkan pada Paman Ming yang memandang lurus pada Zhao Yong, jelas Raja Iblis tersebut tertarik untuk mendengarkan lebih rencana yang diutarakan.
"Terakhir kali, Tian Di menggunakan energi alam untuk melawanmu, akan sulit bagi kita melawan suku Langit ke depannya. Karena itu, kita harus menjadikan energi alam ... berpihak padamu."
"Beralih pada Mo Wang? Apa itu mungkin?" tanya Awen.
"Jangan lupa dari mana asalnya," sela Shehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alohomora : The Three Realms (End)
Fantasy(Sequel Alohomora : The Secret) Kematian merenggut, kehidupan abadi berumur ribuan bahkan sampai ratusan ribu menanti. Namun, kehidupan lalu bagaikan percikan api yang siap berkobar. Kehidupan kacau, keseimbangan pun diuji hingga mendatangkan ujian...
