MIY 14

85 18 0
                                    


"Yaa! Berhenti. Kemana kau akan pergi?" Junmyeon masih mengejar wanita yang datang bersamanya ke sana. Mereka sudah berjalan beberapa meter melewati mobil terpakir.

Chorong mulai mempercepat langkahnya namun kakinya terkena bebatuan kecil karena jalanan yang tidak rata. Dia terjatuh di sana sampai melukai kedua tangannya juga yang sempat menumpu tubuhnya saat terjatuh tadi.

"Apa kau baik-baik saja?"

Wanita itu menolak bantuan Junmyeon dan ingin berdiri sendiri namun tidak berhasil karena area lututnya yang juga terluka sampai merobek celana yang dikenakannya.

Pria di depannya kembali mengulurkan tangan. Namun karena kembali di abaikan, jadi Junmyeon mengambil tindakan cepat dengan menarik lengannya sampai membuat mereka berdua berdiri berhadapan.

"Apa kau bisa berjalan?"

Chorong hanya menundukkan kepalanya seolah sedang memikirkan cara untuk menjauh lagi dari pria ini. Junmyeon kembali mengambil tindakan sendiri dengan menggendongnya ke arah mobilnya terparkir meskipun harus mendapatkan beberapa kali pukulan dari wanita ini.

"Apa yang kau lakukan?" Chorong mulai berbicara saat melihat Junmyeon berlutut di depannya yang duduk di sebuah batu besar.

"Lukamu cukup parah. Aku harus membersihkannya dan menutupnya dengan kain yang ada" Ucap pria itu sambil memperhatikan kedua lulut Chorong.

"Tidak. Aku baik-baik saja"

"Tunggulah di sini....." Junmyeon beranjak ke arah mobilnya dan tidak berapa lama kemudian kembali lagi dengan sebotol air serta sebuah kaos putih di tangannya.

Wanita itu tidak melakukan penolakan lagi tapi justru memperhatikan bagaimana Junmyeon akan mengobati lukanya.

Kaos yang dibawanya mulai di robek dengan sangat mudah. Junmyeon mulai mengalirkan air ke luka yang dimiliki wanita ini. Dia sesekali mengangkat kepalanya hanya untuk sekedar melihat ekspresi yang ditunjukkannya.

"Apa tidak terasa sakit sama sekali?"

Chorong hanya bisa terdiam. Kedua tangannya juga direlakan untuk di sentuh oleh pria ini sampai kembali bersih setelah mengenai debu dan bebatuan kecil tadi.

"Kita harus segera menemukan apotek terdekat" Ucap Junmyeon sambil melilitkan kaos miliknya pada area lutut wanita di depannya ini.

"Aku baik-baik saja"

"Kau sangat bodoh sampai bisa berbohong seperti itu"

"Mwo?"

"Kau bersikap seolah menginginkan permintaan maaf dariku yang lebih banyak lagi"

"Apa maksudmu?"

Junmyeon mulai menduduki batu besar yang berada di hadapan Chorong.

"Kau sengaja menghindariku kemarin karena pembicaraan kita sehari sebelumnya, benar kan?"

Wanita itu terdiam untuk memikirkan sesuatu.
"Tidak. Aku tidak perduli dengan percakapan itu dan sudah melupakannya. Aku juga tidak ingin memikirkan terlalu lama penilaian mu padaku"

"Lalu? Kenapa kau mengabaikanku? Aku ingin membicarakan sesuatu padamu jadi aku datang ke rumah Ayahku kemarin"

"Aku hanya ingin sendiri"

"Mwo?"

Chorong kembali terdiam namun kali ini pandangannya beralih untuk memperhatikan lautan luas di arah lain.

"Aku kembali mendapatkan peran utamaku dan itu berkat bantuanmu. Aku ingin mengucapkan terima kasih secara langsung" Ucap Junmyeon.

"Kau berusaha sendiri untuk mendapatkannya lagi. Kenapa harus berterima kasih padaku seperti itu?"

Made In YouDonde viven las historias. Descúbrelo ahora