Aku menangis tersedu-sedu
Sambil mengusap ingus dengan tisu
Tisu yang kubeli di dari rabu
Kini ludes bak debuMasih diam dengan tatapan kosong
Diiringi bunyi perut seperti cacing melolong
Teringat dapur kosong melompong
Padahal hari sudah siang bolongAh, lagi-lagi serasa hidup di dunia ilusi
Terus saja berteman sepi
Menunggu kekasih menyapa pagi
Dengan kecupan mesra di dahiBingung dan linglung
Kenapa air mata jatuh melewati garis hidung
Jika diingat kepala terasa pening
Sebab jawaban masih menggantungBahkan aku saja tidak tahu kenapa kristal bening itu mengalir
Namun yang jelas, aku lega
Beban di hati berangsur hilang
Akibat menangis hingga puasMedan, 22 Oktober 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di bawah rembulan
Poetry"Saat mulut tak dapat berbicara, tulisanlah yang menjadi perantara."_A.K