Saran dari Ardan

5.8K 374 28
                                    

Vote please, thanks.

Happy reading❤️

∆∆∆

Mending cari doi yang satu agama. Kalo beda agama nanti malah gak pernah satu tujuan. Banyak perbedaan yang terbentang jauh.

∆∆∆

"Lea, gue suka sama lo. Gue gak tau ini udah ke berapa kalinya gue nyatain perasaan ini ke lo dan perasaan gue ke lo masih sama kayak dulu."

Lea menggigit bibir bawahnya. Ia gugup ketika Hendra menyatakan perasaan dihadapan murid-murid yang lain. Cowok itu lagi-lagi menyatakan cinta kepadanya untuk yang kesekian kalinya.

Cewek dengan rambut dicepol ke belakang itu pun menyuruh Hendra untuk berdiri, tak enak dilihat karena cowok itu berlutut di hadapannya.

Hendra lantas menuruti keinginan Lea. Ia bangkit berdiri, masih menyondorkan sebuket bunga mawar merah cantik kepada Lea.

 Ia bangkit berdiri, masih menyondorkan sebuket bunga mawar merah cantik kepada Lea

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jujur saja, Lea sangat merasa tak enak dengan Hendra. Berkali-kali ia sudah menolak pernyataan cinta dari Hendra dan berkali-kali pula cowok itu tetap menembaknya. Mungkin sudah lebih dari lima kali Hendra melakukan itu.

Cewek itu memejamkan matanya sejenak sebelum menjawab. "Jawabannya masih sama kayak dulu, Ndra. Gue gak bisa nerima lo. Maaf." ucapnya seraya menunduk, merasa bersalah dengan laki-laki itu.

Hendra berusaha untuk tersenyum. Ia kira, kali ini Lea akan menerimanya. Ternyata itu hanyalah angan-angan semata yang tak akan pernah menjadi realita.

Hendra terlalu banyak berharap. Mengingat beberapa hari yang lalu cewek itu mengajaknya pergi, ia pikir Lea mulai menyukainya. Ia pikir usahanya selama ini untuk mendapatkan hati cewek itu berhasil, tetapi tidak.

"Gue pikir lo udah suka sama gue. Kenapa lo ngajak gue pergi duluan kemarin?"

Lea semakin menundukkan kepalanya sembari meremas tangannya sendiri. "Gue cuma mau berterimakasih sama lo karena udah bantuin gue. Gue ngerasa gak enak sama lo. Gara-gara gue, tangan lo terluka."

Ingatan Hendra mengulang kejadian tempo Hari, dimana ia menyelamatkan cewek itu sehingga menyebabkan tangannya harus diperban. Hendra terkekeh, rupanya ia yang salah paham.

"Kasih gue satu alasan, Lea. Gue bakal berubah jadi pribadi yang lo inginkan."

"Lo baik, perhatian, dan penyayang. Lo jangan berubah hanya karena seorang cewek kayak gue, Ndra. Gue gak pantes dapetin lo. Daripada ngejar cewek kayak gue, mending cari orang lain."

LOVE YOU MY ICE [END]Where stories live. Discover now