🍬 Dua Puluh Enam

779 158 21
                                    



Eunsang menatap khawatir Minhee yang masih membuka mata di sisinya. Sekarang sudah lewat tengah malam, tapi pemilik marga Kang itu bahkan tidak berniat untuk menutup matanya. Si manis Kang hanya diam dan nampak menatap sekelilingnya dengan tatapan waspada.

Menghela napas berat, Eunsang lalu menatap Junho yang ada di sisi Minhee yang lain. Tapi, kekasihnya itu hanya mengendik, tanda bahwa ia juga tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.

Ngomong-ngomong, ini sudah hari keempat Minhee seperti ini. Junho yang putus asa karena tidak tahu harus melakukan apa jadinya menghubungi Eunsang untuk pulang lebih awal. Siapa tahu dengan Eunsang, Minhee bisa tidur.

Tapi, nyatanya itu sama sekali tidak berhasil. Si Kang itu tetap tak bisa tidur, bahkan ketika ia dan Eunsang ada di sisinya seperti ini. Eunsang juga terpaksa mencampur sejenis obat tidur--yang dimintanya dari Seungyoun, dokter pribadi Minhee--ke dalam makan milik si manis agar ia bisa tidur sedikit. Karena pemilik marga Kang itu masih menolak untuk minum obat.

Dan Minhee memang bisa tidur setelah itu. Tapi setelah ia bangun, ia mengamuk dan menyuruh Junho dan Eunsang pulang saja jika terus memberinya obat.

"Hee, tidur yuk. Ini udah tengah malam loh."

Eunsang berucap pelan, kembali mengajak sahabatnya itu untuk tidur. Tapi, yang ia dapat hanyalah gelengan dari Minhee. Pemilik marga Kang itu bahkan enggan menatapnya karena sibuk maniknya bergerak mengawasi seisi kamarnya.

"Lo gak akan kenapa-napa, ada gue sama Juno di sini."

"Gak. Mereka ada di sini, Sang."

Eunsang frustasi, ini lebih parah dari yang ia pikirkan, "Tapi ada gue sama Juno yang bakal jagain lo."

"Mereka gak bakal ngapa-ngapain lo," kali ini Junho yang berucap, berusaha mengajak Minhee untuk tidur, "Gue bakal jagain lo. Lo gak usah khawatir kayak gini. Jadi, sekarang ayo tidur dulu. Udah empat hari lo gak bisa tidur kayak gini."

"Tapi kemarin siang gue bisa tidur karna lo kasih gue obat sialan itu."

"Udah kemarin, Hee. Sekarang lo harus tidur lagi."

"Gak bisa."

"Kalo gitu minum obat ya?"

"Gak mau!" Minhee menjawab cepat sambil menggeleng, "Gue gak mau ketergantungan obat lagi, gue gak mau masuk rumah sakit lagi."

"Tapi kalo lo gak tidur kayak gini, lo bisa masuk rumah sakit lagi."

"Gak!" menggeleng lagi, pemilik marga Kang itu lalu berusaha mencari tangan Junho yang ada di sisinya dan digenggamnya erat. Matanya masih menatap waspada sekelilingnya sebelum ia mengatakan sesuatu yang sukses membuat kedua orang di sisinya itu hampir gila.

"Jun, telpon ayah sama bunda. Mereka harus ke sini, ada orang mau bunuh gue."








"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Empat hari tidak bertemu Minhee, Yunseong sudah seperti orang gila. Yang ia lakukan setiap keluar rumah dan tidak bertemu dengan Minhee hanya marah-marah--walau dengan hal sepele. Hal itu sukses membuat Serim, Hangyul, Hyunjin dan Yeji bahkan Yohan dan Chaeyeon heran. Memangnya ada apa?

Mereka pikir, lelaki Hwang itu sudah lebih baik belakangan ini. Tapi kenapa malah jadi bermasalah lagi?

"Seong, lo kenapa?"

Pertanyaan itu datang dari Hyunjin, sukses membuatnya menoleh dan menatap sepupunya itu malas. Ngomong-ngomong saat ini mereka ada di studio bersama Hangyul dan Yeji. Hanya mereka berempat.

"Emang gue kenapa?"

"Kayak Yeji kalo PMS tuh," jawab Hwang yang lain itu acuh, "Kerjaannya marah-marah mulu."

"Gila lo."

"Tapi emang bener, kok," yang ini datang dari Hangyul, "Kerjaan lo sekarang balik lagi kayak dulu. Habis bikin kacau, pulang ke sini atau ke rumah jadi suka marah-marah. Padahal dua minggu kemarin tuh lo senyum terus. Bawaan lo tuh seneng terus, auranya pink pink gitu. Gak kayak sekarang yang gelap banget kayak masa depan lo."

"Asu ya lo, Lee Hangyul."

Hyunjin berkomentar dan tertawa bersama Yeji. Berbeda lagi dengan Yunseong yang hanya mendengus dan diam lagi. Hingga beberapa saat kemudian, lelaki Hwang itu kembali menatap Hangyul.

"Bang, Eunsang sering ke cafe gak?"

"Hah?"

"Eunsang siapa?" jika dua Hwang yang lain terlihat kaget dengan pertanyaan Yunseong, lain lagi dengan Hangyul yang malah mempertanyakan siapa yang dimaksudnya.

"Bos lo lah."

"Oh bos," gumam Hangyul kemudian, "Gue denger-denger sih dia ada urusan keluar kota. Tapi udah balik karna ada masalah sama temennya. Cuma ya dia belum ke cafe."

"Kapan kira-kira dia ke cafe?"

"Jadwal kunjungannya masih lusa sih. Tapi gak tahu dia bakal datang atau gak. Soalnya dia juga belum kunjungan ke cafe yang lain. Kalo gue gak salah denger masalah temennya lumayan serius, makanya dia belum bisa ke mana-mana."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


















Thank you...

OHH AHH || HwangMiniWhere stories live. Discover now