in a field of roses; 3.0

1K 155 21
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


════════

3.0; Blossom in The End.

════════




Sebagian besar orang, mungkin mempunyai ketakutan tertentu pada sesuatu. Sebuah hal yang normal untuk dimiliki, bisa saja itu; takut pada ketinggian, takut pada gelap, takut pada suara petir, takut pada serangga, atau takut pada hal sepele sekalipun. Apapun itu.

Jeon Jeongguk, tau ia memiliki ketakutan pada darah. Sebuah ketakutan yang timbul karena alasan di masa lalu.

Jeongguk ingat malam itu, dimana adiknya tiba-tiba terbatuk membangunkannya. Adik perempuannya itu menangis melihat darah tidak berhenti keluar dari hidungnya sedari ia terbatuk. Itu terjadi di tengah malam, satu hal yang Jeongguk pikirkan adalah takut kalau ia sampai membangunkan ibu tirinya dan ia yang akan disalahkan.

Dalam ingatannya, masih jelas bagaimana kental warna darah memenuhi tangan dan baju adiknya. Bau anyir darah yang menyengat, meninggalkan jejak yang terasa menyeramkan dalam otak Jeongguk.

Dan itu berlaku, hingga sekarang.

Beberapa kali dalam hidupnya, Jeongguk pernah melihat seseorang dipukuli hingga kehilangan kesadaran. Luka atau jejak lebam pada kulit menjadi hal yang tampak biasa untuknya. Kehidupan kelamnya sudah mengajarinya lebih banyak dari yang ia sadari. Meski, masih ada satu hal yang terasa sulit Jeongguk tolerir.

Darah.

Bau anyir darah.

Warna kental darah.

Ada perasaan takut; takut melihat darah—,

Jeongguk menyadari ada yang salah saat pintu hotel terbuka, dan ia mencium bau menyengat yang selalu membuatnya pening. Tangannya menutup hidungnya sendiri, mendapati ruangan yang terang menyajikan sebuah gambaran mimpi buruk.

Darah—terlihat menetes dari luka terbuka yang membuatnya sontak terjatuh.

Mengenali siapa yang ia lihat di depannya. Empat tubuh manusia dan luka tembak di tempat yang sama, dengan darah mengalir mengubah warna kemeja dan kain kasur disana.

Bayangan warna pekat itu tidak hilang hingga orang-orang datang, membantunya yang menggigil karena shock. Malam itu terlihat begitu buram, yang ia ingat bagaimana ramai sirine polisi dan orang-orang yang berteriak mengamankan jalur.

Tangannya meremat sebuah notes bernoda darah yang terakhir ia temukan. Sebuah tulisan pudar yang masih dapat ia kenali. Nama V yang tertera membuatnya tidak percaya, tapi itu adanya. Seorang polisi wanita membantunya masuk ke dalam mobil, dan di sana lah, saat ia melihat seorang pria tinggi dengan mantel panjang menatap ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

in a field of roses | kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang